2. Name

744 86 3
                                    

Srekk Srekk



Srekk Srekk



Eunbi berjuang keras menarik lelaki yang menjadi korbannya ini menuju tempat yang sedikit terang akan cahaya lampu.

Awalnya ia tak terlalu jelas melihat kondisi lelaki itu, karna tempat sebelumnya remang dengan pencahayaan.

Namun sekarang ia ternganga tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tubuh lelaki ini dipenuhi banyak darah.

Tanpa babibu lagi, jiwa ke Dokteran-nya terpancar keluar. Segera ia mengecek kedua aliran nadinya. Merasa nadi dipergelangan dan ditengkuk lehernya terdetak, ia menghela nafas lega.

Lalu kemudian, ia membongkar tasnya mencari sebuah kapas dan air antiseptik untuk membersihkan wajah lelaki ini.

Tak peduli dengan bajunya yang bersih, Eunbi dengan segera mengangkat kepala lelaki ini dipangkuannya.

Dengan teliti dan begitu hati-hati ia membersihkannya. Lalu ia memerban sayatan-sayatan diwajahnya berlanjut dengan sayatan dibagian tubuh lainnya.

Sampai dimana ia kembali terkejut karna ke tidak sadarannya. Kalau dibetis kaki lelaki ini juga terdapat luka tembak. Eunbi sedikit meringis melihat sekujur tubuh lelaki tersebut.

Apa yang sebelumnya ia lakukan sampai bisa tubuhnya penuh dengan luka seperti ini? Bahkan lukanya itu cukup serius!

Eunbi membuka blazer tipis yang ia pakai dan dengan cepat mengikat ke kaki lelaki tersebut setelah sesudah ia bersihkan dengan kapas dan air antiseptik.

Saat ini Eunbi sudah tak memperdulikan penampilannya. Yang ia utamakan sekarang adalah kondisi lelaki ini.

Sekuat tenaga ia memapah lelaki yang pingsan ini. Sampai pada akhirnya lelaki tersebut tersadar dari pingsannya. Namun tampaknya Eunbi masih belum menyadarinya.

"Siapa kau?"

Eunbi berhenti dan berdiam sebentar. Lalu dengan cepat menoleh ke sumber suara.

"Eh?! Kau sudah sadar?? Seharusnya kau belum bisa siuman" wajah terpelongonya membuat lelaki itu bertanya-tanya.

Tak lupa dengan tujuan, Eunbi pun melanjutkan papahannya hingga ke Rumah Sakit.

"Kau siapa? Apa yang barusan kau lakukan padaku?" Dengan nada ketus dan dinginnya berhasil membuat Eunbi untuk bersabar.

"Maaf ya Tuan, kalau saya lancang. Tapi apa kau tak sadar, kalau sekujur tubuhmu penuh dengan luka sayatan?" Tampak ia sedang mengingat-ingat kejadian beberapa jam yang lalu. Dan setelahnya ia menunduk.

Eunbi berpikir kalau lelaki ini pasti sedang bersedih mengingat apa yang terjadi padanya. Namun ternyata itu semua sangat berbanding terbalik dengan pikirannya.

"Bisa kau lepaskan aku? Aku mau pergi membalas mereka" Tentu mendengar ucapan itu seketika Eunbi terkaget ditambah dengan lelaki ini yang berontak.

"YA!! Kau tak bisa seenaknya! Apa kau tak merasakan sakit, hah??"

"Lepaskan aku sekarang juga! Ini bukan urusanmu! LEPAS!"

Mencoba memberontak dengan menolak orang yang menolongnya. Namun yang ada, ia yang terjatuh ditanah. Eunbi menghela nafasnya kembali.

"Kenapa ini?? Kenapa aku tak bisa berjalan? Kau apakan aku gadis JALANG!" Eunbi sebenarnya sudah mulai emosi melihat tingkah pasien satu ini.

"Apa?? Jalang?? Ck! YA! Asal kau tau ya, jika saja aku tak menyelamatkanmu, kau sudah mati kehabisan darah disana!!" Tangannya menunjuk ke arah ujung jalan.

The DIFFERENT MEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang