Di sekolah tzuyu dan teman temannya ada di suatu ruang rahasia yang hanya bisa di masuki oleh mereka.
Tzuyu mengajak mereka untuk memberitahu rencana mereka kepada teman temannya, kecuali sana.
Sana tidak di beritahukan karna jika dia tahu, kesedihan yang sana tunjukkan di hadapan mark hanya sebuah kebohongan.
"Jadi ingin bicara apa kalian...?"tanya chaeyoung dengan sinis.
"Sebelumnya chaeng maafkan aku... Aku tau ini mendadak tapi jangan salahkan aku tapi mina, dia yang mengusulkan rencana ini."ucap tzuyu sambil menunjuk mina dengan wajah polos.
"Yakk.... Kenapa jadi salahkan aku saja, kau juga setuju untuk itu..."ucap mina tidak terima.
"Sudah... Jangan bertengkar, sekarang coba kalian jelaskan apa yang sebenarnya di rencana kan."ucap jihyo menengahi.
Setelah itu mereka memberi tahukan rencana itu pada teman temannya, chaeng sedikit berubah saat mendengar alasannya.
Dia di luar terlihat biasa saja tapi di hatinya merasa senang, walau terpaksa menjauh dulu pada mina.
Dahyun dan lainnya pun akhirnya mengerti dengan apa yang di rencana kan tzuyu dan mina.
Mereka hanya akan mengikuti alur yang sudah direncanakan, mereka membagi tugas dan apapun yang berhubungan dengan rencana itu.
~~~~~
Di kelas sana masih duduk berdampingan dengan tzuyu, dia sedikit canggung setelah kejadian kemarin.
"Tzu.."panggil sana dengan gugup.
"Hmmm"tzuyu hanya membalasnya engan deheman.
"Selamat yah atas pertunangan mu.."ucap sana menjulurkan tangan kepada tzuyu.
Tzuyu membalas uluran tangan sana, dia tersenyum tipis saat melihat cincin yang berada di jari manis sana.
Cincin pertunangan mereka masih dipakai oleh sana, bukan cincin pernikahannya dengan mark.
"Kau masih memakai cincin sial itu..?"ucap tzuyu dengan nada sinis.
Sana yang mendengar itu kaget, sifat tzuyu benar benar berubah, mana tzuyu yang dulu yang selalu tersenyum pada sana,
Sekarang senyum itu hanya untuk mina."Kenapa kau bilang begitu...?,"ucap sana yang sedang menahan air mata nya.
"Ckc.... Lepas saja cincin itu, kau kan sudah menikah kenapa tidak pakai cincin dari mark saja daripada memakai cincin sialan itu..."ucap tzuyu dengan nada sinis.
"Sampai kapanpun. Aku takkan melepaskannya, aku masih milikmu Tzu..."ucap sana, air mata nya tak lagi bisa di bendung.
"Kau itu sekarang milik mark bukan aku, lagi pula saat itu kita bertunangan hanya karna perjodohan jadi jangan berharap lebih...."ucap tzuyu dengan nada sedikit meninggi.
Dengan cepat tzuyu menarik tangan sana membawanya keluar kelas, dia menarik tangan sana sampai ke rooftop sekolah.
Sana mencoba melepaskan pegangan tzuyu, tapi tzuyu lebih kuat darinya, pergelangan tangannya merah.
Mark mengikuti mereka dari belakang, dia hanya mengintip dari balik pintu.
"Kemari kan cincin itu...!!!"ucap tzuyu dengan nada tinggi.
"Tidak aku tidak mau melepaskannya, tidak akan pernah"ucap sana dengan berteriak sambil mencoba melepaskan diri dari tzuyu.
"Aishh.... Kalau itu mau mu akan ku ambil paksa cincin itu...!!!"ucap tzuyu yang memegang tangan sana mencoba mengambil cincin itu.
Cincin itu berhasil diambil oleh tzuyu. Sana mencoba mengambilnya kembali tapi tidak bisa karna tzuyu yang lebih tinggi darinya.
"Mau kau apakan cincin itu...!?!?!"ucap sana.
"Akan ku buang cincin ini.... Dia hanya pembawa sial, lebih baik kau pakai saja cincin dari mark...!!!"ucap tzuyu sambil mencoba membuang cincin itu.
Cincin itu terlempar sangat jauh, sana hanya bisa menangis melihat cincin itu yang sekarang entah kemana.
Tzuyu meninggalkan sana sendirian, mark yang melihat tzuyu menuju pintu langsung mencoba untuk bersembunyi.
Setelah tzuyu menjauh mark menghampiri sana yang sedang menangis kencang karena cincin itu.
Dia mengangkat tubuh sana dan memeluknya, entah harus bahagia atau sedih.
"Ma...mark...hiks...hiks...cin...cinnya mark...hiks...hiks... Dia jahat mark...dia jahat...hiks hiks..."ucap sana yang menangis di pelukan mark.
"Ssstts... Sudah jangan menangis lagi... Aku sesak melihatmu begini.... Kau lihat kan dia menghianatimu... Akan ku balas dia nanti... Sudah jangan menangis, masih ada aku sana, aku yang akan menerimamu, sekarang kita turun bentar lagi bel, atau kau mau pulang saja?"ucap mark lembut.
Sana melepaskan pelukan itu, dia menatap mark.
"Mark aku mau pulang saja.."ucap sana dengan lirih."Baiklah aku akan mengantarmu.."ucap mark dengan lembut.
Mark meminta ijin pada guru, dan mengantar sana pulang.
Sepanjang perjalanan Sana hanya bisa diam memikirkan tzuyunya yang berubah.
TBC....
Hai guys...
Author up nih sorry banyak typo atau feel-nya kurang dapet maklum baru bikin cerita.
Jangan lupa vote and comennya,
Kalau hari ini yang vote lebih dari 20 author besok up part selanjutnya.Next time guys...

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE | SATZU
RandomKau hanya milikku sana. Kau hanya punya seorang CHOU TZUYU. Tidak ada yang bisa memilikimu selain aku. Jadi jangan coba coba kau lari dariku karna itu takkan bisa. -Tzuyu Tidak sana. Kau milikku. milik seorang MARK TUAN. jika kau pergi selangkah saj...