Seven

71 8 0
                                    

Seorang gadis kecil berumur 9 tahun terlihat kewalahan saat membawa makanan ringan yang terlalu banyak di dekapannya.

Gadis itu tanpa sengaja menjatuhkan semua makanan ringan itu saat sudah berada di depan beberapa anak laki" yang terlihat hanya setahun lebih tua darinya.

"Heh!! Kamu sengaja ya! Kamu ga suka kita suruh hah?!" -bentak salah satu anak laki" yang berbadan berisi.

"Ma-maaf kan aku...aku ga sengaja...itu tadi kebanyakan...aku kesusahan bawanya sendiri."

"Dasar lemah!"

"Tau. Gadis bodoh!"

"Baru di suruh gitu aja ga bisa. Dasar nyusahin aja kamu!"

Anak" itu berkata sambil mendorong kepala si gadis kecil bergantian.

Tidak ada yang bisa di lakukan gadis itu selain menunduk dan menangis.

Tak lama setelah itu anak laki" tadi mulai memukulinya sampai di gadis berjongkok dan terus berusaha melindungi diri nya sendiri dengan mengangkat kedua tangannya.

"EH!! KALIAN!!!"

Tiba" terdengar suara seorang anak laki" yang berusia tidak terpaut jauh dari mereka.

Anak bersurai pink memudar itu berjalan mendekat.

"Kenapa kalian mukulin dia hah?! Dasar cowok pengecut! Beraninya ngeroyok cewek sendiri! Pergi sana!!"

Tidak ada yang mau bergerak. Dan malah menatapnya remeh.

"Pergi ga?!! Pergi!!"

Akhirnya anak" yang terdiri dari 4 orang itu berlari kelabakan melihat si surai pink mengambil batu cukup besar dan hendak melempar mereka.

"Yeuuu... badan aja yang gede. Ama batu aja takut."

Setelah itu ia mendekati si gadis yang masih setia menunduk dan terisak kecil.

" kamu ga pa pa?"

Si gadis hanya mendongak tanpa berniat menjawab.

" nama ku Na Jaemin. Kalo kamu?"

"Ja-Jaera..."

"Nama kamu bagus. Aku panggil Rara ya?"

Si gadis mengangguk.

"Trus kamu mau manggil aku apa?"

"Nana?"

"Kenapa? Belum pernah ada yang manggil aku gitu lho,"

"Pengen aja"

Jaemin tersenyum gemas melihat sikap si gadis kecil yang berhasil menarik hatinya ini.

"Ayo. Aku bantu obatin luka kamu ya"

Setelah mendapat jawaban, Jaemin dan Jaera pun masuk ke rumah panti sambil bergenggaman tangan.

Sejak saat itu mereka menjadi sangat dekat. Jaemin memang bukan salah satu anak di panti itu, dia adalah anak dari orang yang mendonasikan dana ke panti. Dan Jaemin akan datang ke panti setiap akhir pekan bersama ayah dan ibunya.

Meskipun hanya bertemu satu minggu sekali, keduanya sangat dekat dan menjadi sahabat.

Tanpa terasa 6 bulan berlalu dan hubungan keduanya semakin dekat.

Tapi, pada minggu pertama pada bulan ke 7 sikap Jaemin sangat berbeda dari biasanya.

Biasanya, begitu sampai Jaemin akan langsung menghampirinya dan memberikan pelukan hangat sambil tersenyum lebar. Tapi hari ini Jaemin bahkan tidak melirik nya sama sekali. Sikapnya berubah total.

Bahkan saat Jaera yang menghampirinya Jaemin hanya menatapnya datar. Jaera benar" bingung, tidak tau apa yang terjadi pada sahabatnya itu. Dan hari ini Jaemin juga hanya datang bersama ayahnya tanpa kehadiran ibunya seperti biasa.

Jaera sangat sedih melihat perubahan tak terduga sikap Jaemin. Dan dia memilih duduk di bawah pohon sambil merenung.

Tak berapa lama, anak-anak laki" yang dulu sering mengganggu Jaera mendatanginya dan mulai melakukan aksi membully mereka pada Jaera lagi.

Mereka terus memukuli Jaera sampai darah mengalir dari mulut dan hidungnya. Setelah merasa cukup, anak" itu kabur sebeluma ada orang lain yang melihat aksi mereka.

"Kau tidak apa apa?"

Jaera mengalihkan atensinya pada suara di samping berjarak 3 meter darinya.

Itu Jaemin.

Raut khawatir terlihat Jelas di wajah nya.

"Bukan urusan mu!! Kau juga tidak jauh berbeda dari mereka. Setelah dekat dengan ku tiba-tiba sikap kamu berubah dingin. Dasar orang-orang jahat!! Aku membenci mu Jaemin!! Aku sangat membenci mu!!!"

Belum sempat Jaemin berbicara Jaera sudah pergi lebih dulu.

"Maaf kan aku Jaera..."


Vote yak~~~
Salam istri Nana💙

To Have You  (Na Jaemin) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang