6. Truth

496 77 6
                                    

"Appa!!!! Lihat!! Aku mendapat peringkat 1 lagi!!!"

Seorang gadis kecil terlihat sangat bahagia ketika menunjukkan hasil rapotnya. Ia berlari kencang kehadapan Ayahnya.

"Jangan lari-lari, nanti jatuh sayang" peringat Ibunya. Namun, baru saja ia mengatakannya setelahnya itu terjadi.

"Hap!" Dengan secepat kilat, seseorang menangkap gadis kecil tersebut.

"Eomma baru saja mengatakannya 1 detik yang lalu. Untung saja Oppa cepat datang"

Seseorang yang dipanggil Oppa ini mengacak rambut gadis kecil tersebut yang notabene adalah Adiknya.

Si Adik tersebut hanya menyengir polos karna ucapan sang Kakak. Mengingat ia memegang rapot, dengan semangatnya ia menunjuk kan buku persegi panjang tersebut.

"Oppa! Aku berhasil menjadi juara umum disekolah!! Bagaimana? Apa aku sudah bisa menjadi Pengusaha?"

Matanya begitu berbinar-binar menunggu jawaban Kakaknya. Ia yakin sebuah pujian akan terlontar dari mulutnya.

"Wahhh... Adik Oppa sangat hebat! Tentu saja kau bisa! Tapi, untuk pengetahuan mu yang sekarang, itu masih sangat kurang"

Senyuman manis dan ucapan yang sangat lembut itu paling sangat disukai oleh Adiknya.

"Aku sudah tau, Oppa. Aku hanya ingin mendengar pujian mu saja! Hehe" cengirnya tanpa dosa. Sang Kakak pun terlihat sangat gemas pada Adiknya ini.

Ia mengatup geram pipi tembam Adiknya dan mencium keningnya bertubi-tubi.

"Ahh Oppa! Hentikan! Eomma, Appa! Tolong aku!"

Gadis kecil ini mempoutkan bibirnya ketika tau Ayah dan Ibunya hanya tertawa melihat kedua anaknya.

Tapi tak lama, Ayahnya memberhentikan aksi Kakaknya tersebut.

"Minhyun sudah hentikan. Lihat kening Adikmu. Lama-lama bisa bolong nanti kepalanya"

Si Kakak yang bernama Minhyun ini pun segera menghentikannya lalu kemudian ia tertawa keras.

"Maafkan Oppa, Eunbi. Kening mu jadi memerah seperti ini.. Hahaha" Eunbi langsung memegang keningnya dan menekannya pelan. Terasa sedikit ngilu.

"Yak Oppa! Ini jadi sakit tau!" Eunbi berteriak tak terima. Namun Minhyun masih terus dengan tawanya.

"Aish!" Kesalnya.

"Baiklah-baiklah... Sebagai ucapan permintaan maaf Oppa sekaligus dengan kejuaraan mu, Ayo kita pergi liburan! Bersama Eomma dan Appa juga"

Eunbi menganga lebar tak percaya. Karna sebelumnya, mereka tak pernah berlibur bersama.

"Benarkah?" Minhyun mengangguk sembari mengelus lembut surai Adiknya.

"Besok kita akan berangkat ke Jeju! Itu hal yang ingin kau wujudkan, kan?" Kali ini ucapan sang Ibu.

Tanpa sadar, air mata Eunbi sudah keluar begitu saja dengan derasnya. Tentu itu semua mengundang tawa keluarganya karna gadis kecil mereka ini benar-benar menggemaskan.

Sampai akhirnya, hari pun berganti. Eunbi dan keluarganya sudah berada didalam mobil untuk segera berangkat ke Bandara.

Dengan canda tawa mereka semua, perjalanan pun sangat di nikmati.

Keseruan dari sang Kakak dan Adik yang selalu membuat lelucon membuat semua yang ada didalam mobil tertawa dengan bahagianya.

Hingga dimana, satu kejadian besar berhasil membuat keluarga yang begitu bahagia ini menjadi hampa seketika.

The DIFFERENT MEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang