»»————>🍷<————««
Renjun berjalan untuk kembali ke rumah nya, jalanan begitu sepi, malam ini juga sangat dingin"Harusnya aku tak usah ke Arena segala hanya demi mendapatkan susu manis itu, lain kali kan aku bisa ajak teman" Keluh nya
Awalnya akan baik baik saja, namun semakin lama suasana di jalan itu semakin mencekam bagi Renjun.
Renjun merogoh kantungnya untuk menelpon kakak nya, Lucas Arjuna Atlas.
"Halo Jun, kenapa? " Kata kakak nya di sebrang sana
"Bisa jemput njun gak? Njun di jalan kembar, deket gang kecil " Balas Renjun
"Lah itu kan bahaya njun, sepi loh biasanya ada maling, ok lah abang kesana ya? Jangan kemana mana njun" Ucap Lucas
Akhirnya Lucas mematikan telepon tersebut dan segera mengambil jaket kulitnya untuk berangkat menjemput Renjun
3 menit kemudian, Renjun masih tetap menunggu Lucas, tiba tiba saja ada orang berbadan besar muncul, Renjun memicingkan matanya untuk melihat apakah itu Lucas atau bukan, ternyata itu bukan Lucas, tapi pria itu menghampiri Renjun
"Hai manis, sendirian aja?" Kata orang itu dengan sembarangan mencolek pipi Renjun
Renjun tampak kesal, ia menepis tangan orang itu dan menatapnya tajam
"Aku gak sendirian, ada malaikat di pundak kanan dan kiriku" Balas Renjun dingin
Lelaki itu terkekeh pelan, lalu tangan nya yang kurang ajar dengan berani memegangi paha Renjun, Renjun yang kesal pun segera menendang kaki orang itu
Dia marah, dia memojokan Renjun ke dinding, kalau masalah fisik jelas Renjun kalah telak
"WOI! " Teriak Lucas tak jauh disana, ia segera berlari menghampiri adiknya
Renjun hanya tersenyum lega setelah tau kakaknya telah tiba
Lucas menarik kerah orang itu dan meninju wajahnya, orang itu tersungkur dan meringis kesakitan
"Pengecut! Berani nya sama yang lemah!" Ejek Lucas lalu menggandeng adiknya untuk pergi
Renjun dari tadi terdiam, matang berkaca kaca, tangan kanan nya masih setia memegang erat boneka yang dibawanya
Renjun dan Lucas pun segera menuju ke rumah, dengan motor ninja milik Lucas
"Dek, lain kali jangan lewat sana ya?" Tutur si kakak
"Iya bang.. Hiks.. Maafin njun"
"Udah jangan nangis, ini semua bukan salah kamu kok, kamu gak tau dari awal, maafin abang juga telat jemputnya" Ucap sang kakak
"Engga kok bang, makasih mau jemput njun" Balas Renjun
Sesampainya di rumah, Renjun segera melepas sepatu Adidas yang ia kenakan, dan segera membasuh tangan, kaki, dan juga wajahnya
"Ren, udah pulang?" Tanya ibu Renjun, Aska Maindera Wino.
"Udah kok mah, injun udah pulang" Ucap Renjun sambil tersenyum
"Jun, kebetulan, sini ke ruang tengah" Panggil sang ayah Yuta Arjuna Andito.
"Kenapa yah?" Tanya Renjun
"Jadi gini, njun bakal pindah sekolah ya nak? Di SMA N. Disana ada ayah pikir kamu gak terlalu terbebani, disana pelajaran yang dipelajari gak terlalu banyak, selain itu ada anaknya temen papa, Jisung Putra Ishviandito, dia bakal nemenin kamu kok" Jelas Yuta
"Renjun ngikut aja sih pa, gak apa apa kok" Balas Renjun sambil tersenyum ke arah sang ayah dan bunda
"Ok bagus, lusa kamu sekolah disana ya" Ucap sang ayah lalu mengusap kepala anaknya itu

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Arena. [Renmin]
Fiksi Penggemar--tentang Jaemin Antariksa Arditho. seorang anak asal Bandung yang hobi balapan dan melakukan hal hal negatif. ia tidak beda jauh dengan sahabatnya Jeno Suryaputra Adnan. mereka sering mempermainkan wanita dan lelaki sub cantik untuk bersenang sena...