Rainbow 8 🌈

109 22 6
                                    

Momo yang berjalan dengan tatapan datar melewati koridor yang terlihat sangat sepi karena jam pelajaran sudah dimulai,namun momo sekarang tidak mengarah kekelas melainkan lapangan basket, ya ini tempat disaat momo merasa tertekan, momo memilih untuk bolos jam pelajaran, toh mod nya juga sedang hancur sekarang.

Namun di tempat yang berbeda airin yang sedari tadi hanya terdiam duduk dikursi dan melihat kesamping tidak ada momo disitu, mereka tau jika momo sedang ada masalah pasti dia tidak akan masuk kelas, melainkan lapangan basket.

"udah lah rin,lo gak salah,lo juga gak sengaja ngomongnya"nansy yang melihat jelas kalau airin sangat merasa bersalah.

"gue takut banget kalo nanti momo diemin gue!"rengek airin .

"Kan udah gue bilang sama lo, momo tu gak gitu,,nanti lo minta maaf aja sama dia!"

🌻🌻🌻

Momo berjalan mengambil bola dan mulai mendrible bola basket dengan raut wajah penuh kebencian ,kebencian bukan dengan airin melainkan dengan orang yang ada dimasa lalunya.

gue benci sama lo ,,gue benciiii batin momo,namun dadanya yang terasa sesak dan membuatnya semakin sesak dan tidak mampu di tahannya lagi.

mata yang mulai memanas dan satu persatu air mata pun lolos dengan sendirinya."Arrrrrgggghhhhh....!"teriak momo pun pecah namun tidak ada satu orangpun yang dapat mendengarnya karena lapangan basket yang dikelilingi dinding yang tinggi dan tertutup, hanya suara gemaan teriakan momo yang terdengar.

momo pun melemper bola basket dengan sembarang arah dan terduduk sambil menunduk dengan kedua tangan yang bertumpu dilututnya.

""aawwwwhhhh"Seorang pria yang meringis kesakitan karena terkena bola lemparan momo tadi,lalu segera mengambil bola basket,berjalan mendekati momo yang terdengar menangis terisak isakan.

"nih bola lo!"pria yang berdiri tepat dihadapan momo menyondorkan tangannya yang berisi bola basket,namun gadis itu tidak juga melihatnya ataupun merespond kedatangan pria itu.

pria itu mendengus pelan lalu berjongkok dihadapan momo heran.

gue kira lo gak bisa nangis ternyata lo bisa secengeng ini. batin pria itu

"Mo!!"Panggilan yang sangat lembut dan membuat gadis itu menaikan kepalanya yang sedari tadi hanya melipatkan kedua tangannya yang bertumpu dilutut dan membenamkan kepalanya disana.

"Dimassssss!!"Tanpa berfikir panjang gadis itu melingkarkan tangannya di pinggang dimas dan menaruh kepalanya didada bidang milik dimas,suara tangisan yang semakin pecah.

dimaspun membalas pelukan itu dan mengusap puncak rambut milik momo dengan pelan, sekarang momo merasa sangat nyaman berada dipelukan dimas perlahan sesak yang dia rasakan berubah menjadi bahagia hanya dalam pelukan dimas.

Momo pun sadar apa yang dilalukannya,momo langsung melepaskan pelukan itu menatap dimas dengan mata yang sembap"sorry dim!gue refleks"momo merasa bersalah dan kembali tertunduk tanpa melihat wajah pria itu.

Dimas langsung berdiri dari jongkoknya "bilang aja kalo lo emang pengen peluk gue"celetuk dimas sambil megulurkan tangannya tepat didepan wajah momo menadakan bahwa dimas ingin membantu momo berdiri.

kedua sudut bibir momo pun membentuk senyuman dan segera menghapus bercak air matanya menggunakan kedua tangannya ,tak menunggu lama lama momo pun langsung menaruh tangannya ditelapak tangan milik dimas yang masih setia terulur, dengan sigap dimas membantunya berdiri.

"lo kok bisa tau kalau gue disini?"tanya momo yang penasaran.

"gak segaja liat aja!!"jawab dimas kembali dingin,dan langsung pergi dari hadapan momo.

Rainbow After The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang