Perihal malam ini.
Kurasa rindu ini memuncak.
Kurasa rindu ini membabi buta.
Kurasa aku ingin mendekap.
Kurasa aku ingin merabah.
Ku ingin membasahi pipi.Tak bisakah kau berhenti sejenak.
Tak bisakah kau mendekapku.
Tak bisakah kita bertatap muka.
Tak bisakah kau mengerti.
Perjumpaan kita adalah rumus aljabar yang tidak mudah dimengerti.Jika kita adalah rumus vektor.
Kurasa saat ini kita dua garis yang lurus.
Bukan parabola.
Bukan berpotongan.
Apalagi bersilangan.Kita didua kubuh saat ini.
Ku pikir, kita menilai sama tentang perjumpaan.
Nyatanya, perjumpaan bagimu tidaklah harus.
Kurasa hanya aku yang gelisah malam ini.
Maafkan aku, penilaianku kita akan semakin jarang bertemu kedepan.
Jika saat ini bagimu pertemuan tak harus.
Aku tak paham lagi perihal kedepan.Aku hanya bisa menyemogakan.
Semoga kita segera bertemu.
Semoga kau mengerti.
Semoga kita baik baik saja.
Karena aku tahu.
Aku belum menjadi terutama untukmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rahasia Hati
PoetryAda masa dimana mulut tak dapat berkata.. Namun hati ingin berucap.. Ada kala senja tersenyum lebar.. Namun menyimpan luka yang dalam..