1. Preman di Minimarket

472 29 8
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA⚠️

HAPPY READING💙

Ada 3 alasan kenapa seseorang berada di minimarket. Yang pertama adalah karena memang ingin belanja, ataupun ada kebutuhan yang harus dibeli. Yang kedua, hanya sekedar iseng melihat-lihat dan jika memang ada barang yang menarik, tinggal beli. Dan yang terakhir, untuk alasan bekerja contohnya sebagai pegawai minimarket.

Viola termasuk kategori yang kedua, entah kenapa, gadis cantik itu bosan berada di rumah dan memutuskan untuk pergi ke Indomaret di depan komplek rumahnya.

Gadis berambut panjang itu kini berada di depan rak yang penuh dengan aneka ragam snack. Padahal tadinya niat Viola keminimarket hanya untuk melihat-lihat, namun saat netranya menangkap snack-snack yang berjajar rapi di rak, gadis itu tak bisa menahan kakinya agar tidak menghampiri rak tersebut.

Jadilah sekarang ia sedang sibuk memilih beberapa snack dan memasukannya ke dalam keranjang belanja. Tidak apalah, toh seingatnya cemilan dirumah sudah habis. Gadis itu memang terkadang tidak tahan jika sudah melihat makanan ringan.

Anggap saja Viola maniak snack, namun meskipun begitu, setidaknya Viola bersyukur karena tubuhnya tidak seperti gadis kebanyakan yang juga suka ngemil.

Bukannya gendut atau gemuk, tubuh Viola justru terhitung sangat ideal untuk gadis seumurannya. Badannya langsing, dan tingginya sedikit diatas rata-rata, ah iya dan jangan lupakan wajah Viola yang cantik dan manis di saat yang bersamaan.

Gadis cantik itu kini mengedarkan pandangannya, mencoba mencari snack favoritnya yang belum masuk ke dalam keranjang.

Viola tersenyum senang begitu menemukan bungkusan bewarna kuning di pojok rak. Gadis itu mengelus perlahan dadanya saat melihat bahwa hanya tinggal 1 snack yang ada disana. 'Untung aja masih ada satu' batin Viola, tangannya terulur untuk mengambil snack tersebut, bersamaan dengan sosok tangan kekar yang sepertinya juga ingin mengincar snack favoritnya.

"Anjing," Viola mengumpat pelan, kenapa snacknya hanya tinggal satu sih. Gadis berambut panjang itu menoleh untuk melihat si pemilik tangan yang sepertinya akan menjadi partnernya berebut snack di minimarket ini.

Glek

Viola menelan ludahnya susah payah begitu melihat sosok sang pemilik tangan kekar tadi. Niatnya untuk mengajak orang itu bertengkar, dengan sekejap sirna begitu saja saat melihat penampilan orang tersebut.

Baju acak-acakan, celana robek di kedua lututnya dan jangan lupakan wajah tampan beserta tatapan tajam yang tertuju padanya, sanggup membuat nyali Viola menciut seketika.

Penampilan laki-laki itu saja, sudah bisa membuat Viola bergidik ketakutan. Dan entah kenapa otaknya memerintahkan Viola agar lari menjauh dari laki-laki yang menurutnya sudah seperti preman itu.

Tepat saat laki-laki itu membuka mulutnya, Viola dengan cepat berlari terbirit-birit meninggalkan minimarket, bahkan gadis itu melupakan belanjaannya yang belum dibayar.

Laki-laki berpenampilan layaknya preman tadi terkekeh geli melihat tingkah laku Viola. Kenapa gadis itu lari? Padahal tadinya ia berniat memberikan snack ini padanya jika gadis itu menginginkannya juga.

Laki-laki itu menatap snack yang berada ditangannya seraya mendengus geli. 'Lucu' fikirnya.

****

"Vio.. kamu udah siapin peralatan sekolah kamu kan? Jangan lupa loh, kamu besok udah mulai masuk sekolah," ujar Vina pada anak sulungnya.

Viola yang mendengar ucapan mamanya, sontak mendengus malas namun tetap bangun dari posisi telungkupnya di tempat tidur.

JAKSEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang