Part IV

400 4 0
                                    

Syila yang sedang asik-asik duduk di taman. eh, malah datang si kucrut Rian.

Ya, dia tetangganya  Syila yang cuma berbeda blok dari rumahnya.

Syila mengenal Rian dari SD. Wajar saja Syila hapal sangat dengan sifat menyebalkannya itu.

Sesampainya dirumah Syila disuguhin kejahilan Abangnya yang  baru keluar dari kamarnya dengan keadaan baju kusut plus dengan tampangya juga. Syila sudah menebak pasti  abangnya tidur dikamarnya lagi. Dan pastinya kamarnya sudah kaya kapal pecah, dia kan kalau tidur grasak-grusuk. Sumpah makin menambah ancur aja mood-nya.

...

TEETTT

Suara bell tanda masuk istirahat kedua telah kelar

"Selamat siang anak-anak" sapa guru. -Pak Rendra- ketika memasuki kelas XII IPS3

Di suasana panas terik begini mungkin matahari lagi berbahagia makanya terik bangettt .. Cocok dah jemur baju, langsung kering.

lebih enak begini tuh dipakai untuk santai-santai atau tidur siang bukan untuk belajar yang ada otak ngebul dan lama-lama yang ada tertidur dikelas. Menurut pemikiran Ashyila sih

Dari pada mendengar ocehan guru yang menurutnya tak jelas. mending mendengar musik. Pikirnya.

Syila pun memasangkan headset ditelinganya agar tidak terlalu suntuk, lalu melepaskan ikat tali rambutnya lalu menggerainya untuk menutupi headset ditelinganya.

"Siang pak" jawab murid-murid serempak sekelas. Terdengar suara sayup-sayup di telinga Syila sepertinya menjawab salam Pak Rendra.

"Oke. sebelum memulai pelajaran. tolong kumpulkan tugas kalian" terang Rendra sebelum memulai pelajarannya. "Dan siapa ketua kelasnya" Tanya Rendra yang belum tahu ketua kelas ini pada muridnya.

"heh" bisik Flo menyenggol Syila yang sedang menelungkupkan wajahnya di balik tangan yang bersedekap dimeja.

"apaan si" jawab Syila yang merasa manusia disebelahnya menyenggol dia.

"Itu di panggil Pak Rendra oneng"

Syila terkesiap lalu terduduk tegak "Apaan" tanya Syila tanpa melepas headset ditelinganya.

"itu" tunjuk Flo dengan bibirnya.

"iya Pak" tanya Syila pada gurunya yang sedang duduk dibangku kebangsaannya.

"Serahkan tugas teman-temanmu kepada saya" ujarnya tanpa mengalihkan matanya dari buku yang di pegangnya.

"WOY MANA BUKU KALIAN, KUMPILIN KE GUE" teriak Syila  toa lalu beranjak dari kursi berjalan dengan ogah-ogahan sambil melepas headset dan memasukan ke saku rok nya.

"Ni Pak" Syila menyodorkan buku-buku tugas temannya, yang di angguki oleh Rendra tanpa melihat pada Syila yang melengos pergi menuju bangkunya.

"Sepertinya ada yang kurang  jumlah buku dengan di agenda absen kehadiran, berbeda" Tanya Rendra merasa ada yang tidak mengumpulkan."Siapa yang belum mengumpulkan"

Flo yang melihat Syila yang sudah duduk  disampingnya bertanya "lo udah kumpulin belom"

"Tugas apasih" memang sedari tadi ia bingung, emang ada tugas ya? pikir Syila.

"itu yang lo kumpulin Ashyila odong" ucap Flo gemas sendiri dengan sobatnya yang lagi Lola -loadinglama-

"Oh pantes. gue bingung daritadi" Syila hanya menyengir polos, Mungkin efek dia mengantuk.

"Saya Pak" ucap Syila seraya mengangkat tangan.

"Mana tugasmu"

"Lupa saya Pak" ujar Syila menyengir bego. Sumpah dia lupa banget dengan tugas ini.

Tapi memang dia keseringan lupa dengan tugas yang di kerjakan dirumah. Bagi Syila sekolah-sekolah, rumah-rumah. Kalau ada tugas ya dikerjaan di sekolah saja makanya ia sering pulang telat, karena mengerjakan tugas dulu. Kalau setibanya dirumah dia tak sudi belajar, baginya dirumah ya untuk santai dan tak mau mengingat pelajaran, karena dia sudah muak belajar terus sepanjang hari. Cukup disekolah saja dia belajar dengan waktu 7 jam. Jangan ditambah-tambah. Okey.

"Saya tidak menerima murid males dan lalai dengan tugas yang saya berikan" ucap Rendra dengan tegas menatap semua murid lainnya.

"Trus gimana dong Pak saya lupa" Rendra geram melihat murid dihadapannya ini dengan santai menjawab kalau dia tidak mengerjakan. Seakan tak menyesal sama sekali seperti sudah biasa dengan ucapan kata 'lupa'

"Berarti kamu dihukum, saya tidak menolerir murid malas yang tidak mengerjakan tugas dari saya. Lebih baik kamu lari Lapangan sebanyak 3x. cepat"

"tapi kan panas Pak" ucap Syila nawar. gila aja panas kaya begini disuruh lari ditengah lapang dengan matahari yang sedang berbahagia dengan cahaya panasnya. dijamin jemur kerupuk sejam langsung gosong dah. Piker Syila kesal. Somplak tuh guru. nyari ribut ini namanya.

"tidak ada protes. cepat" Tegas Rendra sedikit membuat nada galak dan menatapnya tajam. gile tuh guru sangar juga. Batin Syila merengut takut.

"siapa lagi yang tidak mengerjakan dan KELUAR" Lanjutnya.

dengan berat hati Syila keluar dari kelasnya. Merasa tidak ikhlas ia dihukum seperti ini. sambil berlari menuju lapangan. Mulutnya tak berhenti sedetik pun mengutuk gurunya itu.

"Lah, lah, dua kucrut kenapa ngikutin gue" oceh Syila mengerukan dahi, ketika ia menengok ke belakang ternyata ada juga yang dihukum selain dirinya toh,

Syila memperlambat langkah larinya untuk mempersejajarkan dengan dua kucrut, julukan temannya yang menyebalkan menurut Syila.

"Heh ngapain ngikutin gue. nge-Fans lo ke gue" Tanya Syila tiba-tiba setelah bersejajar larinya dengan temannya itu.

"Najeess, ya sama kaya lo lah" jawab seseorang yang tepat disebelah Syila -Dio-

"Lah lo juga sama" tanya syila pada seseorang yang di sebelah Dio -Rian-

"Ya apa lagi lah. kurang kerjaan banget ngikutin lo panas-panas gini" Ucap Rian sebal melirik sinis pada Syila dengan tuduhan yang ga banget piker Rian.

"Oh yakale kan lo beneran Fans ke gue" jawab Syila diiringi tawa geli dengan omongan yang terlalu narsis itu.

"Mau bangettt apa" sahut Dio dengan ogah-ogahan.

Merekapun berlari memutari lapangan dengan bercanda, tertawa, hingga dorong-dorong pun terjadi. Setelah mengelilingi lapangan sebanyak tiga putaran. Mereka beristirahat dipinggiran lapang dengan duduk selonjoran, mereka tidak takut sama sekali dengan panas yang bisa bikin kulit hitam seketika atau celana kotor, meraka duduk tanpa alas.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata memperhatikan dengan pandangan datar tanpa ekspresi.

---

"Bu Air dingin botolnya tiga" teriak Dio.

Saat ini mereka sedang di kantin. memutuskan untuk bolos daripada kembali ke kelas dan dijamin tidak akan konsentrasi jika belajar dengan keadaan lusuh, keringatan dan capek tentunya. males juga kali.

"iya mas" sahut Bu Pinem salah satu warung makanan terdekat meja yang di duduki mereka.

"Gilaa capek banget gue. Gosong ini mah badan-" seru Syila sebal sambil nyeka keringatnya.

"Halah, lebay lu" sela Rian memotong ucapan Syila yang lebay itu

Syila memberengut sebal "Rese lo, emang iya kali"

"Jangan balik dulu ye sebelum Bel pulang" ucap Rian tak menanggapi sahutan Syila seraya menenggak minumannya hingga tandas tak besisa. Syila dan Dio hanya mengangguk menanggapi ucapan Rian.

###

comeback to cerita gaje dan ngawur :D
- just share -

AshyilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang