• Bucin

44.2K 4.2K 460
                                    

Vote ⭐ dulu yuk!

Makasih buat comment kalian yang ngasih semangat, mood boosterkuuu buat tetap menulis ❤

Udah follow?

Happy Reading! ❤

Happy Reading! ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Semenjak ada kata bucin, romantis jadi tak seromantis maknanya.

***

Now Playing:
🎶 Raisa - Teka Teki 🎶

***



Angkasa sudah tidak heran lagi ketika melangkah ke meja makan dengan berbalut seragam lengkap dan mendapati Aurora sebagai salah satu penyantapnya disana. Cowok itu khatam banget kalau setiap jam enam pagi Aurora sudah mengetuk pintu rumahnya setelah diantar Pak Liwon -supir pribadi, ke rumahnya. Buat apa lagi kalau bukan numpang makan dan numpang boncengan ke sekolah. Kadang dia heran, kenapa Pak Liwon enggak langsung nganterin Aurora ke sekolah aja gitu? Ngeribetin banget.

Angkasa memundurkan satu kursi yang bersebrangan dengan Aurora lalu mendudukinya. Sebenarnya dia ingin duduk di kursi sebelahnya, tapi disitu udah ada Pelangi. Dan Angkasa tahu kalau adiknya itu juga ogah bersitatap dengan Aurora selama makan atau nafsu makannya hilang. Bagaimana lagi, nafsu makan Angkasa juga jadi hilang, tapi dia lapar.

"Pagi, Asa!" Aurora mempersembahkan senyuman manis untuknya pagi ini.

Angkasa menatap dengan tak suka. "Asa?" Alis tebalnya bertaut.

Sesegera mungkin Aurora mengangguk antusias. "Asa itu Angkasa. Tapi, Asa juga artinya harapan. Karena Angkasa adalah harapan besar untuk Aurora. Keren, kan?"

Seruni segera bertepuk tangan kecil menanggapinya. Aurora jadi tertawa bahagia lalu melakukan high five bersama Seruni. Sedangkan Arthur, Papa Angkasa hanya menyunggingkan senyum sambil menggeleng tak ingin ikut campur.

"Jangan panggil gue begitu," tolak Angkasa datar sambil menyuapkan nasi.

Aurora memberengut. "Kenapa? Bagus, kan. Bagus ya, tante?"

Seruni segera mengangguk.

"Jelek," komentar Pelangi tanpa berminat mengangkat kepalanya dari makanan. "Kayak lo."

Aurora segera mendengus karena idenya tertolak oleh dua orang. Kakak beradik ini benar-benar, deh!

Bodo amat. Pokoknya Angkasa adalah Asa. Dan kalau cowok itu mau, dia bisa memanggil Aurora dengan sebutan Ara. Asa dan Ara. Widiiiih. Cakep!

Unconditionally ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang