03-BROTHER ISSUES

6.1K 489 193
                                    

PREVIOUSLY

"Tok tok tok"

{8:56 PM}

Mereka berdua terbangun. Jujur ,indo merasa terganggu dengan suara ketukan itu,ia masih ingin berpelukan dengan abangnya.

"Biar indo aja" indo beranjak dari kasurnya. Ia akan memukul siapa saja yang mengetuk pintu. Saat membuka pintu ia tak mememukan apapun selain sebuah surat.

'Datangilah pabrik bekas di ××× ××××. Jika kau ingin kaka tercintamu ini selamat. Jangan membawa siapapun kau harus datang sendiri,jika tidak kami akan langsung menembaknya. Tidak tertarik untuk datang? Sama saja,aku akan membunuhnya dan memsetting segalanya,sehingga membuat seakan akan kaulah pembunuhnya.

Salam hangat,penuh cinta.

Indo tak tau apa yang harus dilakukan. Dia sangat tidak ingin pergi,namun disisi lain ia penasaran dengan orang yang mengirim surat ini. Barangkali orang ini adalah orang yang sama dengan orang yang telah menyerang saudara-saudaranya dan menghancurkan hidupnya.

Ia bersiap siap untuk pergi ketempat yang ditujukan oleh surat itu. Untuk berjaga jaga ia membawa sebuah belati. Kakanya-abang PKI melihat adiknya yang bersiap pergi. PKI khawatir akan terjadi sesuatu terhadap adiknya itu.

"Mau pergi kemana lagi?" Tanya PKI denga nada cemas.

"Baca aja surat itu,ngk usah tanya apa apa lagi. Indo buru buru. Oh iya indo pergi pake mobil." Jawab indo sambil melangkah pergi.

"Oh iya,kalau sampai tengah malam indo ngk pulang,abang tau harus cari indo dimana" ucap indo sekali lagi sebelum akhirnya pergi. PKI membaca suratnya,ia meresa sedikit geram dengan orang yang mempermainkan adiknya ini.

Indo mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak membutuhkan waktu lama ia menemukan pabrik yang dimagsud oleh sang penulis surat. Disana terlihat beberapa orang berjaga di depan gerbang.

Indo memakirkan mobilnya dan menghampiri para penjaga tersebut. Melihat kedatangan indo,orang yang sedang berjaga langsung menatap indo dan bersiaga.

"Siapa kau!?" Ucap salah satu penjaga.
"Aku indonesia,mungkin kalian sudah tau" para penjaga pun menatap satu sama lain.
"Baiklah ikuti pria berbaju hijau itu"kata penjaga itu lagi.

Indo pun mengikuti penjaga tersebut. Pabrik kosong ini benar benar menyeramkan!. Bau besi berkarat ada dimana mana. Pabrik ini sangat luas,indo jadi penasaran mengapa tempat seluas ini menjadi terblengkalai.

Indo diantar kesebuah ruangan yang bisa dibilang sangat luas. Ruangan ini sangatlah kosong,hanya ada beberapa kardus kosong dan botol kaca berserakan.

Ditengah ruangan indo melihat sesuatu,namun tidak jelas. Ia berjalan perlahan mendekati objek yang kini terlihat semakin jelas. Tampak seorang pemuda memakai kardigan biru duduk disana dengan keaadaan mengenaskan. Pipinya penuh lebam,sudut bibirnya dan pelipisnya berdarah,tangan dan kakinya diikat,bajunya pun sudah sangat kotor dan penuh bercak darah. Indo memicingkan matanya. Dan kini sosok pemuda itu terlihat jelas. KAK MALAYA!.

Indo segera berlari menuju 'kaka' nya itu. Indo dengan cepat melepaskan tali yang mengikat kakanya itu. Ia menidurkan malaya dilantai dengan pahanya sebagai bantal.

Tak
Tak
Tak

"Wah wah lihatlah siapa yang datang" seseorang datang dari arah kegelapan ruangan. Bisa dilihat seorang pria memakai topeng dimatanya dan jubah hitam. Pria itu menyeringai lebar.

Tiba tiba pria itu menyerang indo,dengan segera indo menghindar. Indo berdiri dan mengambil kuda kuda.

"Wah.. sepertinya kau ingin bertarung~" pria bertopeng aneh itu menyerang indo dengan sebuah belati dari arah kanannya. Indo menahan serangan tersebut dengan tangannya sendiri. Tangan kiri indo terluka parah.

"Kau payah sekali. Sampai ketemu dilain hari manisku~" pria itu pergi begitu saja.

Indo pun menghampiri malaya yang masih tak sadarkan diri. Dengan susah payah ia menggendong malaya dan membawanya kemobil yang ia bawa.

Skip time aja ok?

Indo sampai di rumah sakit terdekat. Para suster dan petugas medis yang melihat pun langsung membantu mereka. Entah dari mana,keluarga ASEAN mengetahui hal ini.

Apa mungkin mereka merencanakan sesuatu?

Tak lama kemudian ASEAN Dkk sampai di rumah sakit. Papa asean sangat khawatir dengan anaknya-- magsudnya malaya.
Melihat kedatangan 'papa' nya itu indonesia langsung berdiri.

PLAK

"Apa yang kau lakukan kepada anakku hah!? Jawab dasar kau brengsek sialan!!" Datang datang papa asean sudah memicu keributan dirumah sakit.

"Dasar kau pak tua tak tau diri!!, sudah untung aku menyelamatkan anak kesayanganmu itu! Dan ini yang kudapatkan! Kau tak tau terimakasih!!" Tutur indo tak kalah kencang dengan papa asean.

Pertengkaran mereka dilerai dengan dibantu oleh beberapa petugas keamanan.

-----

Pagi ini indo sedang tidak mood untuk pergi kesekolah. Kejadian kemarin malam membuatnya tidak bergairah. Ia turun keruang tamu dan duduk sambil menonton sinetron di tv.

Indo sedikit bosan menonton sinetron,karna ia sangat tidak suka kejadian kejadian tragis yang dialami sang protagonis. Jangan lupakan adengan tabrakan yang sangat dipaksakan.

PKI tiba tiba muncul entah dari mana dan memeluk indo.

"Abang,kau masih manja" indo terkekeh kecil.
"Aku hanya manja didepanmu saja~"
"Abang ini.."
"Dia menyuruhku untuk membawamu kepadanya"
"Siapa bang"
"Dia.... Nusantara.."

Indo hanya terdiam dengan perkataan terakhir sang abang. Sungguh ia tak ingin datang. Namun ia terpaksa datang karna sebuah janji.

"Abang ikut dengan indo. Indo tak suka dengannya"
"Baiklah ayo kita bersiap"

-----

Mereka pun sampai ditempat yang mereka tuju. Rumah nusantara.

Rumah ini terletak didaerah terpecil. Suasananya sangat kental dengan kebudayaan khas nusantara. Banyak hiasan etnik nusantara yang indah disini.

Indo dan pki masuk kedalam rumah tersebut dan menunggu sang tuan rumah.

Tak
Tak
Tak

"Kalian datang rupanya" ucap seseorang dilantai atas.
"Jangan basa basi katakan apa yang kau inginkan." Ucap indo ketus.
"Kau berubah indie,itu berpengaruh pada rakyatmu. Negaramu semakin kacau,rakyatmu mulai tak mempercayai para pemerintah. Banyak terjadi kriminalitas dimana mana. Dan sudah kuduga kau penyebabnya.." ucap nusa-panggil saja begitu. Sambil menatap tajam kearah pki.
"Ehh? Kau menyalahkan ku? Oh lupakan.. kau dan kedua orang tua itu selalu menyalahkanku setiap ada hal buruk yang terjadi.." pki hanya tersenyum kecut mendengan perkataannya sendiri.
"Lebih baik kau tak menyeret abang dalam masalah ini"indo menyaut.
"Apa yang kau rencanakan?" Nusa mulai geram
"Aku tak merencanakan apapun" pki memgeluarkan smrik khasnya.
"Kau tak pernah berubah... DIRGANTARA.."

--------------------

Halo apakabar? Semoga sehat..

Maaf author tidak update dikarnakan hal hal berikut:

-tugas
-godaan tidur
-masalah pribadi
-malas

Aku memang tidak becus tapi.. itulah aku..

Jangan lupa vote,komen share ya..!
Oh iya satu lagi.. jangan lupa ikuti aku!
Akan ada karya lain lho..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALIVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang