part 5

32 3 2
                                    

"Udah udah jangan ribut"ucap Putri kepada Aulia dan Dafi, mereka hanya diam

"Yaudah kalo gitu ke kelas sana udah mau masuk"ucap Iqbal sambil membawa Dafi kekelas. Aulia masih kesal menghentakkan kaki ketanah sambil pergi berlalu kekelas dan menggerutu tidak jelas

------🌸🌸🌸------- typo bertebaran:v

  Ruangan kelas terlihat sepi hanya 3 orang cewek yang duduk Di kursi masing masing sambil mengerjakan tugas dibuku latihan. Lalu 2 orang cowok memasuki ruangan dengan nafas memburu mereka duduk dikursi belakang sambil mengatur nafas. 1 orang cewek mendekati mereka

"Kalian kenapa?"tanya Anisa sambil memegang buku latihan, mereka hanya menatap Anisa sekilas dan memalingkan muka. Anisa pun mencoba bertanya sekali lagi berharap ada jawaban dari mereka, tetapi apa yang di harapkan tidak ada hasilnya mereka hanya diam dan tidak memperdulikan Anisa yang berada di dekat mereka bagaikan angin lalu.

  Anisa pun menyerah dan kembali duduk di kursinya. " mereka kenapa sih?"ucap Putri sambil duduk di depan Anisa

"Gak tau"jawab Anisa singkat

"Mungkin mereka lagi diputusin pacar, makanya galau" Anisa dan Putri pun tertawa dengan lolucon yang baru saja diucapkan Putri

  Kelas pun menjadi tidak hening lagi, melainkan suara tawa mereka berdua ke udara. Putri dan Anisa akhir akhir ini memang menjadi teman dekat atau dalam kata lain  adalah sahabat, entah bagaimana mereka bisa dekat sampai menjadi sahabat itu adalah hal langka karena menurut orang Putri dan Anisa tidak mempunyai teman, ketika ada yang mau menjadi teman mereka, mereka tidak mempedulikannya hanya sibuk dengan urusan masing masing

"Besok lo berangkat sama siapa?" tanya Putri tiba tiba saat mereka dikantin

"Enggak tau paling naik angkutan umum seperti biasa" sambil menyendokkan kuah bakso dna memakannya

"Gimana kalo kita berangkat bareng"sambil tersenyum lebar yang mengarah ke Anisa

"Boleh kalo lu mau" jawab Anisa yang tersenyum lebar, Putri mengangkat tangannya seperti mau mengajak tos, Anisa pun mengangkat tangannya dan tos dengan Putri sambil tersenyum lebar

"Yaudah kalo gitu besok gue jemput lo jam 06.00 kurang ok" Anisa pun mengangguk dan tertawa melihat tingkah konyol Putri, padahal Putri yang galak, dingin dan dikenal dengan ratu jutek bisa berubah drastis di saat berada di dekat Anisa

Selesai makan pun mereka bergegas kekelas karena udah mau masuk
"Cepetan Anisa" sambil menggenggam tangan Anisa dengan berlari

"Udah jangan lari capek" keluh Anisa dengan memegang dadanya dan merasa jantungnya udah mau copot, Putri pun menarik nafas panjang dan membantu Anisa berdiri

"Yaudah, kita jalan aja tapi jalannya harus cepet"sambil memegang bahu Anisa menguatkan dan melanjutkan perjalanan mereka kekelas yang berada paling ujung

  Rasanya udah hampir berabad abad mereka berjalan dan baru sampai dengan nafas yang tersengal sengal dan duduk di kursi depan kelas sambil melepas lelah "capek ya" ucap Anisa sambil mengibas ngibaskan tangan cari angin, padahal tidak ada angin yang di peroleh dari cara itu

  Putri hanya mengangguk sebagai respon, lalu melepas sepatu, Anisa juga melakukan hal yang serupa, tidak lama mereka duduk suara bel masuk kelas pun di bunyikan, murid murid berhamburan masuk ke kelas masing masing. Termasuk Putri dan Anisa yang masuk dengan nafas yang tak stabil

  Pelajaran sangat membosankan pun dimulai, Anisa dan Vira yang sejak tadi berbicara tidak sampai membuat ibu Laila, guru biologi memperhatikan mereka berdua

"Lo dari mana gue cariin di kelas tadi gak ada?"ucp Vira dengan berbisik

"Gue ke kantin sama Putri, emang kenapa?"tanya Anisa sambil melihat ibu Laila yang masih menjelaskan di depan

"Gue cuman mau nyontek matematika aja, boleh ya!"sambil mengerjapkan matanya dengan genit

  Anisa hampir tertawa karena biasanya Vira gak alay dan malah gak pernah nyontek sama orang baru kali ini "iya nanti gue contekin" jawab Anisa sambil memegang pulpennya, tanpa diduga sebuah penghapus melayang dan mendarat ke dahi Vira, rifleks Vira pun terkejut dan semua murid menghadap kedirinya

"Lagi ngomong apa?"tanya ibu Laila dengan suara yang menggelegar ttugasnya
Spontan semua murid langsung menghadap kedepan kala ibu Laila berbicara. Vira pun mengaduh kesakitan karena penghapus itu pas melayang kedahinya penghapus pun jatuh dan meninggal kan bekas noda hitam berbentuk persegi panjang seperti penghapus, Vira hanya diam sambil mengaduh dalam hati

"Yaudah kerjakan tugas halaman 130 dari 1-40 dikumpul hari ini"semua murid pun mengambil buku dan segera mengerjakan tugasnya


686 kata

Update lagii〃^▽^〃

Jangan lupa vote, follow,coment



 

SEVEN BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang