Purpose - 10

191 78 4
                                    

• H A P P Y R E A D I N G •

Kita hanya terdiam, memahami satu sama lain.
Namun ternyata tidak, kamu tidak pernah
memahami keadaan. Tolong, jangan membuat harapan yang lebih, karna aku tidak sanggup
untuk itu semua. Karna aku juga punya hati."

-Fenilicha Audrey

¤¤¤¤¤

"Ahka udah suka belum sama Gita?"

"Ahka udah mulai cinta belum?"

"Ahka udah putus sama cewe itu?"

"Ahka udah sayang sama Gita?"

"Gita tetep suka kok sama Ahka."

"Ahka semalem kenapa ga angkat telfon dari Gita? Ahka udah tidur ya?"

"Ahka udah makan belum?"

"Ahka udah minum?"

"Ahka udah sarapan? Kalo belum, Gita beliin minuman sama makanan buat Ahka, Gita bawa uang kok buat beli sarapan."

"Gita masih sayang sama Ahka."

"Ahka kalo udah putus, bilang ya sama Gita. Biar Gita perjuangin Ahka lagi."

"A..."

Ucapan Gita terpotong karena Ahka tiba-tiba memutar tubuhnya dan menatap tubuh Gita dihadapannya. Gita tersenyum senang.

Tatapan mata Ahka terus tertuju pada mata coklat dimiliki gadis itu. Gita terdiam, tatapan Ahka benar-benar membuat nyaman. Bahkan, warna mata Ahka juga sama dengannya, berwarna coklat pekat.

"Mata Ahka indah, Gita suka." Batinnya, Gita tersenyum. Ia tidak mengedipkan matanya, mereka berdua masih fokus terhadap bertatap mata.

"Ahka masih mau natap mata Gita ya?" Tanya Gita dan membuat Ahka langsung mengalihkan pandangannya.

Ahka menghela nafas berat. "Udah?" Tanya Ahka dingin.

Gita terdiam, ia tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Ahka. "Udah apa? Udah sayang sama Ahka? Itu mah udah dari jauh kok Gita sayang sama Ahka nya." Jawab Gita terkekeh.

Koridor sekolah mulai ramai, Ahka meninggalkan Gita dan beranjak pergi ke kelas nya. Ahka tidak habis fikir, bagaimana bisa ia ditempat kan satu kelas sama cewe yang selalu mengejarnya kemana pun.

PURPOSE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang