part 8

19 2 0
                                    

Setelah hampir 10 menit mereka sampai dirumah Indri, satpam yanf jaga pos langsung membuka gerbang karena mobil Vira memasuki halaman rumah. Amel (ibunya Indri) bingung ada mobil yang memasuki halaman rumahnya padahal jam pulang Hendra (ayahnya Indri) 3 jam lagi. Amel pun keluar rumah sambil melihat siapa yang datang. Pintu mobil pun dibuka terlihat 2 bodygoard keluar sambil membawa Indri yang memakai kursi roda

______typo bertebar:v_______

 
   Amel menghampiri anak semata wayangnya dan memeluk Indri dengan erat

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Amel yang masih memeluk putrinya dengan berlinang air mata

"Indri gak kenapa napa kok ma" sambil melepaskan pelukan ibunya dan beralih menggenggam tangannya. Indri berusaha meyakinkan Amel bahwa dia baik baik saja

"Apanya yang gak kenapa napa, ini kenapa muka kamu lebam bekas pukulan. Siapa yang ngelakuinnya?" Sambil berdiri memandang Vira dan Nita yang hanya diam sejak tadi

"Anak saya kenapa?" Sambil menunjuk ke arah Indri. Vira pun melihat bahwa Indri mengisyaratkan supaya jangan memberitahu ibunya soal kejadian tadi.

"Saya gak tau tante, yang saya tau Indri pingsan dan dibawa ke UKS itu saja" sambil berusaha meyakinkan Amel bahwa dirinya tidak tau.

Nita menyikut lengan Vira
"Kenapa lo bohong sama mamanya Indri?" Berbicara dengan volume kecil

"Gue gak bohong, Indri tadi memang pingsan kan?" Dengan senyuman di bibirnya yang membuat Nita mual

"Biasa aja senyumnya gak usah kayak gitu" sambil melipat tangan di dada

"Menurut gue senyum gue biasa biasa aja" dengan sikap yang biasa biasa saja, Nita menepuk kan tangannya ke dahinya sendiri. Vira yang melihatnya langsung geleng geleng kepala

Amel pun menghampiri mereka kembali dengan tersenyum ramah

"Terima kasih ya sudah mau mengantarkan putri saya pulang kerumah" sambil memegang tangan Vira dan Nita masih dengan senyum ramahnya

"Iya sama sama tante" ucap Nita dan Vira bersamaan

"Ya sudah kami pamit dulu ya tante, dah Indri" sambil melambaikan tangan ke arah Indri dengan senyuman.

  Nita dan Vira memasuki mobil yang juga diikuti 2 bodyguard yang slalu menjaga Vira kemanapun cewek itu pergi, mereka pun sampai di sekolah dengan selamat padahal di jalan tadi sopir yang mengendarai mobil hampir menabrak orang yang menyebrang di jalan, tapi untungnya sopir segera mengerem mendadak sehingga tak terjadi kecelakaan

  Vira dan Nita mulai berjalan menuju ruangan osis

"Emang kenapa ya Lisa ngelakuin ini ke Indri?" Tanya Nita sambil berjalan

"Nanya ama gue, gue aja gak tau kenapa bisa kayak gini" sahut Vira dengan menatap sekeliling, tiba tiba matanya memperhatikan cewek yang di kawal dua orang di belakangnya.

  Vira dan Nita membulatkan mata itu kan Lisa, cewek yang hendak mencelakai Indri dibawa menuju ruangan osis, belum sampai diruangan osis seseorang mencekat langkahnya

"Urusan kita belum selesai ya" ucap Putri sambil menggenggam tangan Lisa dengan keras sampai Lisa meringgis kesakitan. Lisa hanya diam dan Putri melanjutkan kalimatnya

"Kenapa lo ngelakuin ini ke Indri?" Sambil menatap tajam ke arah Lisa.

  Lisa menjawab dengan enteng merasa tanpa beban

"Dia emang pantes dapetin itu" sambil balik menatap tajam Putri

"Emang salah Indri apa sama lo" sambil berkacak pinggang dengan wajah marah

"Salah Indri ke gue, lo mau ta? Dengerin, karena dia ngerebut Lia dari gue" dengan intonasi yang meninggi dan penekanan pada setiap kalimatnya , Putri mengerutkan kening tidak mengerti dengan ucapan  Lisa dan apa yang baru di dengarnya

"Dia ngerebut Lia dari gue"

"Maksudnya Indri ngerebut Lia dari lo?" Tanya Putri dengan keheranan yang menjadi jadi.

"Ia dia ngerebut Lia dari gue" dengan tangan yang mengepal karena marah.

"Bukannya Indri yang temenan sama Lia, Lia nya sendiri yang mau temenan sama Indri, bukan Indri yang ngerebut Lia dari lo" sambil menunjuk Lisa dengan tatapan sinis. Vira dan Nita yang melihat Putri belum beranjak dari sana pun langsung menghampiri mereka

"Ini lagi ngapain?" Tanya Vira dengan heran

"Ini gue lagi cari penjelasan,kenapa dia ingin membunuh Putri, ternyata karena hal sepele mau ngerebut nyawa orang" masih dengan tatapan sinisnya

"Lo kenapa sih mau membunuh Indri?"tanya Nita sambil melangkah mendekati Lisa. Lisa hanya diam sambil berlalu meninggalkan mereka bertiga, mereka bertiga hanya termangu melihat Lisa di bawa keruangan osis dan langsung mengikuti keruangan osis

Di dalam ruangan.

"Apa masalah kamu sama Indri?"tanya Bapak Kepala sekolah (Zainal) Lisa hanya diam sambil memaikan ujung rambutnya

"Bicara jangan diam saja!"memukul meja dengan keras sampai semua orang yang berada diruangan kaget

"Saya bilang bicara!" dengan intonasi meninggi

"Saya gak salah pak" dengan nada tinggi dan nafas memburu

"Kalo kamu gak salah,kenapa kamu berusaha membunuh Indri, kamu tau jika masyarakat di luar sana tau kejahatan kamu. Sekolah ini akan tercemar nama baiknya padahal butuh bertahun tahun untuk membuat sekolah ini maju dan sekarang kamu akan menjatuhkannya dengan sangat mudah, untuk menutup ini semua kami terpaksa akan mengeluarkan kamu dari sekolah ini, silahkan pergi!" Semua mata tertuju pada pak Zainal termasuk Lisa yang langsung tak percaya bahwa dirinya dikeluarkan dari sekolah.

"Bapak bercanda kan pak?" Tanya Lisa dengan menangis, bapak sekolah pun meninggalkan ruangan osis. Lisa pun terduduk dengan lemas bahkan nyaris tak terdengar suara tangisnya hanya mengeluarkan air mata

"Lo yang sabar ya Sa" mereka semua mendekati Lisa sambil memegang pundak cewek itu menguatkan, Lisa pun mengambil tasnya yang tergeletak di dekatnya sambil menggendongnya di bahu dan berlalu pergi dari sekolah, dengan mata yang memerah.








853 kata

Akhirnya aku update lagi hehe
Jangan lupa di vote yaa yang baek follow

Yang baek dan tidak sombhong:v follow ig aku @putriagatha196 dan @fvnkagth

Ok babay insyaAllah aghu akan update lagi;')

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEVEN BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang