5. Tumbang

19.5K 1.3K 71
                                    

🍒🍒🍒

Rose terus memegangi perutnya yang sejak tadi malam terasa sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose terus memegangi perutnya yang sejak tadi malam terasa sakit. Wajah pucatnya ia tutupi dengan makeup tebal sehingga kantung mata dan bibir pecah-pecah tersamarkan dengan sempurna.

Rose pergi ke CandleLight menggunakan range rover hitamnya, ia melaju dengan kecepatan sedang. Setibanya disana, ia langsung berjalan kearah ruangannya lalu menutup pintu rapat.

Rose duduk dikursinya sambil menggagapkan tangan membuka laci untuk mencari obat. Kini ditangannya sudah ada satu kapsul panjang yang yang biasa ia konsumsi saat maagnya kambuh.

Masih dengan memegangi perutnya yang sakit, Rose meminum obatnya dengan berharap sakitnya akan hilang, seperti biasa.

Selesai dengan obatnya, kini Rose keluar ruangan kerja, ia melangkahkan kakinya menuju dapur, seperti biasa, ia mencek keadaan CandleLight mulai dari dapur hingga ke bagian-bagian yang lain.

Terlihat sibuk dengan catatan kecil dan beberapa nasehatnya pada para karyawan, indra pendengaran Rose menangkap suara seruan dua orang anak yang sudah sangat ia kenal.

"Tante Oceeee," teriak Kaiden dan Kayara saat mereka memasuki pintu CandleLight.

Rose menoleh dan tersenyum melihat kedua ponakannya menghambur memeluknya, "kenapa bisa disini, kalian nggak sekolah?" tanya Rose pada keduanya.

Kaiden dan Kayara menggeleng.

"Kai sakit tante, jadi Yara juga nggak masuk," jelas Kayara.

Seakan tak mau kalah, Kaiden ikut menunjuk kearah adik 15 menitnya tersebut, "Kayara tuh tan yang sakit, Kai sehat."

"Kamu sakit lah, tanya aja mama," sanggah Kayara.

"Eeiii mana ada, aku sehat, Yara yang sakit, tadi pagi kan kamu yang muntah."

"Tapikan tadi malam Kai yang demam."

"Iihh-"

"Sudah Kai sama Yara, kalian berdua itu lagi sakit, sama-sama sakit, jadi jangan rebutan," lerai Saffa.

Melihat perdebatan kecil Kaiden dan Kayara, Rose menggelengkan kepalanya, "kalian mending main gih, sana sama tante Tari," suruh Rose sambil menunjuk Tari yang memang menjadi karyawan paling akrab dengan Kaiden dan Kayara.

Kaiden dan Kayara tentu tidak menolak, mereka menyukai Tari dan ketika Saffa memberi izin, mereka langsung berlari mengagetkan Tari yang ada dimeja kasir.

Euphoria ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang