la foudre

1.8K 251 89
                                    

Malam itu saint menggigit apelnya dengan tatapan kosong di depan kaca meja rias, lampunya ia biarkan menyala meski jam sudah menunjukan pukul 11.00 hampir tengah malam

"apa aku sangat buruk?" sejak sejam yang lalu saint terus menanyakan hal yang sama pada dirinya sendiri di kaca

"dia menolaku? astaga yang benar saja!"

FLASBACK

"bagaimana?"

"........."

"ck pria ini, aku bertanya padamu bagaimana ideku tentang perjanjian itu?''

"lupakan itu dan jadilah tamu yang baik dirumaku" setelanya ae pergi meninggalkan saint yang menatapnya tak percaya

"tunggu! apa dia baru saja menolakku"

END OF FLASHBACK

Dan disinilah saint, di depan meja riasnya yang masih terus bertanya tentang betapa tidak menarik dia bagi ae

" tidak pernah satupun orang menolakku, apa yang salah dengan diriku aku memiliki segalanya aku cantik, kulitku putih, senyumku manis dan lagi aku memiliki nilai plus aku mirip mantan istrinya"

Sejak kecil saint memang tidak pernah ditolak siapapun, tidak orang tuanya tidak lingkungannya ketika ae menolaknya itu seperti pukulan besar bagi dia dan saint akan terus memikirkan ini mungkin sampai besok pagi.

saint bukan orang yang suka berhutang, ketika ae membawanya ke rumah memfasilitasinya dengan berbagai macam fasilitas mewah yang ada di rumah ya tersebut saint berpikir bahwa ia harus menggantinya,ae jelas tidak akan menerima ganti itu dengan bentuk uang untuk itu saint menawari jasa berupa perjanjian dimana ia bisa tinggal dengan nyaman dan berpura-pura menjadi istri atau Ibu dari anak-anak ae

Karena saint tahu yang dibutuhkan anak ae adalah sosok ibu sosok di mana mereka bisa mempercayakan segalanya, sosok di mana mereka mendapatkan kasih sayang yang utuh, sosok di mana mereka bisa melampiaskan keluh kesah mereka dan menceritakan apa yang terjadi pada mereka hari itu pada seseorang yang bisa mereka panggil "mommy"

lain saint lain pula ae, pria itu melepaskan begitu saja jasnya berdiri di atas balkon dengan celana hitam hitam tanpa atasan membuat tubuhnya menerima angin lebih banyak malam itu belakangan ini sejak bertemu dengan saint ae menjadi semakin merindukan sosok istrinya pete, berkali-kali ia dipaksa untuk mengingat wajah pete ketika melihat saint ada kebencian ada pula Kerinduan Iya benci kenapa harus ada orang yang sangat mirip dengan istrinya dhania Rindu Iya rindu istrinya pete tapi ayah tak dapat berbuat banyak selain hanya mengingat di dalam hatinya

ketika saint mengatakan idenya tentang perjanjian itu ae jelas menolaknya mentah mentah dia tidak ingin terlibat dalam drama apapun, hidupnya cukup untuk saat ini memiliki anak dan sibuk membangun karir ae tidak butuh imbalan apapun, dia menolong pete karena memang hanya ingin dan di dalam kasus saint dia punya pemikiran sendiri bahwa ia pasti terlibat di dalamnya karena bagaimanapun media sudah terlanjur mencetak foto mereka berdua baik saint ataupun ae pasti memiliki musuh yang sama, sama kuatnya dan sama berpengaruhnya

Tapi ae berani bersumpah bahwa ia tidak pernah menyamakan pete dan saint, walaupun mirip dan nyaris serupa bagi ae, pete dan saint jelas berbeda pete adalah istrinya dan saint hanya orang yang kebetulan mirip istrinya tidak lebih bagi ae pete tetap cinta sejatinya

Pria itu merasa cukup untuk malam ini dia membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang posisinya tidak pernah berubah sejak kepergian istrinya. Baik alas sprei, bantal, bahkan boneka kesayangan pete masih ia simpan di atas ranjang, ae selalu meyakini pete setiap malam datang padanya tersenyum ketika ia tidur seperti yang biasa pete lakuka

(Season 2) The Noir Dans L'OceanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang