SPINAM - 2

16 3 0
                                    

Waktu istirahat sudah habis, dan mereka semua balik ke kelas masing-masing. Ada yang tidak biasa pada hari ini, biasanya Duri dan Salsa akan berjalan bersama-sama menuju kelas dengan diselingi obrolan ringan.

Itu semua karena Salsa, kalau saja Salsa tidak memberi hukuman yang jahat dan bikin Duri sedih, itu semua tidak akan terjadi dan Duri tidak akan mendiaminya seperti sekarang. Salsa begitu jahat dan sahabat-sahabatnya mendukung, terutama Arka. Bahkan Kayla dan Rendi memberi saran yang baik, pikir Duri.

Langkah kaki Duri membawa dirinya menuju toilet. Duri mendesah pelan sambil mengusap wajahnya frustasi, ia berniat mencuci muka untuk menyegarkan kembali wajahnya dan menjernihkan pikirannya yang berantakan.

Setelah selesai mencuci muka, Duri langsung ke kelas Kayla, karena ingin melihat anak-anak introvert tersebut.

"Kay." Duri memanggil Kayla dari ambang pintu.

Kayla mengangkat wajahnya. "Hah."

Duri mengayunkan tangannya dengan lambat. "Sini deh."

"Apasih, Dur. Tangan lo horor banget, gua berasa dipanggil setan."

"Gue manusia ya, sialan."

Kayla berdiri dari duduknya dan menghampiri Duri. "Kenapa, Dur?"

Duri menarik tangan Kayla agar mendekat. "Mana yang kata lo anak-anak introvert itu, Kay?"

"Oooooh, itu tuh." Kayla mengangguk paham. "Sini ayo masuk, gue kenalin."

"Dih nggak! Jangan sekarang lah." Duri menolak sambil menahan tangan Kayla.

Kayla menghela napas. "Dur, kalo lo gak kenalan sekarang, mau kapan lagi?"

"Yaudah deh sekarang."

Kayla masuk kembali ke dalam kelas disusul oleh Duri. Kayla berhenti di depan meja seorang gadis yang sedang membaca buku. "Ehem."

Gadis itu mendongak, lalu menatap Kayla dan Duri bergantian. "Kenapa, Kay?"

"Duri mau temenan sama lo dan teman-teman lo, boleh gak?" ucap Kayla to the point.

Mata gadis itu melebar sempurna, ia terlihat senang dan tidak percaya. "Serius?!"

"Iya, serius." Kali ini yang menjawab adalah Duri.

"Sebelumnya gue sama temen-temen gue minta maaf, ini gara-gara Duri kalah main, terus dapet hukuman, gapapa?" tanya Kayla hati-hati.

"Gapapa kok, yang penting mau temenan sama kita dan kita pasti nerima."

Kayla tersenyum senang, akhirnya. Ia kira gadis itu tidak akan menerima Duri, karena Duri begitu nakal dan jahil.

"Nama gue, Ratnasari. Biasa dipanggil Ratna, salam kenal." Ratna menyodorkan tangannya ke arah Duri.

Duri menjabat tangan Ratna dan tersenyum. "Udah kenal, kan?"

Kayla menggeplak kepala Duri. "Pede banget lo bangke."

Duri tersenyum malu-malu.

"Kay, gue pindah ke kelas lo ya?" Duri menarik lengan baju Kayla.

"Hah?! Gak usah kali."

"Ya biar gue bisa membiasakan diri gitu."

Ratna bingung. "Emang boleh?"

"Tenang aja." Duri tersenyum misterius. "Duduk sama gue ya, biar gue pinter kayak lo hehe."

"Oke."

Duri membalikkan badannya dan menarik paksa tangan Kayla agar mengikutinya. "Ayo ikut."

SPINAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang