• H A P P Y R E A D I N G •
•~ Don't Watch Me Cry ~•
- Jorja Smith٩(●˙—˙●)۶
Bertahanlah jika kamu betah, pergilah jika kamu resah. Tak apa, aku tidak memaksamu untuk tetap bersamaku."
-Gita Olivia Rachel
¤¤¤¤¤
"Gita."
Sang pemilik nama pun langsung memutar badannya sehingga menatap seseorang yang kini berjarak 5 meter dari nya. Seorang laki-laki berbadan tegap dengan menggunakan baju kaos hitam berbalut jaket dengan celana jeans yang panjang.
Gita hanya menatap diam, seolah bungkam dengan apa yang ia lihat sekarang. Ia hanya membenarkan tas ranzel nya yang sedang ia gendong dipundaknya. Satu hembusan nafas yang begitu berat kini terdengar.
Laki-laki itu berjalan pelan menghampirinya, cuaca mungkin sedang mendukung untuk sekarang, angin malam yang cukup dingin dengan lampu jalan yang sudah mulai remang-remang. Bahkan jalanan mulai sepi.
"Ngapain ngikutin gue?." Tanya Gita memulai pembicaraan, bahkan laki-laki didepan ia kini hanya tersenyum. "Ga usah senyum sok kesemsem gitu deh, gue ga bakal salting kali." Gita menatap mata laki-laki itu, untuk menatapnya saja Gita harus melihat keatas dulu. Ini dia yang ketinggian atau Gita yang kependekan?
"Lo kenapa ga sekolah?." Tanya Gita lagi, tidak ada responan dari laki-laki itu, dia hanya terkekeh pelan. "Ihhhh gue lagi nanya tau sama lo." Grutu Gita.
Laki-laki itu hanya menghembuskan nafasnya, lalu berjalan dan menarik tangan Gita supaya gadis itu mengikutinya. Gita yang mempunyai badan minimalis gini bisa apa? Mau berontak pun susah, nasib punya badan pendek gini amat ya.
"Ahka." Panggil Gita disela-sela perjalanan.
Laki-laki yang dipanggil namanya pun menengok kesamping, "Hm?."
"Jangan tinggalin gue lagi." Sendu Gita. Lalu laki-laki yang bernama Ahka tersebut pun menghentikan langkah mereka. Gita hanya menatap langkahan tersebut.
Ahka memutar tubuhnya, "Gue disini." Jawabnya.
Gita hanya memanyun kan bibir nya, betapa menggemaskan nya bagi Ahka.
"Lo udah 3 bulan ninggalin gue, gada kabar, ngilang ngedadak, gue telfon ga diangkat, gue chatt ga dibales, gue kerumah lo tapi rumah lo sepi. Gue takut lo kenapa-kenapa Ka." Air mata Gita kini jatuh dipipi mungil nya. Ahka hanya diam, ia tidak bisa berbicara satu kalimat pun. Mulutnya terasa terkunci.
"Setiap malem gue nunggu kabar lo. Setiap pagi gue nunggu kehadiran lo. Setiap sore gue nunggu lo dateng. Setiap malem gue kangen sama lo. Setiap malem gue nangis karna lo, lo tuh orang paling jahat tau ga sih."
"Lo kemana? Apa lo ga kangen gue? Apa lo ga mau ketemu gue? Iya Ka? Kenapa lo ngejauh? Kenapa lo gada kabar Ka? Lo kemana hah?!."
Gita benar-benar meluapkan ucapan nya, air matanya benar-benar deras berjatuhan. Gita mengalihkan pandangan nya, baginya.. Nangis didepan Ahka sama aja mempermalukan dirinya.
Gita mengusap bercak-bercak air matanya, lalu menghembuskan nafasnya, tersenyum pelan seolah baik-baik aja. "Okei, gue ga bakal cari lo lagi kok. Gue ga bakal nunggu lo lagi, ga bakal nunggu lo bales chatt gue. Ga nunggu lo telfon gue balik. Gue tau, dari awal gue yang berlebihan sama lo. Mungkin, itu tujuan gue dari awal. Buat lo jatuh cinta sama gue, tapi mungkin disini gue yang terlalu berharap. Sehingga semuanya begitu menyakitkan. " Gita menatap mata coklat dihadapan nya, Akha yang tanpa ekspresi itu sudah tidak asing bagi Gita. "Gue minta maaf udah ganggu lo selama ini, ganggu lo pake tingkah laku gue yang masih kayak bocah hehehe.." Gita terkekeh pelan, namun air matanya kini jatuh lagi. "Huft... Gue hanya seorang Gita, cewe yang ga pantes buat di cintai, apalagi dimiliki. Ya, semoga aja disaat ga ada gue, hidup lo tenang damai. Terima kasih, terima kasih buat semuanya. Terima kasih udah pernah hadir didalam kehidupan gue. Gue ga maksa lo buat cinta sama gue, tapi percaya lah, gue benar-benar cinta sama lo. Ahka Dianova Pratama."
Gita tersenyum, lalu berbalik badan hingga melangkahkan kaki nya meninggalkan Ahka yang masih terdiam mematung menatap tubuh mungil Gita. Gita terus-terusan mengusap air mata nya.
"Lo ga boleh cengeng Git, lo kuat, lo pasti kuat, Ahka ga bakal ngejar lo. Haha, tau diri dikit dong Git, Ahka tuh ga suka sama lo."
Gita hanya terkekeh pelan sambil berjalan.
Gita tiba-tiba terhenti. Menghentikan langkah nya, Gita merasakan pundaknya ada yang menyentuh. Gita menutar kepala nya kesamping, melihat apa yang ada di pundaknya. Sebuah tangan yang mengulur dibelakangnya.
"Gita..."
Deg..
Seseorang memanggil namanya dari belakang. Jantungnya kini berdetak tidak karuan. Seseorang yang ia sangat mengenali suara itu. Suara yang membuat ia nyaman. Suara yang membuat ia ingin terus didekatnya. Tangan itu kini meraih telapak tangan Gita, menggenggamnya dari belakang sehingga menarik Gita dan membuat tubuh Gita berputar. Laki-laki tersebut langsung memeluk tubuh mungil milik Gita, mengusap rambut milik Gita. Gita merasakan betapa hangat nya pelukan tersebut.
"Gue sayang lo, jangan pergi."
🖤___________________🖤
Heiii, jangan lupa vote and comment yak :)
Happy reading, next to part👉-20 jan 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
PURPOSE (ON GOING)
Teen FictionRank #1 Aktif [23/03/2020] Rank #2 Purpose [10/05/2020] __________ Mengandung unsur baper untuk para readers. Mengandung unsur ngakak untuk para readers. Mengandung unsur sad untuk para readers. Kisah cinta Gita dan Ahka yang berjalan tidak sesuai e...