05

6 0 0
                                    

After a tiring day
When I came home
Strangely, I felt an unfamiliar feeling
An unknown dizziness
An unknown frustration
Will I be okay?
Wish - Urban Zakapa

5 Tahun yang lalu

"Lembur lagi huh?".

Marie mengarahkan pandangannya pada teman SMA-nya yang sudah menjadi rekan kerja selama lebih dari 2 tahun. Ia berdiri di dalam ruangannya, lengkap dengan paper bag yang berisi makanan dari restoran yang ia sukai.
Marie menegadahkan kepalanya ke jam dinding.
Pukul 22.55 wib.
Hampir tengah malam, pantas saja sudah gelap.
Ia melewatkan makan malamnya lagi.
Tentu saja, selalu Willie yang mengingatkannya seperti ayahnya.

"Yah seperti biasa, 24 jam tidak pernah cukup untuk ku".
"Bahkan 30 jam juga tidak akan pernah cukup untukmu. Sekarang makan dulu, setelah itu akan ku antar pulang" perintah khas Willie.
Gadis itu tertawa.
"Dan mengapa aku harus pulang dengan mu sementara aku memiliki mobilku sendiri?"

"Karena sekarang sudah larut malam dan anak gadis berbahaya untuk pulang sendirian".

"Yes, father. Let me eat first".

Lelaki itu hanya tersenyum.


4 Tahun yang lalu

"Dia Albar Januar Winata, sepupuku dan ini adalah Marie Paradisa, my girlfriend. Oh s...shit" ucap Willie kesakitan karena diinjak higheels Marie.

"Bad word William, and I am a girl and friend to you. And Albar, nice to meet you again." Lanjut Marie kala itu membenarkan ucapan Willie. Gadis itu menyodorkan tangannya dan Albar menjawab tangannya sambil tertawa.

"Albar, senang juga bertemu denganmu Ms. girlfriend". Kali ini Albar menarik tangan kanannya dan mengecupnya.

"Kalian sudah saling mengenal?" Tanya Willie kaget.

"Ya, minggu kemarin Marie adalah gadis yang dikenalkan ayah untuk menjadi calon istriku. Dan saat itu kau kabur dari pertemuan keluarga". Ucap Albar kali itu. Dan Marie hanya mendengus dalam hati. Tentu saja, Willie tidak akan menyia-nyiakan waktu liburnya untuk perkumpulan keluarga. Ia pasti bersenang-senang dengan pacarnya.

"Oh shit, jadi aku memperkenalkan pacarmu pada dirimu? Dan harusnya aku ...".
Ia menunjuk Marie dan Albar dengan kikuk.

"Secara teknis dia bukan pacarku tapi calon suamiku. Dan kalau kami tidak cocok kami tidak jadi bertunangan, bukan begitu Albar?". Potong Marie sebelum Willie mengucapkan hal-hal buruk tentangnya. Mulut Willie selalu memberikan efek pahit setelah pertemuan berakhir.

"Dan tentu saja aku akan memastikan itu terjadi, dear".


3 Tahun yang lalu

Hari ini Marie mengantar Willie ke airport karena Willie ditugaskan di perusahaan cabang Dubai.

"Will you be okay?" Tanya Willie pada kala itu. Ia tahu Marie tidak akrab dengan pegawai yang ada di perusahaan ayahnya karena kebanyakan dari mereka takut dengan Marie dan sisanya beranggapan bahwa Marie hanya menggantikan Willie karena nepotisme. Itu juga yang menyebabkan Marie jarang keluar kantornya kecuali saat rapat dan pulang.

"Yes, I am. Pergilah dan jangan buat dirimu malu disana. Aku akan menyusulmu naik pangkat".

Lelaki itu hanya mengacak poni rambut gadis itu dan pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RingelblumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang