Happy reading
Maaf telat banget :)
Vote sama comment nya ya jangan lupa
***
Setelah ngebungkus semua makanan yang tadi ga habis. Saaih dan Rara langsung menuju ke area timezone.
"Kak ngapain kesini sih? " tanya rara
"Main aja yuk, mau ngabisin waktu berdua sama kamu" ucap saaih
"Kan masih bisa besok kak, tadi kakak abis makan loh. Nanti muntah lagi"
"Besok aku harus pergi ke Jepang ra, aku ada rapat disana" ucap saaih yang membuat rara sedih.
"Ih jangan sedih dong"
"Yaudah ayo main" ucap rara
Rara dan Saaih bermain sudah sangat lama. Hingga tak terasa yang awalnya saldo kartu berisi 500 rb sudah habis semuanya.
"Yah abis ra"
"Yaudah gapapa, tapi sekarang aku laper" ucap rara sambil mengusap perut nya.
"Utututu anak daddy laper ya?" ucap saaih ke perut rara
"Udah ih kak, diliatin itu ih"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sekarang saaih dan rara sudah sampai di tempat pecel ayam. Kenapa makannya pecel ayam? Karna Saaih yang ngidam pecel ayam. Ya kalian tau lah saaih bucin banget sama rara.
"Gapapa kan ra kita makan disini?" tanya saaih
"Iya gapapa kok, pesen gih kak aku udah laper"
"Mas pecel ayam 2, sama es teh nya 2 juga ya" ucap saaih ke penjual pecel ayamnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ternyata saaih benar" ingin seharian jalan dengan Rara. Buktinya sekarang sudah jam 23.30 wib, mereka masih jalan kemana pun. Ada gorengan berhenti, thai tea berhenti, apa pun makanan atau minuman yang saaih atau rara mau beli pasti berhenti.
"Kak pulang yu, badan aku udah pegel smua ni"
"Yaudah pulang deh, kasian kamu udah capek" ucap saaih. "Kamu tidur aja deh, nanti aku bangunin kalo udah nyampe rumah"
"Tapi elusin kepalanya" ucap rara
Saaih terkekeh melihat tingkah istrinya ini.
"Dasar manja" sambil mengelus kepala rara sampai tertidur.
***
Yang punya ide cerita bisa comment
Yang mau ada pelakornya juga boleh comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah muda | Saaih ✔
FanfictionFast update Cuma iseng sama work ini gimana rasanya di zaman yang udah modern ini di jodohin sama ortu lo? padahal sekarang bukan zaman siti nurbaya yang harus dijodohin. mau nolak tapi takut dosa. "iya mah, rara mau nerima perjodohan ini"
