2nd Campign : Orang yang dikagumi.

16 3 0
                                    

Pak guru : Ichinomiya-san. Aku ingin perlu bantuanmu...

Urgh... kali ini apa? Semoga bukan hal yang merepotkan untukku.

Aku berjalan mendekati guruku. Di sampingnya ada Nadeshiko yang melihatku sambil tersenyum.  Apa jangan-jangan ia ingin aku memandunya berkeliling sekolah?

Pak guru : Karena dia baru di sini, bapak ingin kamu memandu dia berkeliling sekolah.

Tuh 'kan bener.

Asumu : tapi, aku jarang hadir ke sekolah, kalau mau nyuruh orang 'kan bisa sama yang lain?

Pak guru : Sebenarnya dia yang minta.

Asumu : eh?

Pak guru : *senyum* ga perlu khawatir! Saya punya petanya, kok!

Asumu : Bapak mau maksa saya, ya? Lagian kasih aja tuh peta!

Pak guru : *bisik* anggap saja ini hukuman dari bapak karena bolos terus.

Asumu : *wajah melas* Baik, Baiklah...

Akhirnya aku mengambil peta yang di berikan oleh pak guru. Lalu aku pergi meninggalkan kelas dan membawa siswi baru ini berkeliling.

*
Di lorong sekolah, entah mengapa para gadis di sekitar melihatku dengan ekspresi kagum, senang, ada yang "wah" dan bahkan ada yang tersenyum padaku. Aku ga suka dengan situasi ini, aku berusaha untuk mengabaikan situasi sekitar dan berfokus pada tugasku saja.

Tapi, meskipun pak guru memberikanku peta, sebenarnya aku hanya pura-pura ga tau aja. Mana mungkin orang yang udah belajar di sekolah ini selama setahun ga tau tempat.

Kantin, koperasi, gedung olahraga dan tempat penting lainnya. Dengan tenang aku menunjukan lokasi-lokasi penting bersama murid pindahan.

Akhirnya kami sampai di tujuan terakhir, yaitu kantin.

Asumu : ... Itu saja yang kutahu. Ada pertanyaan?

Nadeshiko : di sini ada klub pencinta alam, ga?

Asumu : *menggaruk kepala* hm? Ada, kok. Kalau ga salah di sini ada klub mendaki sama klub Aktivitas Ruang Terbuka, pilih yang mana--

Nadeshiko : klub Aktivitas Ruang Terbuka!

Gadis ini semangatnya tinggi amat. Dari pilihannya apa jangan-jangan dia suka berkemah?

Asumu : lebih suka yang santai daripada kekuatan, ya...

Secara ga sengaja aku pun tersenyum. Habisnya ini pertama kalinya ada orang selain aku yang suka berkemah meskipun aku melakukannya sambil kerja, mengingat menjadi murid seorang Oni yang mencari Makamou di beberapa tempat.

Nadeshiko : Ichinomiya-san?

Asumu : Oh, maaf-- kau ingat gedung lain di lapangan bukan? Naik ke lantai dua, ruangan nya ada di ujung.

Nadeshiko : Makasih banyak, Ichinomiya-san!

Gadis itu tersenyum padaku. Tapi, aku penasaran kenapa ia tertarik dengan klub Aktivitas Ruang Terbuka.

Asumu : kamu suka berkemah, ya?

Nadeshiko : *mengangguk dan senyum* sangat suka! Tapi aku baru aja di mulai, sih. Hehehe...

Asumu : baru dimulai? Apa maksudnya?

Gadis itu bercerita, semua berawal ketika ia berada di danau Motosu. Ia pergi ke sana dengan sepedanya untuk melihat gunung Fuji dari dekat.

Tapi karena kecapekan ia pun tertidur sampai malam tiba, memangnya dia beruang?

Saat itu ia bertemu seorang gadis misterius yang tengah berkemah di pinggir danau Motosu. Gadis itu menolongnya dan membuatkannya rame untuknya.

Nadeshiko : ...pemandangan gunung Fuji di malam hari sangat indah, lho!

Asumu : Jadi itu alasanmu kenapa kau tertarik dengan Outdoor, ya? Terus kau ingin bergabung?

Nadeshiko : Aku boleh gabung, nih?!

Asumu : tergantung ketua di sana, sih.

Malahan malah terbantu. Kudengar klub itu hanya memiliki 2 anggota di sana.

Kurasa tidak ada yang perlu kulakukan sekarang. Semua tugas juga udah selesai, aku pengen cepat-cepat pergi dari sekolah ini sebelum gadis-gadis di sini mulai mengangguku lagi.

Asumu : kalau gitu udah nih jalan-jalannya?

Nadeshiko : Iya, sekali lagi Makasih, Ichinomiya-san

Asumu : kau boleh memanggilku Asumu.  Kalau sudah aku mau pergi dulu.

Aku berbalik sambil melambaikan tangan kepada gadis itu. Akhirnya aku bisa terlepas dari tugasku sekarang.

*

Jam pulang sekolah, jika aku tidak di panggil sama Hibiki-san, biasanya aku pergi ke tempat yang paling tenang di sekolah.

Tempat itu adalah perpustakaan, tempat yang jarang di kunjungi oleh siapapun ketika ujian sekolah masih jauh.

Ketika di perjalanan menuju ke perpustakaan, gadis-gadis di sekitarku selalu menyapaku. Tapi aku mengabaikan mereka. Mau disapa atau tidak hasilnya tetap sama, mereka bukannya takut atau kesal, malah semakin kagum karena sifatku.

Menjadi populer membuat hidupku selalu tak tenang. Tapi, waktu itu aku bertemu Hibiki-san di sebuah pulau dimana kerabatku tinggal. Orang itu membawaku ke dunia yang tak biasa namun menenangkan sekaligus menegangkan.

Dia adalah seorang Oni yang melindungi orang-orang dari monster yang mengganggu warga sekitar. Meskipun aku mempunyai sifat yang dingin, tapi aku mengagumi seorang pahlawan sepertinya sejak kecil. Ia mengingatkanku pada acara super hero yang ku tonton waktu masih kecil.

Menjadi muridnya tidaklah mudah, butuh beberapa bulan sampai Hibiki-san menerimaku sebagai muridnya.

Akhirnya aku sampai di perpustakaan, rasanya sudah lama aku tak berkunjung ke sini sejak aku menjadi muridnya Hibiki-san. Aku datang ke sini karena temanku memanggilku ke tempat itu.

Ongeki CampTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang