Warna-warni gemerlap lampu disko. Aroma alkohol yang menyeruak kuat. Asap rokok membumbung tinggi serta musik tarian gemulai mendominasi ruang VIP bar di lantai empat tempat khusus Namjoon dan teman-temannya menghabiskan waktu. Kini tak hanya orang-orang yang termasuk dalam circle toxic mereka, ada beberapa dari peluaran seperti Jackson si ketua BEM atau Park Jinyoung si mahasiswa Teknik Mesin dan beberapa mahasiswa popular lainnya, kebanyakan dari mereka adalah kenalan Namjoon si pemilik kelab.Mata mereka terfokus pada satu sosok wanita yang kini tengah meliuk-liukan tubuhnya nyaris telanjang. Sesekali tepukan riuh beserta siulan menggoda ketika si wanita berpose seerotis mungkin, tanpa peduli penghakiman, cercaan atau makian berambisi. Dentingan gelas beradu bersama kekehan merendahkan, beberapa lembar won dilemparkan guna memancing penari erotis tersebut berpose lebih menantang.
Beberapa di antara para pria itu meneguk ludah kasar dengan pandangan yang tak terlepas dari seputar buah dada yang menggantung indah, atau bokong yang mengintip di balik kostum sewarna merah darah. Kulit putih mulus yang bersinar tatkala terkena sorot bias lampu mengenai keringat yang mengucur deras, seperti melambai-lambai memohon untuk segera disentuh dan gerayangi dengan cara yang paling brutal.
Taehyung masih memperhatikan dalam diam. Berteriak heboh ataupun mengeluarkan siulan menjijikan bukan gaya si pemuda Kim. Terlalu norak. Kampungan. Ia hanya bisa menelisik tubuh si gadis secara keseluruhan, memperhatikan bagaimana tubuh indah itu menggoyangkan pinggulnya menggoda. Menahan sensasi membakar di seluruh tubuh bersama sesuatu yang telah mengeras di antara pangkal paha.
Menyamankan posisi dengan kedua kaki terbuka seiring tubuh bersandar pada sandaran sofa, mulut mengapit cerutu berisi ganja yang siap untuk di sulut dengan api bersama satu tangan meraih pemantik di dalam saku jaket, mengangkat benda tersebut menghadap wajah sebelum tangan kanan Jimin menyambar cerutu di antara kedua permukaan bibirnya tanpa permisi.
"Kau sudah memakai hero terlalu banyak tadi, tidak ada lagi narkotika untuk hari ini, Bung!" Jimin menyimpan cerutu tersebut di atas meja sebelum meraih sesuatu di dalam kantong jaketnya, kemudian menyodorkan satu buah rokok elektrik beraroma vanilla ke hadapan Taehyung. "Pakai ini saja."
Meraih rokok elektrik berwarna biru tua metalik milik Jimin, menyesap kuat, membuang asapnya ke udara sementara atensinya kembali tersita pada si gadis setengah telanjang di hadapan mereka.
"Kau ingin memakainya?" suara Namjoon mengalun rendah, berbisik di hadapan telinga Taehyung .
"Kau menjualnya?" Menoleh sekilas, Taehyung menatap sepasang netra tajam Namjoon dengan satu alis terangkat.
"Tentu, jika kau berminat."
Taehyung kembali menolehkan wajahnya. Menatap si penari menyelidik dengan satu jari telunjuk mengosok-gosok bawah bibir terlihat berpikir.
Haruskah ia merogoh kocek dalam-dalam untuk tubuh wanita yang diumbar murah sepertinya? wajahnya tidak terlalu cantik, tapi memiliki aura sensual yang luar biasa. Lipstik merah merona serta rambut panjang bergelombang. Namun Taehyung yakin, ditilik dari tariannya, wanita itu pasti akan sangat memuaskan di atas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Shadow✔
Fanfic[COMPLETED] ˡᵘˡᵘˢ ᵏᵘˡᶤᵃʰ ᵗᵉᵖᵃᵗ ʷᵃᵏᵗᵘ, ᵐᵉᶰᶜᵃʳᶤ ᵖᵉᵏᵉʳʲᵃᵃᶰ ᵗᵉᵗᵃᵖ, ᵐᵉᶰᶤᵏᵃʰ, ᵈᵃᶰ ʰᶤᵈᵘᵖ ᵇᵃʰᵃᵍᶤᵃ. Namun nyatanya, hidup tidak sesederhana apa yang Ahrin tata dalam list sejak awal. Apalagi ketika ia terjerat dalam pesona sang cassanova kampus, hamil diluar...