Chaeryeong yang sedang damai sentosa tiduran sembari berpetualang di alam mimpinya langsung terbangun kala Chaeyeon melemparnya dengan bantal.
"Apaan sih Kak?!" balas Chaeryeong ketus. "Lagian lo ngapain di sini sih Kak? Laki lu kemana?"
Chaeyeon memang sudah menikah dengan pacarnya sejak masa kuliah, yaitu Hangyul. Chaeyeon pun sudah tidak tinggal di rumah lagi. Tapi entah kenapa seorang Lee Chaeyeon bisa di kamar Lee Chaeryeong.
"Bangun lu. Gak koas apa? Itu Jeno udah nunggu di bawah dari tadi. Kagak ada malunya ini anak." balas Chaeyeon.
"HAHHH KAK JENO UDAH NUNGGU???" pekik Chaeryeong yang langsung berdiri. Chaeryeong langsung bergegas ke kamar mandi.
Ini lah kehidupan Chaeryeong sekarang. Di umurnya yang ke-23 tahun, Chaeryeong kini tengah menjalani masa koas sebelum resmi menjadi dokter gigi.
Kehidupan Chaeryeong juga banyak berubah. Kini Chaeryeong sudah punya kekasih, namanya Lee Jeno. Pertemuan antara Chaeryeong dengan Jeno tidaklah spesial, hanya sekedar pasangan bridemaids di pernikahan Chaeyeon dan Hangyul beberapa bulan lalu.
Jeno ini juga merupakan teman merangkap adik iparnya Chaeyeon, karena Jeno adalah adik tirinya Hangyul. Karena bantuan dari Chaeyeon dan Hangyul juga lah Chaeryeong dan Jeno bisa berpacaran.
Yang gak berubah dari Chaeryeong mungkin cuma masih suka telat bangun.
"Kak Jenooo, udah lama nunggu yaaa?" tanya Chaeryeong sembari menuruni tangga dengan terburu-buru.
Jeno yang tadinya mulai tertidur langsung memelekkan matanya, lalu ia tersenyum. "Lumayan hehehe, kamu tidurnya nyenyak banget. Aku gak tega banguninnya."
"Aduhhh, kan Kak Jeno jadi telat ke kantor!" balas Chaeryeong.
"Lhooo kan dia bos nya. Bagaimana anda ini." balas Chaeyeon. "Udah cepetan pergi lo berdua, gausah mesra-mesraan, enek gue."
"Pergi ya, Kak. Dah!" pamit Chaeryeong sambil menarik tangan Jeno keluar.
"Kamu koas sampai jam berapa?" tanya Jeno sembari masuk ke dalam mobilnya.
"Jam 4 udah kelar, Kak." jawab Chaeryeong. "Oiya, sore ini Mama keluar dari rumah sakit. Kakak mau ikut jemput Mama gak?"
"Oh boleh," balas Jeno sambil tersenyum.
Beberapa hari ini, Mamanya Chaeryeong dirawat di rumah sakit karena diabetesnya yang kambuh. Tapi hari ini Mama Seola udah bisa pulang dan udah sehat.
"NASI GURIH!!!" seru Chaeryeong dengan matanya yang berbinar.
Jeno tertawa pelan. "Oke siap, princess."
ㅡ
"Bentar ya, Kak. Aku mau beli obat Mama dulu." kata Chaeryeong kepada Jeno.
Jeno mengangguk. "Iya, aku sama Mama nunggu di sini ya."
Chaeryeong pun menghampiri apotek di rumah sakit yang terletak tidak begitu jauh dari lobby rumah sakit.
Sore ini Mama Seola sudah bisa pulang, dan Chaeryeong perlu menebus beberapa obat. Namanya juga diabetes, obatnya banyak.
Sesampainya di sana, Chaeryeong langsung memberikan resep dokter kepada seorang petugas apotek di sana.
"Sebentar ya, Bu." katanya lalu masuk ke sebuah ruangan, lalu ia kembali menghampiri Chaeryeong. "Sedang diracik oleh apotekernya ya, Bu. Ibu duduk saja dulu."
Chaeryeong mengangguk sambil tersenyum simpul lalu duduk di bangku kosong di apotek tersebut. Apotek sore ini sepi, bagus lah jadi Chaeryeong tidak perlu lama menunggu si apoteker meracik obatnya.
Tak lama kemudian penjaga apotek tersebut memanggil Chaeryeong karena pesanannya sudah ada. Chaeryeong spontan berdiri dan mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya.
"Saya boleh bicara bentar sama apotekernya nggak? Mau nanya-nanya tentang resepnya." tanya Chaeryeong.
"Oh, Boleh Bu. Sebentar saya panggilkan." jawab penjaga apotek tersebut sambil masuk ke ruangan itu.
Lalu tak lama kemudian si penjaga apotek keluar bersama seorang seorang pria ber jas putih kekuningan, pasti dia apotekernya.
"Iya Bu? Ada yang bisa dibantㅡ" ucapannya terpotong kala melihat wajah Chaeryeong.
Chaeryeong juga tak kalah terkejut, bahkan tubuhnya bergetar hebat. Seakan-akan tak mempercayai siapa yang ia temui sekarang.
"Wonjin..." kata Chaeryeong.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
wayooooo
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sekedar mengingatkan chaeryeong & jeno reference on true colors.
