Jaemin perlahan membuka matanya dan beralih menatap sosok di sebelahnya yang sepertinya masih tertidur pulas.
Senyuman tipis terukir di bibir Jaemin. Untuk pertama kalinya ia tersenyum kembali setelah bertahun-tahun sejak sang ayah menjadikannya menjadi kelinci percobaan.
Jaemin pelan-pelan mengubah posisinya menjadi duduk dan tanpa sengaja membangunkan Jaera. Sosok yang berhasil membuat Jaemin tersenyum.
"Eh, kamu udah bangun..nih minum dulu"
Jaera bergerak cepat dan memberikan segelas air putih yang langsung di minum habis oleh Jaemin.
Dengan ragu-ragu Jaera berbicara setelah menerima gelas dari Jaemin dan meletakannya di nakas.
"Em...kak Woojin udah cerita semuanya..."
Jaemin tidak menunjukkan ekspressi apa pun.
"Aku udah tau alasan kenapa kamu berubah...Nana..."
Suara Jaera mengecil pada kata terakhir ucapannya.
"Jangan pergi lagi dari ku Jaera...hanya kau yang kumiliki sekarang..dan selamanya"
Jaemin berucap sambil menggenggam tangan Jaera lembut.
Jaera terdiam. Beberapa saat kemudian mengangguk dan tersenyum.
"Tapi aku masih memiliki seorang sahabat Jaem, dia yang membantuku sejak lari dari panti asuhan."
"Lee Hana?"
"Kau tau..."
"Dua hari setelah aku membawamu kesini. Kak Woojin sudah mengirim surat padanya. Dengan seolah kau yang mengirim surat itu, dan mengatakan kau ada urusan pribadi yang sangat penting dalam waktu yang cukup lama."
Jaera terkesiap.
"Kenapa kau tidak bilang dari dulu?! Kalau begitu aku tidak akan mati-matian berusaha kabur dari sini dan memberitahu Hana aku baik-baik saja."
"Kau yang tidak bertanya"
"Mana aku tau. Ku pikir kau tidak mengenalnya.."
"Tidak ada yang tidak aku ketahui tentang kau dan hidup mu Na Jaera"
Jaera ingin protes saat mendengar Jaemin seenaknya mengganti marganya. Tapi niat itu diurungkan kembali saat dia teringat kalau dirinya sendiri tidak mempunyai marga. Atau lebih tepatnya tidak tau.
Karena Jaera sudah di buang di panti sejak kecil. Dan nama nya diketahui pada tulisan pudar dilengannya saat masih bayi. Dan disitu juga sama sekali tidak dituliskan marga nya.
"Memangnya kenapa harus memberitahu dia?"
Jaemin bertanya.
"Karena Hana sudah menjadi orang kedua terpenting di dalam hidupku."
Jaemin sedikit tidak suka mendengar jawaban Jaera.
"Siapa orang pertama?"
"Kau"
Jaera menjawab tanpa berpikir. Membuat Jaemin tau kalau jawabannya barusan itu benar-benar jujur.
Dan rasa tidak suka tadi hilang seketika.
"Kalau begitu jangan mencoba pergi lagi"
"Siapa memangnya yang akan pergi?"
"Tapi kau..."
"Ku pikir kamu bukan Nana. Makanya aku mencoba untuk kabur. Tapi setelah tau kalau kau ini memang benar-benar Na Jaemin ku dulu...aku ga ada niat sama sekali untuk pergi"
Jaemin tersenyum manis.
"Udah lama ga senyum kek gini"
Jaemin hanya mengangguk dan menggenggam tangan Jaera.
"Na..."
"Hmm?"
"Kamu harus sembuh..."
"Bantu aku Ra..."
"Pasti"
Kedua nya saling tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Have You (Na Jaemin) END✔
RomanceI love you And you will be mine, always and forever.