Sena add you into "Teh Susu Telor"
Panca : Welkam Aura✋
Sena : Hai sayang😊
Puput : Ra mending lo out aja, banyak predator di sini mah-_-
Sena : Boong Ra, Puput mah suka gitu ah [aw malu bgt]
Panca : Gue setuju Puput, apalagi yang namanya Sena
Sena: Mirror kau wahai kromosom XY.
Panca : Aw bahasa Biologinya keluar.
Puput : Tolong yah bapak-bapak ini sobat seperkomplekan gue nih jangan di gas yah!!
Aura : Aku siapa, aku dimana.
Puput : Bukan temen gue:(
Marcel : Ehh ada anak baru, siapa tuh?
Sena : Temen baru Cel, Anak Biologi kaya gue sama Panca, Namanya Aura.
Panca : Ini Cel temen Puput, Sena mau gebet makanya masukin grup.
Sena : HEH!!
Puput : Jangan ngada-ngada ye lo! Temen gue ini!!
Aura : Jingin ngidi-ngidi yi li timin gii ini-_-
Puput : Ehehehehe Sayang
Marcel : Oh anak Biologi temen nya Puput, Gue marcel Anak Sastra Indonesia. Yang paling waras diantara mereka
Sena : Dan paling Buaya, Awas Ra anak sastra mah ngalusnya udah Pro.
Panca : [jealous]
Aura : Hehehehe gue tau cara matiin buaya kok
Puput : Mampus lo Crocodille
Marcel : 2^
Panca : 3^
Sena : 4^
Sena : Nanti pas praktikum lo sekelompok sama gue ya? Biar buayanya cepet mati
Panca : Terus aku sama siapa?:(
Aura : Iya sekalian lo juga gue matiin
Marcel : Hahahahahah
Puput : Awokawokawok
Panca : Sakit tapi tak berdarah....
Panca : Eh woy gue mau ngakak sumpah
Panca : Ini gue, Sena sama Aura lagi ada Seminar. Lah goblok si Sena senyum-senyum ga jelas mainin HP-nya. Aura fokus bgt keknya nunggu gue ngetik di sini.
Puput : Goblok
Aura : Apaan ngga!
Sena : Panca goblok di tegur kating ketaun main HP
Marcel : Hahahah aku tertawa, jadi mau satu jurusan sama Aura:)
Aura : Jurusan nya gak mau nerima lo;)
Sena : [Suara dada tertusuk pedang]
Marcel : Cocok dia sama kita, hanya orang-orang anti buaya aja yang bisa masuk sini. Kuy nongkrong beres ini
Sena : Seblak majul di traktir Puput
Puput : Apaan Gue cuman Traktir Aura
Panca : Gue nggak? Jahat lo sama gue gak inget apa bensin si Brandi
Puput : Teu
Marcel : Ok Seblak majul, gue langsung kesana aja yah, dah beres Ospek gue mah.
Sena : Siip
Aura memasukan ponselnya ke dalam Tasnya Khawatir ketahuan kakak tingkatnya dan ia akan kena masalah nantinya. Sena memanggilnya memberikan kode seolah suruh mendekat ke arahnya, Aura menghampiri Sena dan duduk di sebelahnya.
"Ke sana bareng gue," ucap pemuda itu.
"Oke," jawab Aura.
Setelah kegiatan Ospeknya usai, sesuai yang di rencanakan, kini Aura sedang berdiri di depan gedung fakultasnya menunggu 2 Cowok yang sedari tadi belum datang juga. Aneh juga padahal mereka satu jurusan dengannya tapi kenapa mereka berdua berasa yang paling sibuk dibandingkan dengan Aura. Aura benci menunggu. Niatnya ia ingin membatalkan rencana nongkrong barengnya itu jika saja Sena dan Panca tidak datang 5 menit dari sekarang.
Baru saja ia hendak berbalik seseorang memanggilnya di belakang, ternyata Sena sudah disana dengan Motor dan 1 helm di joknya melambai riang pada Aura. Aura menghampiri Sena dengan wajah yang datar seperti biasanya.
"Sorry lo nunggu lama, tadi kating minta bantuan gue sama Panca bentar buat nyusun data anak jurusan," ucap Sena meminta maaf karena tak enak telah membuat gadis itu menunggu.
"Gpp, sans aja. Yaudah ayo berangkat," jawab gadis itu. Sena mengangguk dan menyalakan mesin motornya, namum tiba-tiba pandangannya bertubrukan dengan Neta, Mantan pacarnya saat kelas 10 yang kebetulan berada di fakultas yang sama dengannya.
Sena tersentak saat Aura sudah naik ke atas jok motornya, ia merasa bingung. Neta cemburu ngga yah? Pikirnya gelisah.
"Kenapa?" tanya Aura, merasa ada sesuatu yang aneh pada Sena. Ia melirik ke arah pandang Sena yang mana ada seorang gadis berambut sebahu tertawa bersama teman-temannya.
"Itu cewek lo?" tebak Aura.
Sena mengerjap tersadar, kemudian menggeleng. "Mantan waktu kelas 10," jelasnya pada Aura.
"Ouhh terus? Ngapain lo diem cuma karena liat mantan lo?"
"Gue gagal move on, Ra. Ya gimana yah dia mutusin gue tanpa kejelasan," curhatnya.
"Gamon lo ga ada urusannya sama gue, sekarang gue laper. Kalo lo masih mau mandang mantan lo gue turun cari angkutan umum."
"Ehh iya iya, Sorry." Sena mulai melajukan motornya, keluar gedung itu. Ia juga melewati kerumunan Neta dan teman-temannya.
"Neta!!" sapa Aura riang, Neta menyapa balik namun tersentak saat menyadari siapa yang sedang membonceng temannya itu.
Sena tak kalah terkejutnya saat dengan cerianya Aura menyapa Neta, ia tidak menyangka gadis di boncengannya ini sebegitu ajaibnya.
"Kenapa lo? Kaget? Mantan lo itu temen organisasi gue waktu SMA, biar gue tebak? Dia Ketua OSIS, Right?"
"Iya, ko lo bisa akrab sama dia?" tanya Sena penasaran.
"Bisa aja, dia ramah ko," jawab Aura santai. Sena menggeleng takjub pada Aura, gadis ini benar-benar penuh kejutan.
****
"Vote dan komenmu sangat berarti untuk karyaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurasentris
Romance(Slow Update) Ini kisah tentang rasa yang tak pernah ada tetapi memaksa masuk tanpa mengetuk. Tentang logika akan cinta yang sebenernya hanya bualan biasa, yang hanya ada di setiap persimpangan kehidupan. Tentang persahabatan tanpa perasaan yang mus...