Endless Plunder in High School DxD [ 1 ]

Iman Susan !

Keadaan Tenraku saat ini agak aneh. Apa yang muncul di depan gadis muda itu bukanlah tubuh aslinya, tetapi manifestasi yang sepenuhnya terkondensasi oleh kekuatan iman. Lain-lain

Ini adalah kemampuan baru [Fiendgod suci]. Ketika ada orang yang beriman dalam pemanggilan tenraku, Tenraku dapat mendatangi pemanggil melalui benang emas!

Meskipun kedengarannya sangat sulit untuk ditangani, tampaknya tidak sekuat yang diharapkan.

Manifestasi ini adalah hasil dari kekuatan iman pemanggilan, yang hanya dapat dilihat oleh pemanggilan, dan manifestasi tidak memiliki kekuatan ontologi, dan bahkan dapat dikatakan cukup rapuh. Tenraku mencurigai bahwa jika embusan angin menerpa dia sekarang, apakah manifestasi dari kehancuran instan ini?

Mungkin akan ada penemuan lain di masa depan. Perhatian Tenraku saat ini masih pada gadis mudanya:

"Imanku, beri tahu aku namamu."

"Su, Susan, namaku Susan, Dewa Tuhan!"

Gembira dengan ucapan yang tidak jelas, gadis muda itu dengan cepat menjawab.

"Susan, untuk apa kamu memanggilku?"

Tenraku bertanya lagi, menatap gadis muda dengan baju besi yang bahkan tidak bisa melihatnya dengan cara yang menarik.

>

"Ya Tuhan, aku, aku ingin keberanian darimu!"

"keberanian?"

"Ya, ya, karena aku suka budaya negara ini, aku datang ke sini untuk belajar, tetapi ketika aku datang ke sini, aku merasa sangat terganggu dan kesepian."

"Keberanian dan kekuatan Tuhan Allah membuat saya menantikannya, jadi saya ingin menjadi seperti Tuhan juga!"

Memegang sepasang kepalan tangan, gadis muda itu mengungkapkan keinginannya.

Dia tidak memiliki keluarga atau teman di tempat yang aneh ini. Dia merasa sangat kesal dan kesepian akhir-akhir ini. Jika dia tidak membuat dirinya berani dan kuat atau menemukan makanan spiritual, dia akan benar-benar runtuh!

"Itu sebabnya kamu setia padaku?"

Jantungnya lucu, dan senyum muncul di wajah Tenraku.

"Baik......"

"Saya dulu tidak beragama, tetapi setelah melihat kisah Tuhan, saya pikir mungkin saya bisa mencobanya."

"Jadi ... begitu ..."

Tampaknya sulit untuk dipermalukan, gadis muda itu terus mengitari jari-jarinya.

"Jadi, kamu percaya sekarang?"

Senyum di wajahnya tumbuh, tanya Tenraku.

"Hmm ..."

seperti ayam mematuk nasi, gadis muda terus mengangguk.

Bahkan Tuhan Allah dipanggil olehnya. Apakah dia tidak berani mempercayainya? !!

Melihat gadis muda itu, mata Tenraku berkedip, dan sudah ada perhitungan di bawah hatinya–

"Aku percaya padamu, Susan, tapi aku menyesal tidak bisa memberimu keberanian."

"Kenapa begitu ... bukankah kamu Tuhan Dewa Mahakuasa?"

"Ah, aku mahakuasa, dan aku bisa memberimu keberanian, tetapi kamu tidak membutuhkannya."

"Tidak dibutuhkan?"

"Orang percayaku yang terkasih, bukankah kamu sudah menemukannya, sebenarnya kamu sudah memilikinya, di sini."

Dengan senyum yang dalam, Tenraku menunjuk ke dada gadis muda itu.