Penjelasan

24 1 0
                                    


  "Apa!!!" Boy benar-benar kaget dengan penjelasan Rossi.

Yaa Boy dan Zulfi mengikuti Rossi sampai ke rumahnya dan sekarang mereka bertiga sedang berada di kamar Rossi.

  "Jadi Lo gk jadian sama Intan?" Kali ini Zulfi yang bertanya.

  "Ya gitu deh" Rossi terlihat pasrah.

  "Dan ini semua cuma karna masa lalunya Intan doang?" Boy masih tidak habis pikir.

Rossi hanya mengangguk.

  "Terus kenapa tadi Lo traktir kita?" Tanya Zulfi.

  "Yaa karna gue gak mau kalian nge bacot mulu. Intan pasti tersinggung" Jelas Rossi.

  "Hmh yang sabar aja bro. Pasti nanti keadaannya akan berubah" Saran Boy.

  "Maksud Lo?" Rossi terlihat bingung dengan ucapan Boy.

  "Bro yang namanya hati manusia itu gak akan ada yang tau. Bisa jadi besok atau lusa, Lo udah suka sama cewek lain" Boy berusaha menjelaskan maksud dari kata-kata nya.

  "Gak semudah itu" Zulfi menyela.

  "Iya Zulfi bener" Rossi membenarkan ucapan Zulfi

  "Jadi bener Lo masih belom bisa lupain rasa Lo sama cewek tomboy itu?" Kali ini Boy bertanya kepada Zulfi.

Zulfi hanya mengangguk singkat.

  "Salah Lo sendiri. Ngapain waktu itu Lo pake acara putusin dia segala" Boy tersenyum mengejek ke arah Zulfi.

  "Gue pikir cewek baru gue gk akan secuek Vita. Eh ternyata malah doyan selingkuh" Zulfi menghela nafas pelan.

  "Mangkanya pikir dulu sebelum bertindak" Saran Rossi.

  "Emang Lo juga mikir waktu Lo mau nembak Intan?" Kali ini Boy menggoda Rossi.

  "Yaiyalah ogeb"

  "Hmh yaa gausah nge gas gitu dong" Boy mendengus.

  "Udah-udah mending sekarang kita pulang Boy" Ucap Zulfi.

  "Yaudah kuy. Biarin Rossi sendiri menikmati luka hatinya" Boy tersenyum smirk kearah Rossi.

  "Teman laknat Lo" Rossi kesal terhadap Boy. Hampir saja dia mengahajarnya. Tapi Boy sudah terlebih dahulu kabur.

Dasar!!!

"**

Intan juga memutuskan untuk bercerita kepada kedua sahabatnya. Mereka saat ini sedang berada di kafe. Ya tadi Intan dan Hiday tidak langsung pulang, melainkan masih mampir ke kafe tempat biasa mereka nongkrong. Vita juga menyusul Hiday dan Intan.

  "Gue salah gak sih menurut kalian?" Intan mencoba meminta saran dari kedua sahabatnya.

  "Yaa kalau menurut gue Lo gak sepenuhnya salah. Hati manusia siapa yang tau Tan" Ucap Hiday.

  "Hati itu gak tau akan berlabuh kepada siapa Tan" Kali ini Vita yang bicara.

  "Lagian kok bisa sih Lo belum move on dari masa lalu Lo itu?" Hiday merasa heran.

  "Gue juga gak tau. Mungkin karna Firr itu cinta pertama gue"

  "Emang sih katanya yang namanya cinta pertama itu sulit dilupain" Hiday membenarkan ucapan sahabatnya itu.

  "Lo harus move on" Perintah Vita kepada Intan.

  "Iya gue akan usaha" Intan berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

  "Apa Lo akan cerita sama kakak Lo?" Tanya Vita.

  "Kayaknya nggak deh. Kasian kak Fian. Dia akhir-akhir ini jadwal kuliahnya padat banget. Gue gak mau nambah pikiran buat dia" Ucap Intan.

  "Em yaudah kalau itu keputusan Lo" Ucap Vita.

Hiday hanya mengangguk.

Karna hari mulai sore, mereka bertiga pun memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Tirex vs SemutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang