2xN1
To me[Dear, Jeno]
Dopamin ku selalu meningkat ketika manik hitammu menarik perhatian ku.
Aku fikir itu hanya rasa pada umumnya ketika bertemu orang baru.Namun tidak. Kamu berbeda.
Ada perasaan menggelitik saat dirimu mulai berkeliaran di pikiranku,
Mengingat bagaimana rahang tegas mu melunak ketika sebuah senyuman terulas di bibir mu.
Ada debaran yang berbeda ketika senyummu mulai menyapaku.Malam ini, Jeno kembali mendapatkan pesan dari anonim yang sama dengan malam kemarin.
Dipikir-pikir hal itu cukup menggelitik perutnya. Jeno terkekeh kecil.
Orang ini unik, pikirnya.
•••
Sore ini, sepulang sekolah Jeno memutuskan main ke rumah Jaemin.
"Loh gue kira wallpaper doang, ini sampe lantai atas buku semua Jae?" Tanya Jeno begitu masuk ke rumah Jaemin. Tangannya bergerak menyentuh buku-buku yang menutupi dinding rumah Jaemin.
Jaemin mengangguk sambil menaiki anak tangga disusul Jeno.
"Gila! Rumah lo mau jadi saingan perpus negara ya?" Jaemin terkekeh atas ucapan Jeno.
"Kata lo baru pindah 3 hari, kok udah rapih banget gini?"
"Barang-barang udah dirapihin duluan dari dua minggu lalu."
Jeno merebahkan tubuh di kasur Jaemin. Tangannya bergerak mengambil sebuah buku di rak sebelah kasur.
"Keluarga lo suka banget sama buku ya Jae?"
"Ya, as you can see."
"Gue ke toilet dulu, nanti kalo ada yang anter makanan ambil aja Jen, udah gue bayar."
Jeno mengacungkan ibu jarinya.
Pandangannya yang semula fokus pada buku kini mulai teralihkan pada beberapa sticky notes warna warni yang tertempel di papan dekat meja belajar.
Jeno membaca satu persatu tulisan di sana. Isinya berupa schedule, task list, whislist, beberapa kalimat penyemangat dan kata-kata kecil tentang perasaan yang mungkin Jaemin rasakan.
I don't want to fall in love, but your smile makes me do it.
Salah satu kalimat yang berhasil menarik perhatian Jeno di salah satu sticky notes merah jambu.
Belum sempat membaca semuanya, bel rumah tiba-tiba berbunyi mengganggu fokus Jeno.
Ia segera keluar menghampiri si pelaku yang menekan bel rumah Jaemin.
"Dengan Na Jaemin?"
"Iya, terimakasih mas." Jeno mengambil alih kotak pizza dari si pengantar.