Serendipity Girl Bagian 2

3.2K 103 28
                                    

Ara menutup matanya, nafasnya memburu ketakutan. Tangannya semakin erat menutupi tubuh bagian depannya.

"Aku ti-tidak mau dengan tubuhku tuan, Aku a-akan membayarnya dengan cara lain." jawab Ara dengan terbata-bata.

Atthala melepaskan perangkap tangannya pada tubuh Ara, lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Ara.

"Aku akan memberimu waktu satu minggu untuk mengembalikan lima ratus ribu dollar ku. Jika kau tak dapat mengembalikannya dalam waktu satu minggu, kau harus berikan tubuhmu padaku." Tekan Atthala tak dapat di bantah lagi.

___

"Briant, bisa kau menolongku? Aku sedang kesulitan." Tanya Ara pada teman sepekerjaannya.

"Apa yang kau butuhkan Ara, katakanlah." jawab Briant dengan kedua tangannya yabg sibuk mengelap gelas-gelas sloki.

"Bisa kau pinjami aku uang?" Lanjut Ara dengan suara lirih.

"Berapa yang kau butuhkah Ara?"

"Lima ratus ribu dollar." Jawab Ara.

Briant menghentikan kegiatannya lalu menoleh pada Ara.

"Hey, ayolah Ara. Kita bekerja disini upah hanya lima puluh dollar perhari. Lima Ratus ribu dollar? Sepertinya aku harus menjual kedua ginjalku." Jawab Briant.

"Dimana aku bisa menjual ginjal?" Tanya Ara menanggapi banyolan Briant.

Briant hanya menggeleng, lalu mengibaskan tangannya menyuruh Ara keluar dari pantry. Ara pun menunduk dan berjalan keluar dengan jalan yang masih tertatih.

Hari ini sudah empat hari sejak Perjanjiannya dengan Atthala. Ara hanya mampu mengumpulkan lima ratus dollar dari uang tips dan gaji hariannya. Ara menundukkan kepalanya dan memasukkan kembali buku tabungannya ke saku.

Ara mengganti pakaian kerjanya dengan kaosnya lalu berjalan pulang. Setibanya di belokan sebelum rumahnya, Ara melihat orang-orang berpakaian serba hitam serta mobil mewah terparkir di depan pintu rumahnya.

Ara mengerutkan keningnya,
Siapa mereka? Tanyanya dalam hati.

Ara mencoba bersembunyi di balik tembok saat Ayahnya beserta seorang pria tua berjalan keluar dari pintu rumahnya.

"Aku membutuhkan secepatnya, siapkan segalanya besok. Kita akan berangkat tengah malam." Ucap Pria tua itu.

"Baik bos." jawab Ayahnya dengan tegas.

Si pria tua itu masuk ke dalam mobilnya diikuti oleh para anak buahnya lalu pergi meninggalkan pelataran rumahnya. Terdengar sayup-sayup dari dalam suara ibunya.
"Siapa mereka sayang?" Tanya Catty Ibu Ara.

"Dia Bosku." Jawab Arnold ayah Ara.

"Ketua RedHole?" Pekik Catty.

Arnold mengangguk.

SERENDIPITY GIRL (Sequel My Husband My CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang