Saint memutar mutar tubuhnya, kamar yang di berikan ae lebih dari sempurna dengan penataan cahaya biru yang pas membuatnya seolah berada di dalam laut, bathub dengan air hangat juga berbagai macam boneka berukuran besar diatas kasur dan semua yang di bayangkan saint bahkan jauh lebih baik yang ia bayangkan berada disini
"berapa?"
"?"
"aku harus membayar berapa untuk kamar ini?" tanyanya pada ae yang masih bersandar di pintu dengan tangan di saku celana
"....."
saint memajukan bibirnya saat ae diam dan menatapnya lurus
"ah aku pikir kau sangat kaya, apa kau tengkulak emas? memiliki tambang baja? aaahhh kau pasti keturunan raja inggris atau semacamnya bisa jadi kau adalah anak haram dari bill gates" ae diam, matanya menatap saint nanar bukan karna ucapannya namun kata kata yang saint lontarkan
"apa Ae tengkulak emas? memiliki tambang baja? apa ae merupakan keturunan dari ratu inggris? atau ae adik dari pemilik facebook dan instagram?"
Pete, kalimat yang di gunakan saint untuk menanyakan statusnya sama persis dengan yang pete gunakan dulu saat pertama kali ae membawa pete kerumahnya setelah malam insiden penembakan itu
"tidak tidak, kau lebih cocok menjadi rentenir atau gembong nark-"
"mafia, aku seorang mafia" jawab ae lalu pergi meninggalkan saint sendirian di dalam kamar yang luasnya bukan main
"mafia? KEREN! ini akan menjadi seperti kisah di novel jika kami bersama, bayangkan seorang aktor terkenal bersama seorang mafia kaya raya" saint terkikik sendiri, tubuhnya berguling kesana kemari diatas ranjang king size hingga menjatuhkan beberapa boneka disana.
~
~
Paginya pete tidak menemukan ae dimanapun, ia berjalan mengelilingi rumah dengan bathrobe putih juga roti bakar berlapis daging di tangannya, setiap langkah ia selalu takjub dengan design juga harga yang saint perkirakan tak terbayang hanya untuk satu hiasan kecil dinding. Saint cukup lama berkeliling hingga ia merasa beberapa pasang mata menatapnya, dua anak kecil menatapnya dari atas dengan pandangan berbeda, yang lebih kecil terlihat menangis tanpa suara sementara yang lebih besar menatapnya dengan pandangan kerinduan
"siapa mereka?" tanya saint pada seorang pelayan
"Dean dan In, mereka anak anak ketua" saint mengangguk, ia tak pernah cocok dengan anak anak terutama anak lelaki karna menurut saint mereka merepotkan dengan tangisan juga rengekan. Dulu sekali saint pernah menjadi pemandu program untuk anak anak dan setiap harinya ia selalu minum obat sakit kepala akibat tangisan dan rengekan mereka
Tapi, untuk kali ini entah bagaimana saint merasa ingin memeluk dan melindungi mereka, saint merasa ingin menghapus air mata itu dan menggati tatapannya dengan tatapan lain, namun sebelum saint melangkah lebih dekat Sammy mencegatnya
"ingin mendengar cerita?" tanyanya dengan senyum mencurigakan.
"Dulu sekali, ketua kami tidak sedingin ini, ia kejam hanya jika berada diluar rumah namun sehangat mentari saat berada di dalam" Sammy memulai ceritanya saat mereka sampai pada gaebo belakang
"Pete, sosok yang mampu mengubah ketua kami tinggal disini dan menjadi ratu di rumah ini. Kehidupan ketua sempurna saat pete hamil, terlebih saat tahu anak mereka adalah kembar" saint menepuk tangannya saat roti bakar yang ia makan sepenuhnya habis, ia duduk dan mendengarkan cerita sammy
KAMU SEDANG MEMBACA
(Season 2) The Noir Dans L'Ocean
Fantasy7 tahun setelah kepergian sang istri untuk selama lamanya di ruang persalinan sang Mafia penakluk laut hitam kian bengis setiap harinya, setelah Pete pergi seolah hidupnya lenyap meskipun dua malaikat mungil kecil selalu menghibur namun sosok Ae mas...