Sungkan

143 10 4
                                    

***

Ba'dha Dhuhur.

"Maaf ya Res, tadi langsung main tarik aja. Apalagi baru jelasin sekarang."
Lirih Key meminta maaf pada Resky yang tengah menata isi tasnya.

"Ya Allah Key, iya nggak papa aku paham kok. Kayak sama orang asing aja. Terus kenapa dong alasannya?"
Balas Resky menggenggam tangan Key meyakinkan.

"Maaf ya, sebenarnya tadi aku masih sungkan dan canggung pas ada Billy. Jadi aku pengen cepet-cepet pergi aja tadi."
Jelas Key pelan-pelan.

"MasyaAllah itu toh alasannya, iya Key maklum kan namanya juga sungkan. Yang penting tadi kamu udah berhasil minta maaf kan?"
Hibur Resky sambil mencubit pipi tembam milik Key.

"Aaww! Iya sih, Alhamdulillah makasih ya Res."
Balas Key sambil memeluk Resky singkat.

"Sama-sama, eh habis ini aku pulang duluan ya. Mau ada acara sama Ayah."
Jelas Resky sembari balas memeluk erat Key.

"Iya hati-hati ya, jangan lupa Shalawat oke!"
Pesan Key sebelum Resky berdiri bersiap untuk pulang.

"Okesip bos!"
Respon Resky berlagak sok tangguh sembari mengangkat tangan dengan posisi hormat.

Tingkah Resky spontan membuat Key tergelak pelan.
"Haha, udah-udah hati-hati ya."
Nasihat Key masih sambil menahan tawanya.

"Oke assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Pamit Resky melambai dari kejauhan.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."
Balas Key tersenyum hangat saat ia kini merapikan barang bawaannya.

***

Rifa'i berjalan melewati lorong utama dengan tenang, sembari bersenandung kecil mendendangkan shalawat Nariyah.

Matanya fokus ia gunakan untuk memindai sekitar untuk menemukan seorang akhwat yang dari tadi ia cari-cari. Siapa lagi kalau bukan Key. Rifa'i masih ada perlu dengan akhwat ini.

Tidak lama kemudian fokus Rifa'i beralih ke tepian taman. Rupanya akhwat itu sedang disana. Segera setelah itu Rifa'i berjalan kian mendekat.

Tidak sampai lima menit Rifa'i berhasil sampai disamping akhwat itu, Key.

"Assalamu'alaikum Key."
Sapa Rifa'i ramah sambil sedikit menengok apa yang dikerjakan oleh Key, rupanya akhwat ini sedang menata sisa jajanan yang ada didalam box.

"Eh, wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh Rifa'i."
Jawab Key langsung menggeser posisi duduknya yang membelakangi Rifa'i.

"Aku dari tadi nyari kamu Key, mau pesen jenis jajanannya."
Jelas Rifa'i sembari memberikan selembar kertas dari saku kemejanya dan diberikan pada Key.

"Oh iya maaf ya, kamu sampe nyariin, oke aku terima ya catatannya."
Ujar Key sembari tersenyum singkat ke arah Rifa'i dan Rifa'i balas tersenyum.

"Gapapa Key santai aja, ini uangnya aku langsung bayar aja ya."
Sambung Rifa'i sembari memberikan tiga lembar uang kertas seratus ribuan.

"Loh? Bayar DP aja dulu gapapa kok, jangan semuanya."
Tolak Key hati-hati dengan isyarat tangan.

"Gapapa dibawa aja, ini aku taruh di sebelah kamu. Kalau begitu aku pamit duluan, Assalamu'alaikum Key."
Pamit Rifa'i sambil tersenyum lagi kearah Key.

Pengetuk SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang