part 2

3.8K 177 10
                                    

Gue langsung menarik Ella untuk menjauh dari Wildan cs dan pergi menuju kelas.
Namun entah kenapa gue jadi gak fokus w terus kebayang bayang kejadian di kantin tadi, alhasil w jadi senyum senyum sendiri.

" Kenapa lu yun" ujar Ella yang melihat ku senyum senyum sendiri.

" Gak, gak papa kok" ujarku canggung.

" Seriusan?? Dari tadi w lihat lu senyum senyum sendiri Lo, terus pipi kamu merah lagi" ujar Ella khawatir.

"Gk papa kok, udah ayo ke kelas " ujar w mengganti topik serta berjalan semakin cepat

" Eh aneh nih bocah" ujar Ella menyusul w.

Ketika di kelas w terus terusan ke bayang akan Wildan, sebenarnya w suka sama dia, banget lagi.

Namun sebaliknya Wildan seperti nya sangat tidak suka akan kehadiran ku apalagi di rumah dia selalu menunjukkan wajah cemberut dan tidak pernah berbicara dengan ku.

Namun aku tetap bersyukur bagaimana pun aku menikahi lelaki yang aku sukai walaupun dia tidak menyukai ku.

Setiap hari melihat wajahnya walau hanya dari jauh, dan entah kenapa setiap aku melihat nya seketika aku merasa dia terus terusan bertambah tampan.

Ingin sekali aku menyapanya di sekolah namun aku takut dia menjauh sehingga aku urungkan niat ku.

Aku menghindari nya agar dia merasa tidak malu, karena aku ini istri nya.

Namun akan kejadian tadi aku malah merasa dia risi ketika aku menjauhi nya, hal ini membuat pikiran negatif dari otakku itu menghilang aku merasa senang, Wildan seperti ingin membuka lampu hijau untuk ku, agar aku mendekati nya.

" Ria Yunita!!" Ujar guruku membuat ku tersadar dari lamunanku.

" Iya pak!!" Ujar ku kaget.

" Fokus saat pelajaran!! Jangan melamun ujar nya kepada ku.

" Iya pak maaf " ujarku menahan malu.

Bagaimana tidak malu ketika semua orang dikelas melihat ku dan ketahuan melamun.
.
.
.
Skip time pulang sekolah.
.
.
.
Aku menunggu angkot di dekat sekolah namun entah kenapa hari ini belum juga lewat satu angkot pun.
Sedangkan Ella dia pulang duluan akibat aku yang piket sehingga aku sendiri di sini menunggu angkot lewat.

" Ngapain Lo" ujar seseorang, ya siapa lagi kalo bukan Wildan.

" Nun..ggu angkot KK" ujarku gugup tanpa melihat Wildan.

" Ngomong itu lihat orang nya!! Gak sopan banget " ujar Wildan.

" I...ya KK maaf..." Ujarku semakin gugup.

" Naik!!" Ujar nya.

" Naik kemana KK ?" Ujarku bingung.

" Ke kereta la mau naik kemana lagi, polos banget sih" ujar Wildan.

" Gak usah KK saya naik angkot aja sebentar lagi juga muncul kk, KK duluan aja " ujar ku.

" Ih ribet banget sih! Naik sayang.. " ujar Wildan dengan penekanan di kata sayang nya.

" Nurut kata suami!!" Ujar nya lagi.

Alhasil dia berhasil membuat ku semakin merona dan Langsung menurutinya.

Dia menghidupkan mesin keretanya kemudian berjalan dengan cepat.
Aku merasa canggung pada saat itu,
Aku bingung dia mengendarai sepeda motor nya dengan cepat namun tampaknya memikirkan aku harus berpegangan dengan apa.

Namun lagi lagi Wildan melakukan hal yang gak w duga dia menggenggam tangan ku dan meletakkan nya di pinggang nya

" Pegangan nanti jatuh!! Gosah canggung lagi pula kita udah halal kok " ujar nya

Lagi dan lagi w merona kenapa sih nih orang suka banget buat w merona
Aku jadi salah tingkah sendiri.
.
.
.
Kami sudah hampir setengah jam di jalan maklum rumah kami jauh dan Jakarta juga macet apalagi baru pulang sekolah membuat w jadi kantuk.

Dan tanpa w sadari w sudah bersandar di punggung nya sambil memeluk nya dari belakang.

Namun anehnya sebelum aku terlelap w merasa dia tersenyum saat aku melakukan itu...
.
.

Saya akan mengupdate part part berikutnya setiap hari Minggu jangan lupa kasih vote ya dan beri saran untuk saya akan cerita next nya see you salam cinta

ketulusan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang