"Jae, gue pinjem ini ya," Ucap Liu Yangyang sambil menenteng 24 buku komik milik Jaemin.
"Astaga," Gumam Jaemin yang melihat temannya kesulitan membawa buku sebanyak itu.
"Boleh ngga nih?"
"Boleh lah, yang penting jangan rusak."
"Siap, baginda!"
"Malu-maluin aja lo Yang!" Hendery menyenggol bahu Liu Yangyang.
"Sekali lagi manggil gitu gue tampar lo ya."
"Lo kenapa sih sensitif banget kalo di panggil Yangyang?" Tanya Jeno.
"Trauma gue. Waktu itu lagi di cafe temen gue manggil nama gue ngga lengkap, kita dikira ngegay brengsek."
Ketiga temannya yang langsung paham dengan cerita Liu Yangyang langsung terbahak-bahak.
"Lagian punya nama extrem banget," Ledek Hendery.
"Kalo dari lahir bisa milih nama sendiri juga gue ngga bakal mau punya nama Liu Yangyang."
Tawa keempatnya pecah sebagai penutup obrolan sebelum bel rumah Jaemin berbunyi.
"Asik junkfood." Ucap Liu Yangyang begitu Jaemin dan Hendery kembali ke kamar sambil menenteng beberapa makanan berkalori tinggi dan minuman bersoda.
Keempatnya menyantap makanannya dengan damai, mereka tenggelam pada pikiran masing-masing.
Sampai Jeno berdehem kemudian meneguk minumannya.
"Beberapa hari ini gue dikirimin e-mail sama anonim." Jeno memecah keheningan.
"Apaan isinya? Anceman pembunuhan? Link rekaman dari dark web? Atau, foto-foto gila psikopat?!" Tebak Hendery yang lebih terdengar seperti tuduhan.
Liu Yangyang menjitak kepala Hendery, memerintahkannya agar diam.
"Berbanding terbalik sama itu semua. Orang ini lucu." Jeno memberikan ponselnya pada teman-temannya membiarkan mereka membaca pesan e-mail dari si anonim.
Tawa mereka pecah seketika.
"Ini orang anti manstream si, biasanya orang yang ngga punya nyali buat confess langsung ke crush mentok-mentok kirim menfess di twitter NeoFess. Tapi yang ini beda banget si lewat e-mail," Ucap Hendery.
Fyi, NeoFess adalah akun menfess khusus siswa-siswi Neo High School yang dibuat oleh beberapa murid disana.
"Lo... Ngga penasaran sama orangnya?" Tanya Jaemin.
"Penasaran, banget." Jeno membalas tatapan Jaemin dengan raut serius.
"2xN1... 2 kali? N, 1?" Gumam Hendery membaca nama si pengirim e-mail.
"1? Mungkin maksudnya, huruf pertama? A?" Jeno berspekulasi.
"2 kali Na? Na..na?" Terka Jaemin.
"Cerdas!" Seru Hendery dan Jeno bersamaan.
"Wait, lo yakin? Masa mudah banget? Bisa jadi dia asal-asalan bikin username, atau sengaja ngejebak," Ucap Jaemin.
"Gue yakin, Jae. Gue bakal cari yang namanya Nana."
Mereka terlalu sibuk dengan konspirasi nya, sampai melupakan potongan terakhir pizza yang sudah berada di tangan Liu Yangyang.