perjodohan

257 3 0
                                    

" sayang, keluar dulu nak mamah sama papah mau bicara dulu" ucap mamah ku sambil mengetuk pintu kamarku, ini hari sabtu dan sejak pulang kerja jumat sore aku belum keluar kamar ku walaupun hanya sekedar makan. waktu ku habiskan hanya untuk membaca, mengerjakan tugas kantor, mendengarkan musik dan berbaring sambil melamun .

"iya mah, tunggu nanti ana turun " jawab ku dengan tak ada niatan untuk beranjak dari kasur ternyaman ku. " ok mamah tunggu ya sayang kita sarapan bareng udah pada dateng tuh " jelas mamah ku yang masih setia di depan kamar ku lalu pergi meninggalakan aku dengan pikiran siapa yang datang sepagi ini. 

aku pun sudah siap turun ke lantai bawah dengan menggunakan androk selutut dan kaus rumahan yang sangat nyaman untuk seharian ini, " pagi mam,pagi pap ehh abang ada di sini tumben pagi pagi ada di rumah ?" ucap ku pada semua orang yang ada di ruang makan, " makanannya banyak banget sih kaya maua ada tamu ajah " tanya ku dengan muka sumringah ya, aku akan terlihat baik baik saja di depan semua orang aku akan sembunyikan semua yang mengganggu ku saat ini agar keluarga ku tak khawatir yang berlebihan.

"yah, emang mau ada tamu kali de kok kamu makin kurus ajah sih diet ketat banget ya " tanya kakak ipar ku, " iya nih mba jenab aku lagi diet ketat banget biar makin cantik heheh" jawab ku asal yang penting nyambung, " tapi kamu keliatan tua lho de, jadi ga seger gituh de kaya orang sakit lho kamu " ucapnya terlihat khawatir dengan kondisi tubuh ku yang memang kurus saat ini karna aku benar kehilangan berat badan ku sampai 10 kg hanya gara gara patah hati , sampai saat ini keluarga ku tak tau apa yang di lakukan bayu pada ku hanya tau kalau aku putus dari bayu karna salah paham .


" udah udah nanti kita bahas lagi tentang kurusnya badan ana ya, tuh temen papah udah dateng" ucapnya sambil beranjak dari bangku untuk membukan pintu rumah untuk temannya yang ku tak tau siapa. " ayo masuk kita langsung ajah ke meja makan udah pada nungguin yu mari mari " hanya itu yang ku dengar sebelum keluarga teman papah sudah duduk bersama dengan keluarga ku di ruang makan ini yang terasa canggung untuk ku.

" ohh ini btari, ya ampun sudah besar kamu nak dulu kamu masih kecil banget lho pas kita masih sama sama tinggal di surabaya ehh sekarang sudah sangat cantik" ucap seorang ibu yang bernama ratih, " iya bu" hanya itu yang bisa ku jawab .

kamu kerja dimana btari?

kamu udah punya pacar ?

kamu mau kan nikah sama anak tante ?

pertanyaan yang terakhir itu yang membuat ku syok, awalnya aku ga tau sama sekali apa tujuan utama teman papah datang kerumah yang ku rasa hanya untuk silahturahmi dengan makan bersama. " hah, aduh tante ana ga bisa jawab kalau pertanyaan itu?" ucapa ku sambil menggaruk tengkuk tak gatal ini .

" gini ho mba tari maksud ana dia ga bisa jawab sekarang ya karna aku sama mas yoga belum sempat ngomong sama ana, dia itu sibuk banget mba sampe pulang kerumah yahh paling dua minggu dalam satu bulannya " jelas mamah ku pada tante ratih, yang sekilas ku lihat raut wajah laki laki itu yang dari tadi hanya diam entah menikmati atau mengabaikan obrolan absurd ini .

" sayang dari tadi kamu belum bicara, kenalan dong sama calon istri kamu masa kamu ga suka sama cewe secantik ana ?" ucap tante ratih sambil mengusap tangan anaknya .

" iya mah kan tadi mas udah tau namanya ana kan? " ucapnya sesingkat mungkin dan terdengar sangat dingin .

tak lama dari obrolan membosan kan untuk ku akhirnya makan malamnya selesai dan berlanjut di ruang tengah tapi aku tak ikut karna aku merasa tak nyaman akan kondisi ini maka aku harus berbohong sedikit yang menyatakan kalau aku sangat lelah dan harus tidur secepatnya, memang aga sulit melakukan itu tapi itu aman untuk ku dengan menghidar dari omong kosong yang tak enak di dengar.


aku memutuskan untuk masuk ke kamar dan bergegas tidur, tapi bohong! jangan lupa konci pintunya dan matikan lampu agar aktivitas ku tak terendus dari luar kamar ku. aku melanjutkan tulisan ku yang ku sebar di beberapa sosial media dari yang ku lakukan saat ini banyak sekali yang ku dapat pelajarannya seperti rasa bersyukur ternyata masih banyak yang jauh lebih patah hati bahkan remuk sekali pun tapi dia tetap menjalani hidup tanpa berpikir untuk mengakhirinya.


" pagi mam" sapa ku pada mamah ku yang sedang meletakkan beberapa sarapan untuk kami sekeluarga di rumah masih ada kakak dan kakak ipar ku yang sangat baik hati dia selalu menjadi menantu kesayangan mamah karna dia memiliki hobi yang sama seperti mamah yaitu mengoleksi berbagai macam bunga mawar dari harga murah sampe yang mahal. 

" ana, papah mau bicara serius sama kamu !" ucap papah ku setelah usai makanannya kandas di piring , aku tak pernah melihat papah seserius ini mukanya mengisyaratkan permohonan yang tak terbendung lagi. " iya pah ngomong ajah hari ini ana ga mau kemana mana kok " jawab ku sesantai mungkin.

" papah sudah pensiun dari perusahaan kita, semua sudah abang kamu yang pegang papah sudah sangat tua kalau untuk pusing mengerjakan urusan perusahaan, masalah perusahaan kamu ga harus terjun langsung seperti abang mu tapi kamu juga bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan kita kamu bisa kolaborasi sama abang mu ya, masalah jodoh kamu nak, kata katanya sengaja di gantung dan seketika menarik napas panjangnya. papah mau kamu menikah dengan abimanyu, papah ga akan maksa kamu sayang kalau kamu ga mau jangan di paksa ya tapi papah sama pak bambang sudah punya niatan ini dari kalian masih pada kecil umur kalian memeang terpaut 8 tahun tapi saat kamu lahir abimanyu bilang kalau sudah besar dia akan menikahi kamu, dan kami menyetujui apa yang di ucap kan abimanyu kecil. mungkin ini terdengar konyol tapi papah yakin dia adalah jodoh kamu nak jangan kamu pikir kalau ppah ga tau apa yang terjadi antara kamu dan bayu tapi untuk apa bahas di keluarga kita. 

" si bayu ngapain lo sampe papah tau masalah lo dan lo ga cerita sama abang de?" dengan nada mengintimidasi dan kecewa." udah lah bang ga usah di bahas jjik gue ingetnya " jawab ku sambil malas menanggapi abang tampan ku.

" si bayu main di kamar hotel sama perempuan dan ana mergokin bayu main pangku pangkuan sama cewe barunya" jelas papah dengan sangat jelas.

" astagfirullah, si bayu harus abang kasih pelajaran tuh anak enak ajah mempermainkan ade abang kaya gituh, bagus de kamu putus jadi kamu tau kalau dia laki laki ga layak buat kamu nikahi" suara kencangnya yang menggelegar seantero rumah.

"apaan sih bang dia tuh udah aku anggap mati ga usah di bahas lagi balasan allah itu jauh lebih pedih bang, udah lah aku percaya kok dari sakit hati ini akan ada cinta yang tulus buat aku bang" kata ku menyakin hati yang sebenarnya tak yakin akan omongan ku sendiri, aku berpikir betapa sebercandanya hidup ini sampai hati dan cinta yang di anugrahi tuhan saja masih bisa di permainkan sedemikian rupa.

"ohh iya pah masalah perjodohan itu kasih aku waktu 1 bulan dulu ya buat minta jawaban sama allah ya pah kan aku ga mau salah jalan dan salah pilih laki laki kalau menurut papah sama mamah dia baik kan belum tentu kata allah dia baik buat aku, ok pah" ucap ku meyakin kan papah .



kira kira apa ya jawaban dari ana untuk perjodohan ini???

makasih ya yang udah baca yuu di vote biar semangat nulisnya dan komen yang positif ya biar bisa perbaikan. love love guys 

Hingga akhir waktuWhere stories live. Discover now