Chapter 32

4.3K 462 107
                                    

"ROSEEEEEEEE!"

Teriak Jeka dari luar kamar. Rose menutup kupingnya rapat-rapat dengan kedua bantal. Jeka terus berteriak-teriak sambil menggedor-gedor pintu sejak satu jam yang lalu, sangat berisik! Apakah ia tidak lelah, pikir Rose.

"ROSE BUKA PINTUNYA!" Teriak Jeka lagi.

"ROSE BUKA PINTU UHUK UHUK"

Rose tertawa tanpa suara, disaat dirinya sedang kesal, Jeka malah membuat dirinya tertawa karena kelakuannya.

"Mampus! Suruh siapa teriak-teriak terus" tawa Rose.

Dor Dor Dor..

Jeka terus menggedor pintu dengan keras, jika begini jadinya ia yakin sebentar lagi pintu akan rusak.

"ROSE! BUKA PINTUNYA ATAU AKU DOBRAK!" Teriak Jeka lagi.

Rose membulatkan matanya.

"OKE, AKU DOBRAK DAN LANGSUNG AKU PERKOSA KAMU!!" kata Jeka yang mulai putus asa karena Rose tidak kunjung membuka pintu.

Jeka berancang-ancang untuk mendobrak pintu.

Ceklek.

"Berisik!" ujar Rose datar.

Jeka tersenyum lebar dan langsung memeluk tubuh Rose.

Rose menatap Jeka heran, lalu melepas pelukan Jeka dengan kasar.

"Apaan sih?"

Jeka kembali memeluk Rose.

"Maafin aku karena baru sadar kalo aku udah jatuh cinta sama kamu." guman Jeka dengan suara kecilnya, namun Rose bisa mendengarnya walaupun samar.

Rose menjauhkan wajahnya, tetap dengan posisinya yang berada dipelukan Jeka.

"Maksud kamu?" tanya Rose untuk memastikan.

Jeka kembali menampilkan senyum manisnya. Lalu mendekatkan bibirnya pada telinga Rose. "I love you, Roseanne Cellina Davian" bisiknya.

Rose membulatkan matanya dan kembali menatap wajah Jeka.

"Kamu bercanda ya?"

Jeka menunjuk wajahnya dengan jari telunjuknya. "Adakah tampang bercanda di muka aku? Aku serius!" tegas Jeka.

"Kenapa secepet itu berubah?" Rose melepas pelukan Jeka.

Jeka menggeleng. "Gak ada yang berubah, ternyata dari dulupun aku udah cinta sama kamu. Cuma akunya aja yang gak peka sama perasaanku" jelas Jeka. Rose mengangkat satu alisnya.

"Kamu gak percaya?" tanya Jeka, Rose menggeleng.

Jeka menghela nafasnya. "Aku udah cinta dari dulu sama kamu, tapi karena aku gak peka dan gak tau kalo yang aku rasain ke kamu itu adalah cinta, jadi bikin kamu salah paham dan ngira bahwa cinta kamu bertepuk sebelah tangan. Tapi Rose, sebenernya cinta kamu gak pernah bertepuk sebelah tangan. Aku yang terlambat menyadari itu!" jelas Jeka.

"Jadi Rose, please jangan pernah minta pisah. Ayo kita mulai semuanya dari awal, kita jalanin rumah tangga ini seperti pasangan kebanyakan. Ayo kita jalanin kebersamaan kita dengan penuh cinta dan kasih sayang. Ayo kita lewatin semua ini bersama-sama sampe kita menua dan ajal memisahkan kita. Please Rose, don't go anywhere, stay with me." lanjut Jeka dengan nada suara lembut dan tulusnya.

Hal itu membuat hati Rose tersentuh. Ia menangis, menangis bahagia. Dirinya senang karena Jeka telah menyadari perasaannya sendiri.

"Eh Rose, sayang kok nangis?" Jeka terkejut melihat Rose menangis. Jeka menghapus air mata Rose dengan jarinya.

ESCAPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang