7. Throw Back

1K 61 2
                                    

Big notes ; actually ini part 8 dan part 7 sengaja gue unpunlish karena gk terlalu penting jadi gue singkat.

Happy Reading
Jangan lupa vote dan komen nya.

*****

Deas dan Yudha sudah sampai di kampung halaman mereka tercinta setelah menunggu jemputan yang sangat lama sekitar 1 jam di Bandara Adi Sumarmo. Deas sempat kesal dengan ayahnya karena lama menjemput dan berakhirlah Deas merajuk kepada ayahnya. Tak cukup sampai disitu mereka malah diajak kembali ke Rumah Sakit untuk mengambil tas Pak Aditya disana, berkeliling Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta alias Rumah Sakit dr.Moewardi pasalnya mereka harus ke lantai 3 dengan menaiki tangga karena Pak Aditya enggan diajak untuk naik lift yang ada katanya biar sehat.

Alhasil sekarang Deas sudah terkapar di kasur miliknya yang sudah lama tak di tempati dengan bantuan Pak Aditya untuk mengendong Deas karena tertidur di mobil. Kali ini Deas tak tidur sendiri di kamarnya melainkan ada Bagus adik kandung dari Deas yang sibuk bermain dengan Mac Book nya di kamar Deas. Sudah 2 jam Bagas melihat kakaknya tertidur dan sangking bosannya jiwa liar Bagus muncul untuk mengerjai kakaknya itu.

Bugh....

Suara guling yang membentur badan Deas terdengar seisi kamar itu dan betapa terkejutnya Deas melihat adik semata wayangnya yang tanpa dosa membangunkan tidurnya itu.

"Bagus. Kurang ajar kowe ra ngerti wong turu malah di gugah." Saat kembali ke kota nya  tak hanya jiwa dan raga nya yang kembali tapi juga logatnya ngedok seperti orang Jawa pada umumnya.

( Kurang ajar kamu nggak tau orang tidur malah di bangunkan.)

"Sopo sing ngakon ngebo suwe? Aku dari tadi disini loh nunggu Mbak bangun, niat hati mau jalan jalan malah di suguhi kebo tidur. Btw mbak kok kamu kurusan sih."

( Siapa yang suruh tidur lama)

"Berisik. Jalan kemana sih aku capek loh baru pulang. Nggak napsu makan, makannya kurus ni badan, tapi biarin aja lah." Deas turun dari kasur nya dan pergi ke kamar mandi.

Bagus yang masih terdiam di posisi duduknya memilih untuk pergi ke kamarnya dan mengganti bajunya. Tak berselang beberapa lama Bagus masuk kembali ke kamar Deas yang masih terbuka menampakkan kakaknya yang sedang mengenakan jilbab.

"Nggak biasanya di pake itu kerudung, dulu aja buka tutup kaya gorden warteg. Udah tobat ya mbak?" Celetuk Bagus yang masih bersandar di kusen pintu.

"Yak mbak tobat, lagian," Deas menoleh ke luar melihat keluarga yang lain,"kalau ketauan Pakdhe sama Budhe bisa habis aku, eh mau kemana tah? "

"Ooo lagian siapa suruh sih buka tutup. Emm Mbak temenin Bagus lari sore sampai ke Yonif. " Mau kemana lagi, bahwasanya Bagus kini sudah memakai celana training dan kaus pendek yang bisanya digunakan saat lari.

"Untung Mbak pakai celana training nih ntar dulu ganti jilbab lah masa pake kaya gini." Deas menarik asal jilbab pasmina yang ia gunakan dan diganti dengan jilbab instant rabbani berwarna biru dongker.

ENTSCHULDIGUNG [COMPLETED]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang