Chapter 20

2.8K 456 52
                                    

Hari ini Rose sudah rapih dengan pakaian santainya, bersiap-siap siapa tahu Jeka ingin mengajaknya jalan-jalan lagi ke suatu tempat.

Rose tersenyum saat pintu kamar mandi terbuka, namun senyumnya langsung luntur saat Jeka berdiri didepan pintu itu dengan hanya menggunakan handuk yang menempel dipinggangnya. Rose meneguk ludahnya susah payah, lalu memalingkan wajahnya dari Jeka.

Jeka berjalan kearah lemari untuk mencari pakaian.

"Hari ini mau kemana lagi?" tanya Rose tanpa menatap Jeka.

Jeka menoleh kearah Rose. "Gak kemana-mana, capek" jawab Jeka, lalu  memakai bajunya yang telah ia ambil dilemari sebelumnya.

Rose menatap Jeka sedih. "Padahalkan masih mau jalan-jalan ketempat lain."

Jeka berjalan mendekat pada Rose. "Nanti sore aja deh, saya capek" kata Jeka. Mau tidak mau Rose hanya menurut.

Jeka lalu membaringkan tubuhnya disebelah Rose yang tengah duduk dipinggir ranjang. Lalu ia semakin mendekatkan tubuhnya pada Rose dan meletakan kepalanya pada paha Rose. Rose membulatkan matanya seraya menatap Jeka yang telah menutup matanya rapat-rapat.

"Ih Jeka, kan ada bantal!" protes Rose.

"Ini jauh lebih nyaman dan empuk dibanding bantal" jawab Jeka, masih dengan menutup mata.

Rose pasrah, walaupun pahanya mulai pegal akibat kepala Jeka yang cukup berat.

Rose memainkan handphonenya, suara dengkuran halus Jeka membuat Rose menghentikan kegiatannya. Ia lalu menatap Jeka. Memandang wajah tampan Jeka saat tertidur pulas. Rose berdecak kagum, Jeka memang tampan, pantas saja ia mendapat predikat casanova di divisi keuangan. Belum lagi mantannya yang seabrek,  dengan julukan Jeka yang segudang pula. Playboy, buaya darat, lady killer, semua julukan disandang Jeka.

Cekrek~

Rose memfoto wajah Jeka saat tidur.

"Lucu hehe" kekeh Rose.

Hap.

Rose membulatkan matanya, Jeka menangkap tangan kanan Rose.

"Memfoto orang lain secara diam-diam, ditambah lagi pas orangnya sedang tidur, itu melanggar privasi Roseanne. " ujar Jeka masih dengan menutup matanya.

Pipi Rose memerah karena malu telah tertangkap basah. Rose melepaskan tangan Jeka ditangannya.

Jeka membuka matanya dan tersenyum kecil. "Mengagumi kegantengan saya ya? Baru sadar saya ganteng?"

Rose mendengus dan menatap Jeka malas. "Jangan geer!"

Jeka bangun, lalu duduk dihadapan Rose. "Siapa yang geer? Kenyataannya emang begitu" kata Jeka.

"Ya ya ya, whatever!" jawab Rose malas.

"Coba mana fotonya, saya mau liat?" kata Jeka sambil mencari handphone Rose dibelakang tubuh Rose.

"Ih apasih? Gak ada foto kamu"

"Jangan bohong! Tadi saya denger suara kamera" kata Jeka, masih berusaha mencari handphone yang Rose sembunyikan dibelakang tubuhya.

"Gak ada"

"Ada! Mana sini!"

"Ihhh Jeka, kepo banget sih"

"Biarin, mana sini hp kamu"

Bruk.

Rose terjatuh dikasur, dengan tubuh Jeka yang berada diatas tubuhnya. Tiba-tiba suasana menjadi aneh. Rose menatap mata Jeka takut-takut seraya menelan ludahnya susah payah, Glek.

ESCAPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang