4

1.1K 263 28
                                    

Sport competition hari kedua pun dimulai. Sekarang waktunya pertandingan tennis meja. Chaeryeong menjalankan tugasnya sebagai panitia, ia membagikan kue dan air mineral kepada peserta lomba.

Lagi-lagi Chaeryeong belum menemukan Wonjin. Masa sih Wonjin telat lagi? Ini kan hari Sabtu?

Chaeryeong mengedarkan pandangannya, berharap menemukan lelaki itu di antara kerumunan peserta atau supporter. Tapi nihil, Wonjin benar-benar gak ada.

Chaeryeong mengambil ponselnya di kantung celananya, ia mencoba untuk mengirim pesan kepada Wonjin.

chaeryeong
wonjin|
lo dimana?|
bentar lagi giliran lo|

"Ham Wonjin dari Fakultas Farmasi versus Lee Haechan dari Fakultas Psikologi!" panggil sang wasit.

Kan bener dugaan Chaeryeong, bentar lagi giliran Wonjin. Dan Wonjin belum kelihatan juga. Dengan cemas Chaeryeong membuka aplikasi LINE nya lagi, tapi nihil, belum ada balasan dari Wonjin. Chaeryeong berharap Wonjin tiba-tiba datang lagi seperti kemarin. Tapi...

"Ham Wonjin tereliminasi. Pemenangnya otomatis Lee Haechan!" kata sang wasit yang berhasil membuat Haechan supporternya bersorak. Chaeyeon merupakan salah satunya.

Chaeryeong menghela nafas sambil menggembungkan pipinya. Sayang banget Wonjin gak dateng...

Hari sudah petang, langit perlahan menjadi gelap. Pertandingan tenis meja tersebut berakhir, Chaeryeong baru bisa pulang jam 6 sore karena membantu panitia berberes-beres dan briefing juga.

"Kerja bagus hari ini, besok kita kumpul jam 8 pagi. Jangan ada yang ngaret." kata Jungwoo selaku ketua pelaksana.

Chaeryeong dan rombongan panitia lainnya keluar dari gedung olahraga kampus. Karena udah hampir malam, Chaeryeong dijemput sama Chaeyeon. Kata Chaeyeon sih, Chaeyeon lagi di jalan.

Chaeryeong sedang memainkan ponselnya sambil menunggu di depan gedung olahraga. Tiba-tiba sebuah motor NMax berhenti di depan Chaeryeong, membuat Chaeryeong menoleh ke motor itu.

Chaeryeong nyaris menjerit, itu Wonjin!

"Wonjin!" seru Chaeryeong. "Ih lo kemana aja sihhh? Kok nggak dateng hari iniii??? Line gue juga gak dibalesssss!" kata Chaeryeong sambil memanyunkan bibirnya.

Wonjin terdiam sejenak melihat Chaeryeong cemberut gitu. Lucu.

"Iya, Sori. Tadi gue pindah kost an. Kirain bisa selesai jam 12, tapi baru selesai jam 3 tadi." kata Wonjin. "Terus gue baru baca Line lo. Maaf ya, Chaeryeong."

Chaeryeong mendengus. "Iya, Wonjin. Gak papa. Tapi sayang aja, kan lo jadi kalah karena gak dateng."

"Oh ya, terus lo ngapain ke sini?" tanya Chaeryeong.

"Gue gak enak hati karena telat ngebales Line lo. Jadi, gue mau ngasih ini ke lo. Sebagai ucapan maaf." kata Wonjin sambil memberikan plastik berisi kotak kepada Chaeryeong.

Chaeryeong menerimanya, ternyata itu Martabak K5 di depan kampus!

"Ihhh Wonjin gak perlu gini jugaaa!" kata Chaeryeong.

"Tadi gue bingung mau beliin lo rasa apa, jadi gue beliin lo rasa Oreo." balas Wonjin.

"Ih Wonjin... makasih ya..." kata Chaeryeong sambil memanyunkan bibirnya.

"Iya, Chaeryeong. Sama-sama." balas Wonjin.


Gila, Chaeryeong boleh deg-degan gak sih kalo gini ceritanya?

"Besok futsal. Jangan telat lagi ya, Wonjin. Jangan sampe gak dateng juga." kata Chaeryeong.

"Iya," balas Wonjin. "Gak mungkin gue gak dateng. Bisa-bisa gue digorok sama sekelompok gue."

"Wonjin Janji?????" kata Chaeryeong sambil menyodorkan kelingkingnya kepada Wonjin.

Wonjin terdiam sejenak sembari memperhatikan kelingking Chaeryeong. Ia tersenyum simpul, lalu menautkan kelingkingnya pada kelingking Chaeryeong. "Iya, Chaeryeong. Janji."

Oke, mungkin terkesan tiba-tiba. Tapi... aneh gak sih kalau Chaeryeong....


Suka sama Wonjin?

Suka sama Wonjin?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
➁ sunny side up! ㅡ chaeryeong,wonjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang