part 11

3.5K 134 16
                                    

Malam ini merupakan malam yang paling mendebarkan bagi ku dan dirinya.
Hanya ada kehangatan yang kami rasakan tidak tau bagaimana mana mengungkapkan nya lagi.
Aku sungguh bahagia ya Allah terima kasih telah menciptakan dia sebagai pasangan hidupku,

" I love you ria Yunita" ujar Wildan ditengah kemesraan mereka.
.
.
.

Skip time.

" Bang bangun ayo sholat subuh " ujar  Yuyun.

" Bentar lagi deh" ujarku

" Ih sholat GK boleh sebentar sebentar tau ayo bangun cepat " ujar Yuyun sambil menarik tangan ku.

" Dalam Hitungan ke tiga gak bangun juga nanti malam aku gak kasih jatah lagi nih " ujar yuyun.

Seketika aku pun langsung terbangun dan langsung terduduk, aku melihat nya dan aku tau wajah itu wajah ke menangan nya.

" Adek mah ancaman nya jatah gak seru " ujar ku yang kemudian langsung berdiri dan menuju ke kamar mandi.

Pagi ini kami habiskan dengan sholat subuh berjamaah dan pergulatan di atas ranjang bersama nya ( yang udah nikah ngerti la kan).

Kami kemudian bersiap siap menjalankan rutinitas kami yaitu sekolah dan juga bekerja.

Hari hari yang membahagiakan ini ingin ku kenang selalu dalam hidupku.

.
.
.
Akhirnya dia dan aku lulus kuliah dan seperti nya dia tidak mau lagi untuk melanjutkan nya dia bilang dia akan fokus menjadi ibu rumah tangga saja hal ini membuat ku semakin bersemangat bekerja sekarang aku sudah menjadi boss.

Walaupun hanya bisnis kecil kecilan yaitu boss visbar yaitu menjual berbagai macam kaos dengan visual visual yang menarik.
( Jangan lupa beli ya ).

Dan sekarang aku sudah tidak tinggal lagi dengan Abi dan ummi karena aku sudah membeli rumah.
Aku merasa sudah seharusnya aku membeli rumah karena bagaimanapun kami juga bakal punya anak kan nanti takut merepotkan.

Dia juga membantu aku yaitu dengan menjual barang barang online shop tentang produk produk kecantikan dan hijab.

Pokoknya hidup kami sudah sangat sempurna dan semoga kebahagiaan kami ini akan selalu terjaga.
.
.
.
.
Pagi ini aku mendengar dia mual mual terus dikamar mandi membuat ku sangat cemas dan langsung menghampiri nya.

" Dek gak papa kan? Mukanya sampek pucat banget Lo " ujarku kepadanya sekali memijat pelan dirinya.

" Gak papa kok bang dari kemarin memang mual sih mungkin masuk angin kali " ujar nya kepada ku.

"Kerumah sakit aja yok Abang jadi cemas nih " ujarku.

" Gak usah adek aja yang pergi Abang katanya ada rapat penting kan yaudah kerja aja " ujarnya meyakinkan ku.

"Abang khawatir Lo " ujarku cemas.
" Gak papa bang ih perhatian banget sih suami acu nih " ujarnya sambil mencubit hidung ku manja.

"Yaudah hati hati tapi " ujarku lagi.

Aku pun bersiap siap pergi  walaupun masih tidak rela meninggalkan dia.
.
.
.
.
Akhirnya rapat itu telah selesai aku bergegas langsung pulang ke rumah dan ingin sekali melihat wajahnya yang tersenyum ceria kepada ku.
.
.
.
.
" Assalamualaikum dek " ujarku kemudian masuk ke rumah.

" Waalaikumsalam udah pulang nih calon Abi " ujarnya.

" Aku kangen " ujarku dan langsung berhambur memeluk nya.

Eh tunggu tadi dia bilang apa? Calon Abi? Maksudnya apa
Aku masih mencerna kata kata nya sedangkan dia senyum senyum sendiri gak jelas.

" Kamu hamil?" Ujarku.
"E'eh " uajr nya sambil tersenyum dan mengangguk.
"Seriusan gak bercanda kan?" Ujarku.

" Iya Abi ku sayang baru 3 Minggu hehe " ujarnya lagi.

Ya Allah rasanya seperti terbang melayang aku kegirangan banget akan kabar ini.
Bahkan sampai membuat ku menjatuhkan air mata sakin senang nya.

.
.
.
Maaf ya nunggu lama ya hahaha maklum gess apalah daya tugas menumpuk dan selalu ujian maaf ya semoga semuanya mau menunggu
Dan selalu memberikan ku vote sarangeo

ketulusan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang