"Tolong nanti panggil semua anggota osis termasuk kamu sendiri, supaya nanti pulang sekolah agar bisa ke ruangan osis!" ucap pak Irwan sambil tersenyum
-----------🌸🌸🌸-----------
Ternyata tidak seperti yang dipikirkan Lia, entah soal apa. Lia pun bergegas menuju toilet cowok kelas X IPA yang berada paling ujung, Regan dan Kevin memang terkenal dengan kenakalannya yang mereka lakukan biasanya membuat onar, seringkali masuk BK, bahkan pernah di panggil orang tuanya. Tapi tetap saja mereka melakukan keselahan yang sama, kesalahan yang terjadi berulang kali
"Udah selesai?"tanya Lia kepada Kevin yang sedang membersihkan toilet yang kotor sambil mendengus keras keras
"Udah hampir mau selesai kok!" jawan Kevin dengan dingin
"Yaudah nanti kalo udah selesai kalian silahkan menikmati terik panas matahari yang menyengat dikulit, sambil hormat menghadap tiang bendera!" ucap Lia dengan senyum usil
"Iya gue juga tau kali" ucap Regan yang tiba tiba muncul dari sisi toilet sambil membawa ember yang berisikan air
"Gue cuman mengingatkan kalian berdua" jawab Lia sambil senyum penuh arti
"Dari pada lo ceramahin kita mending, lo pergi deh" usir Regan sambil bersiap melempar Lia dengan ujung pel
"Idihhh santai bosku"ucap Lia meledek Regan dan Kevin yang kena hukuman dari pak Irwan
"Makanya jangan banyah tingkah, kalo gak mau kena akibatnya"ucap Lia sambil berjalan dan berbelok di koridor kelas XI IPA 2
Panas matahari memang sangat menyengat pada hari itu, tapi mau tidak mau mereka harus melaksanakan hukuman itu. Regan dan Kevin mulai melangkah ketengah lapangan dan berhenti di dekat tiang bendera sambil hormat, waktu istirahat tersisa 2 menit lagi yang artinya hukuman mereka akan segera berakhir.
Saat bel istirahat berbunyi, pak Irwan berlari lari kecil menuju arah Regan dan Kevin "hukuman kalian sudah selesai, kalau begitu setelah ini silahkan pergi ke kantin dan masuk ke kelas jangan membolos, dan lain kali jangan di ulang lagi!" ujar pak Irwan sambil tersenyum, mereka pun menarik nafas lega, saat pak Irwan kembali ke kantor .Akhirnya hukuman selesai juga
Alunan musik terdengar jelas di aula, 2 orang cowok menggerakakan badan dengan lincah, seringan kapas dan selentur pegas. Dan 2 orang cewek sedang memperhatikan dan cekikikan tidak jelas seperti kuntilanak yang tidak pernah makan sate.
Dafi pun mendekati mereka berdua masih dengan nafas tersegal segal dan bertanya dengan intonasi tinggi "ngapain kalian ketawa"mereka pun berhenti menertawakan Dafi dan Juna
"Emang salah?"ucap Vira sambil maju satu langkah Dafi juga melakukan hal serupa sambil mengepalkan tangan
"Salah lah" jawab Dafi sambil menatap tajam ke arah Vira. Dafi yang tidak bisa mengontrol emosinya pun terpancing emosi. Melihat Dafi sewot Vira melanjutkan ucapannya
"Lah mulut mulut gue juga, ngapain lo yang sewot"ucap Vira sambil mengangkat dagu menantang
"Seharusnya kalian itu ngeliatin aja, bukannya cekikikan gak jelas kaya tadi"ucap Dafi sambil menenang kan dirinya. Namun jawaban Vira yang sukses membuatnya, menatap dengan tajam kearah Vira
"Emang salah kami ketawa, lagian ketawa itukan gak dilarang emang ada peraturan negara yang melarang orang buat ketawa? Gak ada kan, makanya lo diem aja. Kalo kami ketawa lo juga pernah ketawakan, jadi lo jangan banyak bacot"ucap Vira hendak berbalik meninggalkan Dafi dan Juna, namun belum sempat berbalik Dafi langsung menjambak rambut Vira dengan keras yang membuat cewek itu mengaduh
"Eh anjir, sakit tau gak"
"Rasain lo, emang siapa yang bacot hah"ucap Dafi dengan kesal yang masih menjambak rambut Vira, Vira hanya bisa pasrah dan menerima kemarahan Dafi. Juna sedari tadi hanya diam melihat perdebatan antara Dafi vs Vira yang gak ada kelar kelarnya, dan akhirnya Juna pun mengangkat suara
"Woi, udah cukup"ujarnya bersuara dengan nada tinggi, sambil menarim Dafi menjauh dari Vira
Vira pun menyisir rambutnya dengan tangan berniat merapikan rambutnya yang baru saja dijambak Dafi "lo itu ya, kayak gak ada perasaan aja pake acara jambak rambut gue segala, sakit tau"ucapnya sambil menatap Dafi kesal
"Bodo amat gue gak peduli"jawab Dafi ketua sambil melipatkan tangan di dada, Vira yang sangat kesal dengan Dafi akhirnya mengajak Anisa pergu dari sana, namun sebelum itu Vira masih sempat sempatnya menginjak kaki Dafi dengan sangat keras, yang membuat cowok itu mengaduh kesakitan
"Rasain lo, emang enak?"sambil menunjukkan senyum termanis dan berlalu meninggal kan Dafi dan Juna di aula, sambil mengomel di sepanjang jalan soal tindakan Dafi tadi.
697
Hallo guys aghu update lagii
Jangan lupa di vote, coment, and follow(˘•ω•˘)ง
Kalo typo mohon dimaklumi
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN BAD GIRL
Ficção AdolescenteAnisa , Putri , Aulia , Lia , Indri , Vira dan Nita. Sebenarnya bukan teman , hanya saja setelah kejadian yang menimpa Indri , mereka semua jadi SAHABAT. Masalah apakah yang terjadi pada Indri? Sehingga membuat mereka jadi SAHABAT. Dan masalah masal...