D-2

805 99 17
                                    


Park Chanyeol, seperti yang sudah kita tahu sebelumnya, adalah ayah paling gaul seantero dunia. Kerjaannya ketika nggak ada tugas kantor ya kalo nggak bermesraan sama istri, nongkrong cantik di kafe sama anak-anaknya. Chanyeol nggak pernah gagal buat ngajak Jihoon yang sedang diet untuk ngemil donat di J.co, atau menghasut Woojin buat mukbang Samyang. Jenna dan Jinyoung lebih mudah lagi untuk diajak makan di restoran terdekat karena keduanya emang jarang menolak pemberian si ayah.

Namun, sudah seminggu ini Park Chanyeol tidak berhasil mengajak satupun anaknya—kecuali Jinyoung yang tidak tinggal di rumah—untuk sekadar makan nasi telor sambil nonton film di televisi, kayak yang biasa ia lakukan dengan keempat anaknya saat mereka masih kecil.

"Anak-anak kenapa sih?" Chanyeol mengeluhkan hal ini kepada Eunji.

Eunji melirik kalender yang tergantung di pintu kulkas.

"Kamu nggak tahu ya? Dua hari lagi kan pengumuman apakah mereka bakal keterima di universitas apa nggak. Makanya dari kemarin anak-anak nggak minat buat ngapa-ngapain."

Mulut Chanyeol terbuka lebar membentuk lingkaran. Benar juga, ia lupa kalau lusa itu adalah hari yang sudah ditunggu-tunggu Triplet sejak berbulan-bulan yang lalu. Perjuangan Jenna, Jihoon, dan Woojin akan terlihat hasilnya dalam dua hari lagi.

"Duh, jadi takut juga aku," kata Chanyeol.

"Tenang aja, anak kita cerdas semua kok. Pasti bakal lolos! Lagian juga si Woojin kalo nggak dapet universitas tinggal jadi artis Tik Tok," sahut Eunji santai.

"Sayang!"

.
.
.
.
.

Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, tapi Jenna tidak juga beranjak dari tempat tidurnya. Setelah sarapan dan mandi, Jenna cuma main hape dan laptop di kamarnya. Woojin dan Jihoon pun menetap di kamar masing-masing, kayaknya saking gugupnya mereka sampai malas untuk sekedar mampir ke kamar saudara.

Lagi asyik baca webtoon, tiba-tiba muncul notif dari Tzuyu.

Tzuyu
Woi, gabut ga lo?
Gue mau cerita sekarang juga
Gue kerumah lo sekarang ya

"Apaan nih? Tumben nih bocah maksa banget pengen dateng," gumam Jenna.

Baru lima menit Jenna menunggu, pintu rumah sudah digedor-gedor dengan semangat membara. Saking pengennya cerita si Tzuyu sampai lupa kalau ada bel tepat di samping pintu rumah.

Chanyeol yang lagi baca koran di ruang tamu membuka pintu dengan wajah kesal.

"Kalau bertamu jangan bikin ga—"

"—sori Om, lagi urgent nih!" tanpa malu Tzuyu langsung lari naik ke lantai dua terus masuk ke kamar Jenna. Chanyeol yang ditinggal sendiri di pintu cuma bisa geleng-geleng kepala.

"Dasar remaja."

.
.
.
.
.

"HAH?!"

Seruan kaget menggema di rumah keluarga Park. Untung dia nggak lagi minum air atau makan sesuatu, kalo nggak bisa penuh muka Tzuyu abis disembur Jenna. Gimana nggak kaget, ini Tzuyu lagi cerita kalau dia abis putus sama Felix ternyata.

"Kok bisa lu putus sama Felix? Kayaknya kalian baik-baik aja deh, nggak ada masalah," karena emang seingat Jenna sahabatnya ini beberapa hari yang lalu masih ngeinstastory lagi makan berdua sama Felix. Ini kenapa tau-tau putus?

Tzuyu, diluar dugaan, terlihat santai. Tangannya nggak berhenti buat ngambil keripik pedas punya Jenna yang awalnya penuh namun sekarang tinggal setengah.

"Ya gitu. Felix ngomong kalo dia nggak akan kuliah di sini, tapi di luar negeri. Dan kita nggak ada yang kuat kalo ldr, makanya putus deh," Tzuyu mengulang ceritanya.

dear future husband | bang chanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang