Seperti biasa setiap hari Rossi dan Intan berangkat ke sekolah bersama-sama.Namun hari ini tampak berbeda. Jika di hari-hari kemarin mereka selalu mengobrol selama perjalanan, bahkan terkadang bercanda sambil tertawa. Hari ini mereka memutuskan untuk saling diam. Tidak ada obrolan ataupun bercandaan receh yang dilontarkan oleh keduanya. Entah ada apa dengan hari ini.Sampai disekolah, Intan segera melangkah menuju kelasnya di lantai 2, sementara Rossi terus melangkah menuju rofftoop. Intan tidak bertanya mengapa Rossi tidak masuk kelas. Dia biarkan saja.
Sampai di rofftoop, Rossi hanya diam termenung. Jujur saat ini pikirannya sedikit terganggu dengan obrolannya bersama sang mama kemarin.
Flashback on
Setelah mengantar Intan pulang. Rossi langsung saja pulang kerumahnya. Sampai di rumah, tampak mamanya yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Begitu mengetahui Rossi sudah pulang, mamanya langsung saja memanggilnya dan menyuruhnya duduk disampingnya. Rossi awalnya bingung, tapi ia tetap saja menuruti permintaan ibunya itu.
"Sayang, mama sudah cocok loh sama Intan" Mamanya memulai pembicaraan.
"Maksud mama?" Jujur Rossi memang tidak mengerti.
"Mama setuju kalau Intan jadi pacar kamu. Dia itu baik, ramah, sopan, cantik pula" Jelas mamanya.
"Apaan sih ma. Kok malah bahas itu?" Rossi sedikit terperangah dengan penjelasan mamanya.
"Kamu gak bisa bohong sama mama. Mama tau kalau kamu suka kan sama Intan?" Ujar mamanya sedikit menggoda.
"Ihh kata siapa?" Rossi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Sayang kamu itu anak mama. Jadi mama tau apa yang kamu rasakan nak. Kalau kamu emang suka sama Intan, yaa kamu cepat nyatakan perasaan kamu. Jangan sampai kamu menyesal sayang" Nasihat sang mama.
"Tapi kalau Intannya gak mau gimana ma?" Rossi ragu.
"Sayang kamu ini laki-laki yang namanya ditolak cintanya itu sudah hal biasa. Kamu harus gentle dong"
"Rossi cuma takut nanti kalau Rossi ditolak. Aku sama Intan akan jauh ma"
"Usaha dulu sayang. Masalah hasil itu terserah nanti"
Rossi hanya diam dan masuk ke kamarnya.
Flashback off
"Arggghhhh" Teriak Rossi frustasi.
"Kenapa Lo?" Tiba-tiba terdengar suara Zulfi.
"Kayaknya galau tuh" Boy ikut menimpali.
"Gue lagi bingung" Ungkap Rossi.
"Kenapa?" Tanya Zulfi datar.
"Gue mau nembak Intan. Tapi takut ditolak"
"Bahaaahaha. Gila Lo gak salah?. Rossi yang pemberani takut ditolak cewek? Bahahaha" Boy malah ngakak.
"Gak usah ketawa Lo" Rossi mendengus kesal.
"Lo harus gentle" Ucap Zulfi.
"Hm okok ntar pas istirahat pertama gue bakal nembak dia disini" Putus Rossi akhirnya.
"Nah gitu dong. Tenang aja bro selow" Ucap Boy bangga.
"Kelas kuy" Ajak Zulfi.
"Kuy" Ucap Rossi dan Boy bersamaan.
Lalu mereka pun meninggalkan rofftoop menuju kelas.
...
Sementara di kelas IPA 1 tampak Intan yang memasang wajah murung, hingga membuat kedua sahabatnya menjadi heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tirex vs Semut
Teen FictionTirex said "dasar semut kecil" Semut said "yee gue sumpahin lu pendek" Cover by sunnyday555