part 8

885 39 0
                                    

"Sana mandii bau" ucap ridho dan langsung mendorong tubuh putri menuju kamar mandi.

----------------------------------------------------------------------------------

Setelah ke dua nya selsai mandi dengan cara bergantian kini mereka sedang berada di balkon dengan secangkir kopi dan teh yang menemani pagi mereka.

"Put abis kini kita ke sawah tempat biasanya masyrakat disini kerja" ucap ridho.

"Gue ngikut aja deh" ucap putri dingin.

"Lo kenapa put marah?" Tanya ridho sambil menatap putri yang tengah memain main sendok di cangkirnya.

"Ga" ketus putri.

"Hey kenapa marah ya tadi gue cium hah?" Ucap ridho setengah menggoda sambil mengangkat dagu putri agar menatap ridho.

"Ya abis nya lo main cium cium kening gue aja" ketus putri.

"Mending gue cium di kening kalau di bibir emang nya mau?" Tanya ridho dengan nada menggoda.

"Iss ridho rese lo!" Ucap putri marah dan langsung pergi dari balkon sambil melempar ridho dengan jaket yang putri kenakan.

"Buruan siap siap nanti keburu panas tau!!" Teriak putri di dalam kamar,Ridho hanya tersenyum simpul melihat tingkah putri yang menurut nya sangat gemas itu.

Mereka pun telah selsai bersiap siap dan turun ke bawah untuk menanyakan motor yang telah mereka sewa, tadinya putri enggan memakai motor tapi setelah ridho menjelaskan kepada putri bahwa rute mereka tidak bisa di lalui mobil putri pun mengerti dan mengiyakan saja.

"Naek put" ucap ridho dingin dan putri pun hanya menurut saja karena tidak mau berlama lama.

"pegangan"ucap ridho.

"Gamau lo cuman mau modus doang kan" ucap putri ketus sambil melipat kedua tangan nya di atas dada.

"Yaudah terserah" ucap ridho dan kemudian melajukan motor nya.

Selama di perjalan hanya ada keheningan diantara mereka keduanya engga untuk berbucara satu sama lain.

"Jalannya jelek banget ya" ucap putri sambil tangannya berpegangan di belakang jok motor.

"Aaaaaa" teriak putri ketakutan karna motor mereka terpeleset oleh batu untung saja ridho masih bisa ngendaliin,tanpa di sengaja pun putri memeluk ridho dengan erat.

"Pelan pelan dho gimna sih bisa ga sih lo bawa motor nya" cerocos putri yang masih setia memeluk ridho

"Salahin batunya put suruh siapa ada di tengah jalan" ucap ridho santai.

"Rese lo masih bisa bisanya nyalahin batu" ucap putri yang masih memeluk ridho seperti enggan untuk melepas kannya(aduh put baper aeng).

"Katanya tadi gamau pegangan" goda ridho pada putri

"Ini kan beda lagi dho jalan nya jelek banget nanti kalau gue jatoh gimna" ucap putri yang sedari tadi menauh dagu nya di pundak ridho.

"Yang ini bukan modus dong" ucap ridho.

"Ya bukan lah enak aja lo" ucap putri kesal.

"Udah mau nyampe ni put tuh sawah nya indah kan?"
Ucap ridho dan memberhentikan motornya di pinggir jalan berbatu itu.

"Iya sumpah keren banget pemandangan nya seumur umur gue belum pernah liat pemandangan sekeren ini gila" ucap putri kagum sambil turun dari motor untuk menikmati pemandangan.

"Motor kita tinggal disini aja" ucap ridho kemudian berjalan mendahui putri

"Eh eh tungguin dho" teriak putri dan langsung mengejar ridho agar menyamai langkah lebar ridho.

kau hanya milikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang