"Sepertinya ibumu mulai masuk dalam perangkap kita, Aku yakin tak kurang dari setengah bulan lagi ayahku akan memilih untuk bercerai dari ibumu".
Kyuhyun tersenyum sedikit lebar sembari meneguk cokelat panasnya.
"Sudah kukatakan, Percaya pada rencanaku. Aku tak pernah membuat rencana yang berakhir dengan kegagalan". Lanjut Kyuhyun.
"Cho Kyuhyun-ssi".
Kyuhyun memperbaiki duduknya sembari menggeleng, "Oppa. Sudah kubilang kau sudah harus mulai membiasakan lidahmu untuk memanggilku seperti itu terlebih di hadapan kedua orang tua kita".
Pria menyebalkan itu kembali meneguk cokelat panas yang ia rebut dari tangannya beberapa menit yang lalu, "Kau bisa menelepon untuk membicarakan hal ini atau kau bisa mengajakku untuk bertemu diluar, Bukankah kau sudah mengetahui nomor ponselku? Tak perlu terus datang ke tempat penginapanku seperti ini".
Kyuhyun menyeringai dengan berseloroh, "Berapa uang yang kau habiskan untuk tidur di hotel ini? Setahuku harga kamar hotel ini cukup menguras kantong, Apalagi kau memilih tipe kamar Royal Suite seperti ini".
"Bukan urusanmu".
Kyuhyun menatapnya sebentar, Pria itu lalu mengangguk dan berdiri untuk berjalan kearah jendela, "Ini adalah sebuah pemborosan".
"Apa?".
"Kau menempati tipe kamar hotel yang terlalu besar ini hanya seorang diri".
Memejamkan mata sebentar, Yoo Jin ikut berdiri untuk kemudian berkata, "Tak perlu mengurus hal yang bukan urusanmu. Lagipula aku memiliki uang yang banyak bahkan jika menginap selama satu tahun disini, Lebih baik kau jawab pertanyaanku tadi".
"Kau bertanya? Di bagian mana?".
Menghela nafasnya sebentar, Yoo Jin menggerakkan kedua kakinya untuk berjalan kearah Kyuhyun, "Kenapa kau suka sekali menerobos masuk ke kamar hotelku?".
Kyuhyun membalik tubuhnya untuk menatapnya penuh dengan satu seringaian kecil. Pria itu memasukkan satu tangannya ke dalam celana panjang hitam kantornya dengan sebelah tangan yang masih memegang gelas cokelat panasnya.
Sial, Kenapa takdir membuat pria ini menjadi kakaknya?
Tidak, Ibunya yang menjadi pokok masalah ini. Wanita itu tak seharusnya menikah kembali.
"Aku tidak pernah menerobos masuk manis, Kau yang membuka pintu".
Menggeleng keras untuk menormalkan otaknya yang mulai berkelana, Yoo Jin melanjutkan, "Panggil namaku saja".
"Hmm?".
"Manis atau apapun itu yang sering kau sematkan untuk memanggilku, Aku tak suka. Berhenti memanggilku seperti itu. Angela, Panggil aku Angela".
"Kim Yoo Jin?".
Yoo Jin mengernyit menatap kembali pada wajah Kyuhyun yang tersenyum, "Oh Yoon Chul mengatakan padaku jika namamu adalah, Kim Yoo Jin. Indah, Cantik, Menggambarkan dirimu. Kenapa menggantinya dengan, Angela?".
"Kau terlalu banyak ingin tahu tuan dan lagi, Siapa yang kau sebut barusan? Oh Yoon Chul?".
Kyuhyun merespon dengan, "Atau kau ingin kupanggil sayang?". Yoo Jin melempar tatapan membunuh padanya, Ia tersenyum sembari melanjutkan, "Ah, Aku lupa mengatakannya padamu. Kau mengenalnya bukan? Oh Yoon Chul, Pria yang kau temui di Paris, Pria yang sempat menolongmu".
"Bagaimana bisa—".
"Dia sahabatku juga rekan kerjaku". Kyuhyun melanjutkan dengan tersenyum lebar, "Satu kebetulan yang sangat menyenangkan bukan?".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepsister?
RomanceKehidupan bisa membuatmu mempelajari sesuatu namun pembelajaran kehidupan terkadang hanya akan merubah dirimu menjadi tak seharusnya. Aku salah? Kau benar, Seseorang pernah berkata jika jangan pernah menyebut kata menyerah dalam hidupmu tapi terkad...