Rainbow 7 🌈

104 23 3
                                    

Pagi ini mamo turun kamarnya yang sudah lengkap dengan seragam sekolahnya dan tas yang menggantung di bahu sebelah kanan.

Momo langsung menarik kursi meja makan dan mengambil sebuah roti lalu memakannya dengan tatapan kosong, momo yang sedang memikirkan kejadian semalam, hal yang menurutnya begitu tidak masuk akal, bagaimana bisa momo yang siang kemarin curhat dengan kedua sahabatnya itu ingin bertemu dengan orang tua dimas, dan tanpa diduga dia bertemu dengan kedua orang itu malam tadi.

Ya kalo jodoh kan emang gini batin momo.

Kamila yang melihat putrinya melamun sedari tadi, apa kah lagi kerasukan setan yang ada dikamarnya.

"Kamu jadi berangkat sekolah gak sayang?, bengong aja dari tadi"Kamila yang memandang wajah momo bingung apa yang ada di pikirannya sekarang.

"Diluar juga masih gerimis ma!!"jawab faisal mewakili momo."kamu papa anter aja ya sayang,Jangan bawa motor kalo hujan gini""tawar faisal kepada momo.

"Gak usah deh pa,momo naik mobil momo aja!!"tolak momo sambil berdiri dari duduknya dan mencium punggung tangan faisal dan kamila bergantian.

"Yaudah!hati hati, jangan ngebut diluar gerimis loh!"ucap kamila sambil mencium pipi gadis itu.

"Iya ma!"

🌻🌻🌻

Sesampai di sekolah hujan pun berhenti,momo yang sudah di depan gerbang sekolah yang ingin menuju parkiran,tiba tiba semua yang ada disana memasang mata kearah mobil jazz berwarna merah itu, momo pun keluar dengan rambut yang terurai membuatnya terlihat sangat cantik, melirik sekelilingnya yang sedari tadi melihatnya.

"Woi!!ngapain lo semua ngeliatin gue!!ada yang aneh!!"momo sedikit teriak dan memasang wajah datarnya, orang yang melihat momo tadi langsung pergi begitu saja.

Momo pun langsung melanjutkan jalannya sebuah motor yang tiba tiba lewat tepat didepannya dan hampir menabrak momo.

"Woi!!liat liat dong kalo naik motor, masa lo gak liat gue yang udah segede dugong gini!!"teriak momo kesal meliat pria itu.

Lalu pria itu membuka helm full face miliknya dan berjalan ke arah momo dengan tatapan datar.

"Pagi pagi udah ngoceh aja lo, kaya jurik"pria itu adalah dimas lalu meninggalkan momo tanpa minta maaf.

"Yeeee!emangnya jurik bisa ngomong!!"momo sedikit teriak dan melanjutkan jalannya, namun momo suka kalau bisa bicara sama dimas gini.

"Bisa!"tiba tiba dimas berhenti mendadak tanpa menoleh kebelakang.

Bruuukkk

Momo menabrak punggu dimas yang tiba tiba berhenti, untung saja momo tidak jatuh.

"Juriknya itu lo!!"menekankan kata terakhir.

"Ih lo kok jadi ngeselin gini sih!!!"momo berdecak sebal, namun hatinya juga sedang berbunga bunga melihat dimas seperti ini, dimas yang tak pernah bicara sama cewek lain kecuali sama temen cowoknya, tapi pagi ini dimas membuka suara walaupun sedikit ngeselin.

Mereka yang berjalan melewati koridor yang menuju kelas, yaa walaupun dia berada di belakang dimas,sudah membuat momo susah untuk menghentikan senyumannya.

"Cie,cie,cieee, yang kesekolahnya barengan"celetuk gaza yang melihat momo dan dimas berjalan bersama walau tidak beriringan, Gaza adalah cowok kelas momo yang selalu mengejek momo dengan dimas.

Rainbow After The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang