part 2

59 5 0
                                    

  Kalo mau pergi ke kantin yaudah sana pergi, gak usah gangguin gue deh"dengan nada tinggi dan pergi meninggalkan Vira yang terduduk lemas

------------🌼🌼🌼🌼-------------

     Di aula sekolah Indri berlatih dance dengan sangat lincah bersama Lia, mereka memang sejak lama jadi teman dekat bagi Indri, Lia adalah cewek pintar dan di kenal dengan kepekaannya bagi Lia, Indri orang yang pemalu walaupun kepada orang yang di kenalnya.

    Suara musik menggema di dalam aula yang membuat suara sangat terdengar jelas dan membuat konsentrasi siapa saja di situ langsung pecah. Namun tidak begitu bagi Aulia, menurutnya suara yang keras itu biasa dan tidak menjadi penghalang untuk membuat konsentrasinya pecah karena Aulia sudah terbiasa dengan suara bising di dekatnya. Aulia memang di kenal  orang banyak karena sifatnya yang dingin kepada siapa pun. Tiba tiba saat Aulia mau mengakhiri novel yang ia baca, Nita datang sambil membawa novel yang sedari tadi ia baca dan duduk satu kursi bersama Aulia

"Lo sendiri?"tanya Nita

"Iya gue sendiri. Emang kenapa?"masih pada hasnya yang dingin pada siapapun

"Cuma mau tau aja"jawabnya sambil menggerakkan kakinya ke sana kemari

"Lo suka baca novel?" Aulia hanya diam dan Nita melanjutkan ucapannya

"Sejak kapan lo suka baca?" sambil menengok kesana kemari seperti mencari sesuatu

Aulia hanya menjawab dingin dan wajah datar
"Sejak kecil" Nita hanya mengangguk mengiakan

"Kalo gue suka sih baca, tapi kalo keseringan gue bisa pusing dan akhirnya mata gue jadi perih" jawabnya sambil memperhatikan Aulia yang masih bergulat dengan membaca novel di tangannya.

Seketika Aulia menjawab dengan nada tinggi
"Bodo amat, gue gak peduli" yang tentu saja membuat Nita terkejut setengah mati. Sungguh Aulia adalah cewek yang paling dingin dan wajah tanpa ekspresi, mendengar suara bising Indri dan Lia berlari menuju ke arah Aulia dan Nita berada

"Kalian kenapa?"tanya Lia secepat kilat

"Enggak ada apa apa kok" jawab Nita sambil membenarkan posisi duduknya yang terasa tidak enak itu

"Kalian gak ribut kan?" tanya Indri kepada Aulia. Aulia yang sudah lelah dengan semua ini pun akhirnya menggebrak meja dan membuat mereka terdiam kaku. Karena ucappan Aulia yang menyayat hati

"Well, kalian pergi deh, gak ada perlukan sama gue!" mereka hanya diam, kala melihat sisi galaknya Aulia yang jarang mereka lihat, Aulia pun pergi meninggalkan mereka, karena mereka hanya terdiam kaku.

Tiba tiba Lia berteriak dengan rasa percaya diri
"Gue resmi jadi haters lo ya" memang di sengaja bersuara dengan keras supaya menambahkan panas di ruangan itu

  Putri berjalan di sepanjang koridor kelas X IPA 3 dengan tatapan sinis yang tentu saja membuat anak IPA 3 menjadi ketakutan. Di tengah perjalanan Putri berpapasan dengan Lia sang ketua osis yang dikenal orang dengan kepekaannya. Putri hanya melirik Lia sekilas dan beralih menatap jalan di depan. Lia pun berdehem yang membuat Putri menengok ke belakang Putri mengangkat dagunya berniat menantang Lia

"Apa?"tanya Putri dengan dingin

"Apa kabar lo?" tanya Lia sejurus kemudian, Putri hanya diam dan memilih melanjutkan perjalanannya ke kelas, Lia bergumam pelan nyaris tak terdengar

"Itu cewek jutek amat ya"ucapnya sambil berjalan menuju ruangan osis

"Selamat pagi pak"sapa Lia kepada guru BK, yang ada di ruangan itu terlihat ada dua cowok yang sedang menghadap pak Irwan yang sedang mengomel panjang lebar

"Kalian itu ya, pergi kesekolah buat belajar atau mau bikin keributan?" tanya pak Irwan sambil memegang tongkat yang siap melayang ke mereka berdua

Regan dan Kevin hanya diam dan sama sekali tidak berkutik. Pak Irwan pun melanjutkan kalimatnya "nanti kalo besok besok kalian bikin onar lagi , kami tidak segan segan mengeluarkan kalian dari sekolah ini!" ancam pak Irwan dengan mata menyala nyala

"Yasudah kalo begitu sebagai hukuman, kalian bersihkan toilet cowok anak X IPA terus setelah itu berdiri menghadap tihang bendera sampe jam istirahat!" ucap pak Irwan dengan mengisyaratkan supaya mereka berdua keluar dari ruangan itu

"Spirit!"ucap Lia kepada Kevin dan Regan yang hanya dibalas mereka dengan senyum kecut. Lia sedari tadi berdiri diambang pintu kemudian masuk dan menanyakan apa yang harus ia kerjakan. Pak Irwan hanya ingin Lia mengawasi pekerjaan mereka sampai selesai hanya itu saja

"Baik pak!"ucap Lia kepada pak Irwan sambil tersenyum ramah

"O, iya satu lagi"ucap pak Irwan saat Lia ingin keluar ruangan itu. Spontan Lia pun refleks berhenti dan menengok  kebelakang dan segera menghadap pak Irwan

"Iya ada apa pak?" tanya Lia dengan gugup sambil meremas remas roknya

"Tolong nanti panggil semua anggota osis termasuk kamu sendiri, supaya nanti pulang sekolah agar bisa ke ruangan osis!" ucap pak Irwan sambil tersenyum

Jangan lupa vote, follow and coment

742 kata

SEVEN BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang