Maaf ya gais lama aku updatenya soalnya baru dapet ide wkwkwk. Untuk beberapa hari kedepan aku bakal update beberapa past buat kalian... 🙏🙏🙏
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Serena mendapat pesan dari Lucas. Namun saat itu ponselnya sedang di taruh di atas nakas, Serena memasak didapur tanpa membawa ponsel. Samuel datang membawa jas putihnya masuk kedalam kamar. " Non, ada Non Alexa di ruang tamu" jelas bibi. Serena terkejut kemudian melepas apronnya. Serena langsung menuju ruang tamu. " Ale!!" Ucap Serena bersemangat. Alexa menengok kebelakang melihat Serena yang berdiri tak jauh di belakangnya." Kamu sama Sam?" Tanya Serena kemudian. Alexa menganggukkan kepalanya. " Tadi kami tak sengaja bertemu, aku habis dari toko buku dan kakakmu memaksaku ikut pulang " Serena tersenyum senang akhirnya kakaknya itu bisa dekat dengan sahabatnya. " Ser, kakak keluar dulu kamu jangan pergi kemana-mana " Serena menghembuskan nafasnya, sikap hypernya mulai keluar.
" Iya, tapi ketemu didepan halte boleh? Nggak "
" Boleh asal nggak lama " jawab Samuel.
Alexa menepuk bahu Serena pelan, Serena hanya tersenyum saja. " aku pergi dulu " kata Alexa, Serena menganggukkan kepalanya paham. " Sam, jangan di apa-apain ya. Awas aja nanti kalau pulang-pulang dia nangis " Samuel tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh Serena laki-laki itu langsung pergi.
" Aku tau kamu suka kan sama dia Sam?? Semoga saja begitu aku senang melihat kalian berdua " Serena kembali ke dapur karena makanan yang dibuatnya belum selesai. Bibi memasukkan potongan daging kedalam sup yang dibuat majikanya tadi. " Yah!! Bibi biar aku saja yang buat sup, lebih baik bibi buat omelet sama smoothies " ujar Serena mengambil alih masakan didepanya.
Setelah berkutat dengan dapur akhirnya makanan pun siap, Serena sudah membersihkan dirinya dan dia menyiapkan makananya sendiri diatas piring. Bel, tiba-tiba berdering bibi yang tak jauh dari ruang tamu pun membukakan pintu rumah dan melihat siapa yang datang. " Siapa bi??" Bibi yang tadinya terbengong akhirnya menyadarkan lamunannya. " Ini non ada laki-laki yang mencari nona muda " kata bibi.
Serena berjalan kearah pintu dan melihat siapa yang datang. Laki-laki itu tersenyum lebar saat Serena datang. " Lucas!!" Ucap Serena dengan nada terkejut. Apa yang dilakukan lucas dirumahnya. " Kamu kenapa ke rumah bukanya kita nanti ya janjiannya " tanya Serena. Lucas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. " Non sebaiknya disuruh masuk saja " ujar bibi yang berada disamping Serena. " Masuk dulu " kata Serena menundukkan kepalanya.
Lucas mengikuti arah dimana Serena tuju. Mereka berdua duduk di meja makan, bibi menyiapkan makanan untuk Lucas. " Maaf pasti aku mengganggumu ya?" Tanya Lucas kemudian, dia merasa bersalah. " Hemm dikit, yaudah dimakan maaf ya dirumah hanya ada itu " ujar Serena dengan nada tidak enak. " Lagi-lagi aku merepotkanmu, terimakasih untuk makanananya " Mereka berdua makan dengan tenang, bibi hanya tersenyum lembut melihat nona muda dekat dengan seorang laki-laki.
" bibi sebaiknya makan juga aku akan cuci piring " kata Serena. Setelah makan Serena langsung membersihkan piring dan gelas yang sudah dipakainya. Lucas tersenyum melihat apa yang dilakukan Serena. Kemudia barulah Serena menemui Lucas diruang tamu. " ada apa?" Tanya Serena to the poin. " Begini, sebelumnya aku minta maaf karena mengganggumu, bisa tidak ikut denganku " Serena menghembuskan nafasnya dia tidak bisa keluar rumah janjinya tadi hanya bertemu saja.
" Jadi bagaimana?" Tanya Lucas lagi
" Tidak bisa aku sudah terlanjur izin hanya bertemu saja tidak keluar, bukanya kamu punya banyak teman kenapa harus mengajakku?"
" Aku yang izin ke kakakmu, masalahnya tidak ada yang mau keluar menolongku. Kalau pun ada aku nggak akan kesini " jelas Lucas. Serena mengambil ponselnya dan memberikan nomer Samuel padanya. Lucas tersenyum lembut laki-laki itu mengetik nomer kemudian segera menghubungi Samuel. Ada nada sambung disana tapi belum ada tanda-tanda diangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahayaku Alhambra (On going)
RomanceSetiap ukir yang terlukis di Alhambra, meyimpan sejarah yang sangat rumit. Seperti saat aku bertemu dan mengenalmu sangat rumit. Setiap bangunan ku susuri sepanjang Granada dan Cordova tapi mataku seolah hanya tertarik padamu. Padamu yang saat itu i...