#Aku_Menemukan_Video_Call_Sex_di_Gawai_Suamiku (Part 5)

5.7K 106 5
                                    

#Aku Menemukan Video Call Sex di Gawai Suamiku (Part-5)
#AMVCSDGS5

❤️❤️❤️❤️
Sebelumnya, saya ucapkan banyak terima kasih untuk para pembaca setia cerbung ini. Tanpa kalian, apa artinya semangatku ini. Untuk admin dan moderator yang selalu approved tulisan saya, hatur nuhun pisan.

Melalui KBM, bakat yang tadinya terpendam mampu bangkit kembali dan bertemu dengan penerbit yang meminang karya saya. Jangan lupa kasih komentar yang menyemangati ya untuk yang sudah membaca. Selamat membaca!

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

Selesai mandi, aku merapihkan rumah dengan hati-hati. Sebenarnya badanku tidak lagi merasakan sakit. Hanya hati ini lah yang memerlukan pengobatan lebih lanjut. Masih terbayangkan olehku betapa infeksi yang bernanah itu telah berhasil menghujam jantungku.

Drrrrt....drrrrt....
Smartphone ku bergetar, ada panggilan masuk. Ayah mertuaku menelepon.

"Assalamu'alaikum, Nak."

"Wallaikumsalam, Pak. Ada apa, Pak? Bapak sehat, kan?"

"Alhamdulillah kami sehat, Nak. Oh iya, kami sudah di terminal Bekasi ya? Kami akan ke rumah kalian."

"Sekarang, Pak? Mas Dony lagi kerja, nggak ada yang jemput gak apa-apa?"

"Oh, nggak apa-apa. Kan ada taksi online, kalian kirim saja alamat kalian yang lengkap ya? Biar Bapak order dari sini."

"Iya, Pak. Hati-hati ya."

"Baik, Nak. Assalamu'alaikum."

"Wallaikumsalam."

Hatiku makin gelisah saat mengetahui Bapak dan Ibu mertuaku akan menginap di rumah kami. Sudah ku pastikan, akan menghentikan sementara penyelidikan ku. Takutnya aku meledak saat memergoki Mas Dony dan Sari, malah membuat kesehatan mertuaku terganggu. Bapak mertuaku memiliki riwayat penyakit Jantung, sementara Ibu mertuaku menderita penyakit Diabetes. Kalau ada pikiran, pasti mempengaruhi kesehatan mereka.

Aku menyiapkan kamar tamu dan membersihkannya. Tak lama kemudian, Mbak Rasti pun datang mengantar Keyla. Oh, anakku. Betapa malangnya takdir kita, memiliki sosok kepala rumahtangga yang seperti ini. Kram perutku kembali muncul setiap aku membayangkan pengkhianatan Mas Dony. Entah ada apa dengan perutku, seolah sejalan dengan oikira ku yang kacau. Demikian pula perutku yang seolah sama kacaunya.

"Vera, kamu tuh masih sakit ngapain sih capek-capek? Udah panggil aja lagi ART mu yang kemarin. Kalau sudah pulih, ya sudah kamu kerjakan lagi sendiri." Mbak Rasti terlihat sangat khawatir dengan keadaanku, kata Mbak Rasti aku terlihat sangat pucat dan terlihat tidak segar.

"Iya, Mbak. Sudah aku hubungi. Nanti sore katanya dia datang."

"Oke, oh ya, semalam aku kabarin Ibu dan Bapak. Katanya mereka belum bisa datang untuk menjengukmu."

"Mbak, tapi gak bilang masalah selingkuh nya Mas Dony kan?" Aku memastikan agar Mbak Rasti tidak teledor.

"Mau kamu gimana?" Mbak Rasti bertanya ketus sambil agak melotot sedikit, maklum Mbak ku ini memang agak kuno kalau mau memancing emosiku. Tapi aku tahu dia sayang padaku.

"Ish.... Jangan lah, Mbak. Please..."

"Kamu tuh ya! Aku gemes sama kamu, sama kayak ibu-ibu di KBM yang kalau baca jalan cerita pelakor begini, pasti geram."

"Hehehe.... Emang Mbak baca KBM juga?"

"Baca lah, makanya Mbak gak mau kamu dibully nanti sama emak-emak di KBM."

"Serius dulu ah, aku minta tolong jangan bilang siapapun termasuk Ayah dan Ibu juga Mas Reyhan."

"Mas Reyhan?"

Aku Menemukan Video Call Sex di Gawai Suamiku (Part-1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang