. ⋆ . .
˚ ˚ . ·
. * ⋆ * * .
˚ · ⋆
. ˚ · . +⠀⠀⠀⠀Belakangan ini, setiap sepulang sekolah Sooyoung maupun Taehyung selalu terjebak hujan ditengah-tengah perjalanan.
Biasanya kalau dapat tempat yang bagus, mereka akan berakhir menunggu hujan reda di cafe. Atau kalau lagi sial, mereka akan berhenti di etalase kios yang sudah tutup. Seperti sekarang ini, dan Sooyoung benci itu lebih dari apapun.
Bayang-bayang kasur yang empuk hilang entah kemana. Terjebak hujan dengan suhu yang dingin adalah mimpi buruk. Melihat cuaca yang kian menggelap seakan memperparah suasana hati gadis itu. Kendati karna sebenarnya Sooyoung benci menunggu sesuatu yang gak pasti.
Sekarang hujan masih selebat tadi. Gak ada tanda-tanda akan berhenti dengan cepat. Entah sampai kapan mereka harus terjebak disini.
Sooyoung melirik kearah Taehyung disamping kanannya lalu menoleh kearah motor sang pacar yang berada disebelah kirinya. Siti Fatonah, nama itu yang Taehyung sematkan pada motor matic kesayangannya.
Bibir gadis itu lantas mendecih, Sooyoung sudah sering kali merengek pada Taehyung untuk berangkat menggunakan mobil namun pemuda itu selalu berkilah dan berakhir gak mau menuruti kemauannya.
Setiap kali Sooyoung meminta. Taehyung akan selalu menjawab dengan berbagai alasan penolakan. Bikin jalan penuh lah, macet lah, bisa telat lah, gak keburu lah, bahkan saat tadi pagi Sooyoung membujuknya, pemuda itu berkata;
"Gak mau, entar kamu gak meluk aku pas dijalan."
Ada aja alasannya.
Sooyoung yang bosan lantas menghela nafas sekali lagi. Memilih sedikit mendekati hujan yang berjatuhan didepannya.
Dalam diam pemuda yang berada disampingnya mengamati pergerakannya. Ujung ekor mata Taehyung melirik kearah Sooyoung yang sedang menjulurkan tangannya kedepan, menampung air hujan dengan sebelah tangannya.
Taehyung kemudian beringsut. Menarik tangan Sooyoung yang satunya untuk bergerak mundur kebelakang saat hujan perlahan mulai melebat.
Tangan itu mengantongi tangan Sooyoung lalu dimasukkan kedalam saku jaket yang ia kenakan. Telapak tangan sang kekasih mendingin, telinganya juga sempat memerah menahan dingin.
"Ck kan!" Sooyoung mendecak, sempat menghentakan kaki ke lantai sebelum beringsut lebih dekat ke sisi badan Taehyung. "Makin deras, kan, hujannya!"
Suaranya sedikit dikencangkan. Dan Taehyung cukup paham untuk tau ada nada sindiran yang Sooyoung sematkan untuknya. Karna pemuda itu sendiripun tau, kekasihnya benci terjebak hujan ditengah jalan.
"Kamu tau gak? Kamu itu kayak hujan deras."
Sooyoung menyipitkan mata. Menoleh dan mendongak menatapi Taehyung yang kebetulan juga menatapnya. Mata sang dara berkedip-kedip beberapa kali selagi sang puan menanti responnya.
"Apa emang?"
"Bikin aku gak bisa kemana-mana."
╰──༄ ‧₊˚──────ᴊᴇᴜɴᴇssᴇ─────── ❨ ༊ ❩
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeunesse
Conto❝Sayang aku ke kamu tuh kayak main tense. Past, present and future.❞ ᱸᱹ༊⇝1st Book : Jurnal Yungyoung ᱸᱹ༊⇝2nd Book : Jeunesse ╰──༄ ‧₊˚─────ᴊᴇᴜɴᴇssᴇ────────── ❨ ༊ ❩ ⃟ ͡. ⸙. Started: O3 ╱ 12 ╱ 2O19 ⃟ ͡. ⸙. Ended: -