"Pa! Itu bukan indo! Papa harus percaya sama indo!" Ucap indo dengan mata berkaca kaca.
"Indo! Gimana papa mau percaya!? Kalau itu bukan kamu! Semua bukti menunjukan kalau kamu pelakunya!" Teriak papa ASEAN.
Keduanya terus bertengkar dan bertukar kata. Semuanya berawal dari penyerangan yang terjadi di kediaman ASEAN. Namun anehnya semua saksi dan semua bukti merujuk pada indo,semua orang menganggap bahwa indo lah pelakunya. Namun indo membantah.
Keduanya masih bertengkar.
"Pa indo mohon pa.. papa percaya sama indo! Indo berani sumpah kalau itu bukan indo" kini indo mulai kehilangan harapan.
"Lebih baik kamu mengakui semuanya indo!! Kamu tidak bisa lari dari kesalahan kamu!" Papa asean pun mulai lelah dengan semua hal yang menimpanya.
Indo melihat saudara saudaranya yang terluka.
"Apakah kalian hanya akan berdiri disana? Kumohon.. itu bukan aku.. apakah kalian mempercayaiku?" Indo meminta belas kasihan kepada saudara saudaranya.
Tak ada satu pun yang berbicara.
"Indo.." malaysia mulai berbicara.
"Kenapa kau lakukan semua ini?.." Cairan bening keluar menerobos pelupuk mata malaysia.
"Apa magsudmu?" Kini indo takut dengan apa yang akan malaysia katakan.
"APA MAGSUDMU KAU BILANG!? KAU SUDAH MENYAKITI KAMI SEMUA DAN MASIH TIDAK MENGAKUINYA! BAHKAN KAU MEMBUAT SINGA DAN BRUNEI KOMA DIRUMAH SAKIT!! DASAR KAU MONSTER SIALAN!" Teriak malaysia kencang. Semua orang tak percaya dengan apa yang malaysia katakan.
Indo mulai menangis tak percaya dengan apa yang abangnya katakan. Ia sudah muak dengan semua ini dia ingin semua ini berhenti atau bahkan tak pernah terjadi padannya. Bajingan seperti apa yang tega melakukan ini padannya.
Indo sudah gelap mata,kini ia tak peduli apa yang akan terjadi dengan para saudaranya itu.
"Gue harap lo semua mati ditangan pembunuh itu"
PLAK
Dengan kemarahan yang terukir diwajahnya papa ASEAN menampar indo. Namun Indo sama sekali tak peduli dengan tamparan yang diberikan papa nya itu.
"Papa menyesal telah mengadopsi kamu!" Kalimat singkat namun sangat menyakitkan keluar dari mulut papa ASEAN.
__________________________________
INDO POV.
"Hah hah hah" lagi lagi mimpi itu. Selama seminggu ini aku selalu bermimpi kejadian dimalam itu. Cuk asu.
Mungkin kalian para orang tak bergun- magsudku kalian para pembaca ingin mengetahui apa yang terjadi setelah itu (jika tidak akupun tak peduli). Malam itu aku kabur dari kediaman ASEAN dan pergi kerumahku yang sekarang. Rumah kaka keduaku,PKI.
Terkejut? Aku tak peduli. Dialah satu satunya orang yang menerimaku dengan tulus dan penuh kasih sayang.
Hari ini aku kembali kesekolah setelah seminggu tak sekolah. Aku butuh waktu.
Setelah bersiap aku bercermin. Penampilan ku terlihat lebih suram. Rambut acak acakan,muka kusam,kulit pucat,mata sembab dan pakaian bewarna gelap yang sebelumnya tak pernah kupakai. Singkatnya penampilan ku berubah. Namun hanya hiasan dikepalaku yang tak pernah berubah. Songko ku masih setia menemani.
Aku turun dan menemui kaka yang sering kusebut abang itu di ruang makan. Ia sudah mempersiapkan sarapan hari ini. Aku hanya menyapanya singkat dan menikmati sarapanku.
Selesai dengan sarapan,aku pergi sekolah dengan menaiki mobil yang diberikan abangku itu. Aku memacu kecepatan tinggi tak peduli dengan keselamatanku. Aku memang sudah mati.
Sesampainya disekolah aku memakirka mobilku. Semua orang melihat kearahku,seakan akan aku adalah seorang pembunuh yang tega membunuh saudaranya sendiri,cukup membahas hal itu.
Mereka semua berbisik sambil menatap horor kepadaku. Namun mereka seperti sedang menyindirku bukan berbisik.
"Lihat lah dia,dia sama sekali tak merasa bersalah"
"Dia anak tidak tau diri"
"Pak. Asean pasti malu padanya"
"Bajingan"
"Pembunuh"
Ya seperti itulah kira kira. Aku hanya melihat mereka dengan tatapan bodo amat.
Singkat cerita kini sedang waktunya istirahat. Karna kupingku sudah mumet dengan perkataan semua orang aku pergi kebelakan sekolah dan merokok.(Jangan pernah mengomentari apa yang aku lakukan. Bukan urusanmu)
"Kau seharusnya tak merokok" ucap orang itu.
Malaysia. Sungguh aku sangat benci padanya.
"Bukan urusan elo" Aku mulai terbiasa berbicara gue-elo.
"Kau ini tak ada segan segannya dengan abang sendiri"
"Elo? Abang gue dih najis banget" ucap ku lalu pergi begitu saja.
AUTHOR POV
Malaysia terdiam disana sambil melihat kepergian adiknya itu. Ia tak percaya bahwa indo akan berubah secepat ini.
Malaysia duduk disana dan menangis.
"Ayah.. maafin malaya,malaya ngk bisa jadi kaka yang baik buat indo,malaya juga ngk bisa ngelindungi singa sama brunei. Kenapa ayah numpahin semua tanggung ini ke malaya?, malaya ngk kuat ayah. Kak nusa pergi,papa pergi,sekarang indo pergi ninggalin malaya. Sedangkan kak dirga,bajingan itu.. .Malaya lemah malaya ngk bisa-"
"Lo ngk lemah mal." Seseorang memotong perkataan malaya. Malaya melihat keatas.
"Martial?" Malaysia terkejut. Sungguh memalukan,seorang malaya yang terkenal tangguh dan badas kini menagis tersedu sedu dibelakan sekolah. Namun sebenarnya malaya hanya seorang kaka yang sayang adiknya.
Martial duduk disebelah disebelah malaya dan memeluknya.
"Malu kali,lo yang jago berantem nangis kek anak kecil disini"
Malaya melepaskan pelukan martial.
"Lo juga kali,ngapaim peluk peluk gue"
Malaya merasa sedikit lebih baik di dekat martial.
"HEY KALIAN BERDUA"
_________________________________
Kak dirga?
THNKS ya yang dah baca
Jan lupa vote & komen..
Author ngk gigit.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALIVE?
FanfictionKetika kehidupan yang ia jalani sudah hancur. Tak ada lagi tempat untuk ia berpulang. Disana hanya satu orang yang menjadi tempatnya berpulang. Hanya kaka keduanya yang menerimanya,PKI. Hidup indah yang dipenuhi warna kini hanya sebatas abu abu tak...